'The Winged Man'
Kepakan sayap terdengar kencang berhempas ketika wajah Persefon hampir masuk ke dalam air sungai. Perempuan itu berteriak kencang ketika ia sadar seorang makhluk bersayap telah menolongnya.
Ia bisa melihat pria yang menolongnya, pria dengan iris gelap dan warna rambut yang sama seperti sepasang matanya membawa tubuhnya ke atas, pria yang terlihat sama dengan pria yang ia kira adalah Eros. Pria yang terlihat dingin itu membawanya ke tebing di mana tempat tadi ia melompat untuk melarikan diri.
Sepasang sayap hitam milik pria itu sejenak membuatnya terpana, namun pria mungkin tidak menyadarinya karena tatapannya terus menuju lurus ke depan. "My Lord." Lalu lamunannya terhenti ketika pria itu menurunkan tubuhnya ke atas tebing, ia dengan rambut setengah basahnya langsung tersimpuh pasrah di atas padang yang sama seperti tadi.
"Kenapa kau menyelamatkannya?" Hades menjawabnya dengan nada dingin disusul tekanan antar giginya, namun semua orang tidak dapat melihatnya dengan jelas karena pria itu pintar dalam menyimpan amarahnya.
"Bukankah dewi ini yang engkau nantikan, My Lord? Kenapa harus membiarkannya masuk ke dalam sungai Lethe?" Thanatos menundukan kepalanya ketika bertanya karena ia sadar pertanyaan ini akan membuat Hades marah ataupun menghukumnya.
Tapi ia harus melakukannya karena pria itu begitu mencintai perempuan itu dari awal melihat wajahnya. Kenapa harus membiarkan kerja payah yang ia bangun hilang jika dewi itu masuk ke dalam Lethe?
"Tidak ada yang berani menanyakan keputusanku, Thanatos." Geram Hades, pria itu kemudian berjalan dengan langkah lebar dan begitu agung untuk meraih sikut Persefon yang masih memegangi dadanya yang masih dialiri shock.
"Jika ia kehilangan segala memorinya, itu bukan tanggung jawabku atau siapapun selain dirinya." Ucap Hades sambil menyampingkan rambutnya. Kemudian pandangannya terarah kepada tubuh indah Persefon.
Ia membungkuk, lalu menarik paksa lengan perempuan rapuh itu. Perempuan itu terpaksa berdiri dan mengikuti tubuh besar Hades yang terlihat semakin kontras dengan dunia bawah. Sama-sama menyeramkan!
Rambut pria itu berkibar dengan pelan dan hampir menutupi penglihatannya karena ia berada di belakang tubuh pria tinggi itu, yang berarti ia hampir berlari untuk menyeimbangkan langkahnya.
"Lepaskan aku! LEPASKAN AKU!" Teriaknya kencang, namun teriakan itu tidak membuat Hades ingin melepaskan atau bahkan melonggarkan cengkraman pada lengannya sama sekali.
Pria itu kemudian bersiul untuk memanggil kuda-kuda pembawa kereta kesayangannya. "Menuju istana." Bisiknya pada salah satu kuda, lalu kuda-kuda tersebut membawa mereka berdua terbang.
Thanatos yang telah melihat segalanya, ia menunduk dan terbang berlainan arah ketika ia yakin kehendak tuannya tidak dapat ia lawan. Namun ia bertekad akan mengawasi dari kejauhan melalui jalan pintas. Sementara di lain sisi Hades dan Persefon telah berada di tengah perjalanan mereka dengan kereta kesayangan Raja Dunia Kematian.
"Apa kau bahagia bisa diselamatkan oleh Thanatos?" Tanya Hades ketika Persefon kembali meringkuk di dalam ujung kereta. Perempuan itu tidak menjawab, ia hanya sibuk memeluk dirinya sendiri karena masih diselimuti rasa takut dan terancam.
"Kau terlihat menganguminya." Umpat Hades kecil kemudian. Hades memiringkan sedikit wajahnya, untuk melihat perempuan yang selalu takut padanya.
Dari posisinya yang terduduk di pojok kereta yang besar, ia melihat Hades seperti ia melihat sosok Kronos. "Kenapa Lord menculikku?" Bisiknya kepada diri sendiri.
Tapi pria itu mendengarnya, pria itu kemudian duduk di samping perempuan itu dan menatapnya. Pria itu menghela nafas dan tubuhnya mendekat ke posisi Persefon.
"Bukankah semuanya sangat jelas?" Hades menaruh dua jarinya di bawah dagu Persefon, memaksa perempuan itu secara halus hanya untuk menatapnya.
"Kau. Ratuku." Bisiknya serius.
[not edited]
Hai guys!! Terimakasih untuk memenuhi syarat kemarin! Ayo kita mulai sesi tanya jawabnya! Semakin banyak komentator semakin cepat chapter selanjutnya dipublish penulis! Jangan ragu bertanya ya, atau kalian bisa tersesat di Tartaros😤
Stay safe!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, Hades
FantasyPria itu berdiri di tempat yang sama seperti terakhir kali ia melihatnya, tubuhnya yang tinggi dan setelan jas yang terlihat berbaur dengan gelapnya malam membuatnya sedikit takut. Ketika ia mencoba mendekati seseorang itu, sepasang iris biru pucat...