Happy reading
And
Sorry for typo 😸😸
.
.
.
Udara yang lembab dalam ruangan gelap itu membuat Beomgyu merasa sedikit sesak untuk bernafas. Ia bukanlah seseorang memiliki penyakit asma atau seseorang yang takut terhadap ruangan yang gelap dan sempit tetapi ia tidak menyukai keadaan ini. Di mana ia tidak bisa apa-apa selain duduk dan menunggu para penculik itu atau pun orang lain akan menyelamatkannya.
Kesendiriannya itu menimbulkan rasa gelisah yang cukup membuatnya tidak tenang tatkala ketika dua orang pria yang tidak kenalinya itu datang membawa seseorang bersama dengan mereka. Namun karena gelap Beomgyu tidak bisa melihat siapa orang itu, cahaya yang masuk ke dalam tidak dapat membuat orang itu terlihat wajahnya. Hanya saja ia masih mengetahui kalau itu seorang pria.
Kepergian mereka membuat Beomgyu mendekati orang tersebut. Dia mencoba memanggil tetapi tidak ada ada sahutan dari sosok di depannya. Ia mencoba untuk berjongkok dan meraba-raba sampai ia mengetahui kalau orang itu pingsan.
Pantas saja ia tidak menjawab panggilan dari Beomgyu.
Cukup lama ia menunggu orang itu bangun sampai ia mendengar ringisan yang membuat Beomgyu sengaja untuk berjalan menjauh, takut-takut itu adalah orang yang jahat.
"Ahhkkk" Jerit orang itu ketika Beomgyu tidak sengaja menginjak jari tangannya
Langkah Beomgyu terhenti dan langsung meraih orang itu lalu memeluknya erat, "Hikss Mark Hyung...." Tangis Beomgyu pecah di dalam pelukan Mark yang ternyata juga menjadi korban dari penculikan yang tidak masuk akal ini.
Mark yang baru saja tersadar sedikit limbung ketika sosok itu sudah memeluknya dengan erat. Ia mencoba untuk mengumpulkan semua kesadarannya kemudian membalas pelukan Beomgyu, "Ssssttt sudah ya... Jangan menangis"
"Hyung ada disini..."
"Hyung akan melindungimu"
Kata-kata penenang itu seakan mampu mengusir segala kesedihan yang ada dalam hati dan pikiran Beomgyu. Walaupun masih terselip sedikit ketakutan akan nasib mereka berdua. Tetapi setidaknya ada seseorang yang kini bisa diajak berjuang bersama untuk keluar dari sini, terlebih lagi itu adalah Mark.
"Hyung..."
"Hm"
"Tidak jadi"
"Apa hm? Mau dipeluk lagi?"
Andai saja jika diruangan ini terdapat cahaya, maka Mark akan melihat wajah merah merona dari Beomgyu karena kata-kata dari pemuda itu. Dengan mudahnya menawarkan seseorang untuk berpelukan ditengah situasi seperti ini.
Tapi Beomgyu juga aneh karena ia bahkan ini merasakan lagi pelukan dari yang lebih tua. Entah mengapa pelukan Mark terasa hangat bagi Beomgyu – terasa seperti rumah.
"Bolehkah?" tanya Beomgyu dengan ragu-ragu. Takut kalau Mark akan merasa risih karena keadaan mereka yang sekarang ini sedang darurat namun Beomgyu malah bersikap manja.
"sure, why not?"
Mark menarik badan Beomgyu untuk menempel di dadanya dan memeluk sang pemuda manis dari belakang. Deru nafasnya bahkan bisa membuat Beomgyu meremang karena terlalu dekat dengan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeYong Family : Long Slow Distance [END]
Fanfiction~Sequel from Monochrome~ ⚠️Homo - M-preg - Cheating ⚠️ Tetap divote, comment, sama kalau ada saran dan masukan silahkan ya, walaupun udah end^^ Dari kegelapan tersimpan sebuah harapan akan cahaya yang menampakkan sinarnya. Dengan harapan jika sinar...