One Step Closer

10.8K 1.4K 330
                                    

He-Yo🌱🌹


Sorry for typo 😸😸

And

Happy reading 💓💚💚














Jam pelajaran hari ini telah usai yang menandakan waktunya Beomgyu untuk pulang ke rumah. Namun hari ini ia harus pulang dengan naik bus karena Doyoung tidak bisa menjemputnya lagi. Pamannya itu masih harus mengontrol kesehatan tangannya yang patah akibat kecelakaan dua bulan lalu di rumah sakit.

Oleh karena kecelakaan itu, tangan Doyoung saat ini tidak bisa lagi mengangkat sesuatu yang berat-berat. Otot-otot terasa kaku sehingga masih membutuhkan beberapa terapi. Tetapi untuk melakukan pekerjaan yang sehari-hari masih bisa berfungsi dengan baik. 

Dengan cepat-cepat Beomgyu membereskan mejanya, memasukkan berbagai buku itu ke dalam loker dan mengambil tasnya bersiap untuk pulang. Ia menghiraukan panggilan dari teman-temannya yang memanggil untuk mengajaknya pergi melihat para anggota basket yang akan berlatih hari ini. Ia terlalu malas untuk melihat para pria tampan itu hari ini. Tumben sekali

Ketika hendak keluar dari gerbang sekolah tiba-tiba saja ada sebuah motor yang berhenti disamping Beomgyu. Orang tersebut membuka helmnya dan tersenyum kepadanya.

"Mau bareng?" tawar orang itu

Beomgyu menggelengkan kepalanya, "Maaf Yeonjun, aku naik bis saja" ujarnya dan kembali melanjutkan langkahnya menuju halte. 

Namun sepertinya Beomgyu menyesal menolak ajakan temannya itu. Kalau saja ia menerima tawaran Yeonjun ia tidak akan bertemu dengan sunbae yang menyebalkan ini. Ditambah situasi mereka berdua yang hanya benar-benar berdua disana ditemani hujan yang deras. 

"Apa kau tidak ada niat untuk berbicara?" tanya orang itu

"Ah? maaf sunbae aku tidak tahu harus berbicara apa" jawabnya

"Ku pikir kau tiba-tiba bisu setelah terkena bola basket waktu itu" 

Beomgyu mengepalkan tangannya menahan emosi. Jika orang disampingnya ini bukan senior pasti sudah dia tabok selagi bisa. Tetapi dia selalu di ajarkan untuk bersikap sopan kepada orang lain. Tentunya selain Doyoung pastinya. 

"Oh apa ini? Kau terlihat marah padaku?" Mark semakin memanas-manasi adik tingkatnya ini yang terlihat gemas saat sedang emosi. Benar-benar lucu dan sangat menggemaskan.

"Aigoo, kenapa kau sangat lucu Gyuie" 

Bukan refleks atau tidak sengaja, tetapi memang keinganan Mark untuk mencubit pipi Beomgyu. Ia merasa tidak tahan untuk mencubit pipi lembut milik Beomgyu. 

Beomgyu melototkan matanya, ia tidak siap dengan ini. Bahkan badannya tidak bisa bergerak, ia terlalu gugup dengan orang dihadapannya ini.  Bagaimana bisa ia dengan sikapnya itu membuat jantung Beomgyu berdetak lebih cepat dan kenapa juga sekarang posisi mereka benar-benar dekat, bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas Mark. 

"Ssunbae sakit" cicit Beomgyu yang membuat Mark melepaskankan dan menggumamkan kata maaf yang karena sudah lancang berbuat seperti itu. 

"Aw pipiku kebas karena dirimu sunbae" dengan imutnya Beomgyu menggerutu akan sikap Mark tadi. 

"Maafkan hyung ne~" Mark menepuk-nepuk kepala Beomgyu lembut

"Eh hyung?" Beomgyu menatap Mark aneh. Sejak kapan mereka menjadi dekat sehingga dia bisa memanggil Mark hyung. 

JaeYong Family : Long Slow Distance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang