He-Yo 🌹💚
Sorry for typo 😸😸
And
Happy Reading 😊💚
Suara pintu yang digeser itu membuat tidur Doyoung menjadi terganggu. Padahal sebentar lagi ia akan memasuki alam mimpi tetapi dengan kurang ajar ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya. Ia dengan kesal melirik siapa yang dengan tidak sopannya itu masuk begitu saja ke dalam ruang rawatnya.
"Jangan melihatku seperti itu pak tua, aku ke sini hanya untuk mengecek keadaanmu" ujar orang tersebut
"Apa kau tak punya pasien lain yang harus kau periksa dokter Huang? Kau baru saja dua jam yang lalu memeriksaku dan sekarang kau mau memeriksa lagi?" sindir Doyoung yang benar-benar jengkel saat ini. Ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa adanya gangguan dan sekarang ada Renjun yang dianggapnya sebagai pengganggu.
"Bisakah kau diam? berisik sekali pak tua ini" celah Renjun dan tanpa izin dari Doyoung, dokter itu sudah mendudukkan badannya di sofa ruangan tersebut dan memilih untuk sibuk memandangi ponselnya
Doyoung yang melihat itu menjadi semakin kesal sehingga ia bangun, berjalan menghampiri Renjun dan dengan cepat mengambil ponsel tersebut.
"Doyoung hyung~" rengek Renjun ketika benda kesayangannya itu diambil oleh Doyoung. Hubungan keduanya memang semakin dekat karena selama seminggu ini dia selalu memperhatikan pola makan Doyoung sehingga melalui berbagai interaksi itu mereka menjadi dekat. Dalam artian tidak hanya sekedar dokter dengan pasien karena Doyoung pun sekarang tidak apa-apa kalau Renjun memanggil sebagai hyung.
"APA? katanya mau memeriksaku. Jadi lakukanlah pekerjaanmu"
"Tidak mau" tolak Renjun
"Kalau begitu pergilah dari ruangan ini" usir Doyoung
"Aku pun tidak mau"
"Lalu apa maumu Huang Renjun..." kalau seperti ini lama-lama darah tinggi Doyoung bisa kambuh.
"Izinkan aku beristirahat disini" katanya sambil memohon di hadapan Doyoung
"Tidak!"
Secara mentah-mentah Doyoung menolak permohonan Renjun itu, "Aku tak menerima tamu disini, lagipula kalian kan mempunyai ruangan istirahat untuk dokter sendiri, kenapa harus disini? "
"Aku tak mau jadi obat nyamuk di sana" lirih Renjun
Mendengar alasan Renjun itu membuar Doyoung sedikit iba karena dia sering mengalami hal seperti itu. Entah dia sedang bersama dengan teman-temannya ataupun bersama dengan Taeyong akan selalu bersama dengan Yuta. Ia paham betul bagaimana tidak enaknya berada diantara pasangan yang sedang buta di dalam cinta.
"Baiklah, asal jangan mengganggu saja" ujarnya dan mengembalikan ponsel dokter itu
"Terima kasih Doyoung hyung"
Tepukan di pipi Doyoung membuatnya mengerang sebentar, namun ia masih saja memilih terlelap dalam tidurnya. Sedangkan Renjun sebagai pelaku yang melakukan itu tanpa lelah masih berusaha untuk membangunkan Doyoung.
"Hyungie bangun..."
"Doyoung hyung bangun..."
"Hyungiee..."
"Iya bi Park sebentar lagi" racau Doyoung
"Ish mana dikira bibi Park lagi" gerutu Renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeYong Family : Long Slow Distance [END]
Fiksi Penggemar~Sequel from Monochrome~ ⚠️Homo - M-preg - Cheating ⚠️ Tetap divote, comment, sama kalau ada saran dan masukan silahkan ya, walaupun udah end^^ Dari kegelapan tersimpan sebuah harapan akan cahaya yang menampakkan sinarnya. Dengan harapan jika sinar...