Come and Go

6.9K 843 58
                                    


Happy Reading  ...


and 


Sorry for typo 





Awal mula dari perasaan benci yang sangat amat mendalam bagi seseorang adalah ketika ia diperhadapkan dalam situasi yang tidak menguntungkan. Di mana ia ingin melawan tapi sama sekali tidak berdaya. Untuk itulah rasa benci itu dipendam dijadikan motivasi.


Hidup dalam belenggu kebencian yang amat mendalam itu pun mampu membuat seseorang bertahan dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi di satu sisi perasaan benci itu tidak akan pernah membuat orang yang menyimpannya dalam hati hidup dengan tenang.


Dua puluh lima tahun yang lalu, titik awal kehidupan Lucas yang kelam dan juga perasaan benci itu hadir dalam hati anak sulung keluarga Huang. Kehidupan yang selalu diberkahi dan dikelilingi orang-orang yang 'baik' berubah gelap. Pandangan orang yang awalnya baik berubah menjadi tatapan menjijikkan. Semua itu bermula ketika tuan Huang terlilit banyak hutang yang membuat semua hartanya harus disita oleh bank. Akibat terlalu percaya kepada seseorang akhirnya mereka jatuh.


Dalam situasi yang susah tersebut, tuan Huang masih berusaha untuk meminta bantuan kepada para koleganya dan salah satu orang yang ditemuinya adalah Jung Yunho. Namun sayangnya, Yunho sama saja dengan kolega yang lainnya. Ah, tidak, justru Yunho adalah orang yang paling tidak punya hati.


Dengan seenak jidatnya, pria itu malah menawarkan pilihan yang lain kepada tuan Huang. Penawaran yang tidak main-main yaitu dengan imbalan akan membuat tuan Huang tidak akan mendapat malu lagi dan tidak akan menjalani kehidupan yang berat ini.


Jika ada yang berpikir kalau Yunho menawarkan pinjaman tentu itu salah, salah besar. Nyatanya yang ditawarkan adalah sebotol obat tidur untuk menuntaskan kehidupan memalukan tuan Huang.


Bukannya marah akan sikap Yunho, tuan Huang malah bersikap bodoh dengan mengikuti saran itu. Ia meminum semua obat tidur itu sampai akhirnya mati overdosis di dalam kamarnya tepat di malam ulang tahun Huang Xuxi, anak sulungnya.


Lucas atau Xuxi yang tidak tahu apa-apa itu dengan langkah-langkah kecilnya menelusuri lorong mansion dengan gembira sambil membawa sebuah robot yang menjadi hadiah dari ayahnya.


Dengan polosnya ia membuka pintu kamar ayahnya dan apa yang dilihat adalah ayahnya yang sudah terbaring kaku di lantai dengan matanya yang masih terbuka. Anak itu berteriak dengan kencang dengan matanya yang sudah berair. Pemikiran Lucas awalnya hanya ingin mendapatkan pelukan dan kecupan yang hangat dari ayahnya, bukan malah menemukan ayahnya yang sudah tidak bernyawa.


Kejadian malam itu terus menghantui Lucas, menimbulkan trauma yang tersendiri bahkan sampai ia dewasa. Bayang-bayang sosok ayahnya di lantai dengan keadaan mengenaskan selalu terlintas, tidak pernah sekalipun dia tidur dengan tenang.


Untung saja itu tidak menimbulkan gangguan mental yang cukup berat kepada Lucas. Oleh karena nyatanya anak itu cukup kuat untuk bertahan dan melewati kehidupannya yang berubah drastis.

JaeYong Family : Long Slow Distance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang