Hobi baru Anneth

955 102 2
                                    

Anneth hanya bisa menangis dalam diam sambil memandang keluar jendela mobil, wajah tampak kacau sekarang, pipinya merah bekas tamparan orang gila tadi, rambut acak-acakan. Betrand sedikit melirik melihat anneth karena dia harus fokus menyetir mengantar anneth sampai rumahnya. Betrand prihatin melihat keadaan anneth sekarang, betrand memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Neth, lu gapapa?" Tanya betrand memecah keheningan di antara mereka.

"Gua takut bet, gua gatau siapa dia." jawab anneth dengan sesenggukan

"Udah tenang ya, lu aman sama gua."

Betrand berinisiatif memeluk anneth, karena di rasa memeluk bisa membuat sedikit tenang. Anneth menerima pelukan betrand, anneth menumpahkan air mata di dada bidang betrand, anneth mulai terasa tenang karena pelukan hangat betrand.

"Udah nangisnya, ingus lu nempel nih di baju gua." canda betrand

"Ish merusak suasana banget sih betrand." anneth mencubit perut betrand dengan posisi anneth masih memeluk betrand

"Aww, sakit banget cubitan lu." protes betrand mengelus perutnya.

"Btw, makasih iya lu udah nolongin gua, tadi gua bener-bener takut gatau dia siapa. Karena sebelumnya juga gua udah parno karena ada yang neror gua." ucap anneth

"Neror lu? Siapa?" betrand melepaskan pelukan anneth dan menatap anneth dengan serius.

"Gua gatau betrand, dia ngirim tikus udah jadi bangke kerumah gua. Dan dia ngancam kalo nasib gua bakal kaya tikus itu."

"Iyaudah kalo lu ada apa-apa hubungin gua aja ya." terang betrand mengelus puncak kepala anneth dan tersenyum tipis.

"Iya makasih betrand." jawab anneth lembut dengan senyuman manisnya.

Betrand suka melihat senyuman anneth, betrand mulai kembali mengendarai mobilnya mengantar anneth.

"BETRAND!!! MOTOR GUA." Anneth baru ingat dia meninggalkan motornya.

"Udah tenang aja, gua tadi liat motor lu, gua udah suruh orang buat bawa motor lu kerumah lu."

"Syukurlah ga jadi ilang motor gua."

"Lagian siapa yang mau ambil motor butut lu." ledek betrand

"Apa lu bilang hah? Butut? Enak aja motor kesayangan tau." jawab anneth dengan kesal dan mencubit pinggang betrand

"Aduh aduh udah sakit neth, ntar nabrak nih mobil." ucap betrand sambil mengelus pinggangnya.

"Lagian rese, baru aja tadi perhatian."

Betrand yang mendengar penuturan anneth sedikit tersenyum. Entahlah mungkin betrand mulai tertarik dengan anneth, tapi dia juga bingung apa dia bisa mencintai anneth karena wasiat sang papa.

....

"Betrand sialan!!! Ganggu permainan saja." kesal pria berbadan tinggi.

Sang pria pulang dengan tangan kosong tidak membuahkan hasil padahal sedikit lagi dia bisa membuat anneth tersiksa. Sang pria langsung menuju ke tempat rahasia ruang bawah tanah. Dia menuju ruangan seorang wanita yang telah dia sekap selama 2 minggu.

"Selamat malam tiara, bagaimana? Masih bernyawa?" tanya sang pria dengan senyuman licik.

"Kalo pun aku sudah tidak bernyawa kamu juga masih akan menyiksa ku alex." jawab tiara memandang jijik alex di depannya.

"Hahaha pintar sekali kamu cantik, kematian anneth nanti juga tidak akan membuat lexi hidup lagi."

Alex menampar pipi tiara dengan kencang, tiara merasakan pedih pada pipinya karena sebelumnya pipi tiara sudah tersayat oleh alex. Selanjutnya alex mengambil pisau tajam di salah satu meja koleksi benda tajam alex.

PenjagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang