Sayap Pelindungmu

667 95 17
                                    

Siang ini dipemakaman, tempat peristirahatan terakhir semua manusia. Anneth, Betrand, Ghea, David dan keluarga Anneth berkumpul untuk pemakaman Deby Mami Anneth.

Gadis berusia 18 tahun itu dipeluk erat oleh Betrand, tak sanggup menahan kesedihannya walaupun sudah tidak menangis Anneth masih terlihat sangat lemah, apalagi saat jenazah dimasukan ke dalam tanah. Hancur hatinya rasanya melihat pemandangan tersebut.

Tanah kubur sudah ditutup, tinggal proses terakhir penaburan bunga. Para pelayat dan keluarga Anneth juga sudah lebih dulu meninggalkan pemakaman, sisa Anneth, Betrand, Ghea dan juga David.

"Kamu tenang iya, ada aku yang akan jaga kamu onye. Mami udah tenang disana." Ucap Betrand mengelus punggung badan Anneth

"Hm de, kalian masih mau disini atau mau pulang? Maaf kayaknya ka david sama ghea harus duluan. Karena ada urusan penting. Gimana?"

"Gapapa ka pulang aja, aku masih mau nemenin anneth disini." Jawab Betrand tersenyum

"Baiklah, ka david sama ghea duluan iya. Anneth kakak turut berduka cita, yang tabah ya." Ucap David mengelus kepala Anneth

"Masih ada ka ghea juga net, kalo ada apa-apa bilang kaka iya." Ghea memegang tangan Anneth

Anneth tersenyum, mata sembabnya terlihat jelas, dan wajah yang lesu. "Makasih ka ghea dan ka david, kalian hati-hati."

"Iya net, kita permisi dulu ya. De duluan ya." Pamit David

David dan Ghea berlalu pergi dari pemakaman, kini hanya sisa Betrand dan Anneth di dekat makam Deby.

Tangan Anneth mengelus nissan Deby, tetesan air mata jatuh kembali dari pelupuk mata Anneth.

"Mi, kenapa semua harus berakhir kaya gini. Anneth bingung mi." Ucap Anneth

"Hei, jangan bingung aku ada disini buat kamu net. Aku janji akan jaga kamu." Ucap Betrand memegang bahu Anneth

"Janji nyo?" Anneth menoleh pada Betrand

"Janji nye." Betrand tersenyum

Dirasa matahari sudah cukup terik Betrand mengajak Anneth untuk pulang, karena Betrand tau betul Anneth kurang istirahat.

"Pulang yuk, kamu juga belum makan dan kurang tidur." Ajak Betrand

"Hm iya. Mami anneth pulang dulu iya, anneth ikhlas mi." Ucap Anneth menghapus sisa air mata dipipinya

Betrand berdiri lebih dulu, lalu membantu Anneth berdiri. Betrand menggenggam erat tangan Anneth lalu berjalan bersampingan keluar dari makam.

Mobil Betrand melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah Anneth, Betrand melirik ke arah Anneth, Betrand tersenyum karena Anneth terlihat tertidur karena kelelahan.

"Aku janji akan jadi sayap pelindungmu anneth." Betrand mengelus puncak kepala Anneth dengan sebelah tangannya

Mobil telah sampai dirumah Anneth, tapi Anneth masih terlihat belum mau membuka matanya. Betrand inisiatif untuk menggendong Anneth dari pada harus membangunkannya.

Betrand lebih dulu turun dari mobil, lalu melangkahkan kaki menuju pintu mobil samping. Dengan pelan Betrand melepaskan seatbelt yang Anneth gunakan, lalu memegang kepala Anneth dan Kakinya.

Betrand menggendong Anneth dengan cara bridal style, pintu rumah Anneth terbuka menandakan bibi masih didalam, Betrand segera membawa Anneth ke kamarnya dan menaruh Anneth dikasur, lalu menyelimuti Anneth.

"Selamat tidur bidadariku." Ucap Betrand tersenyum mengelus puncak kepala Anneth pelan

Setelah mengantar Anneth ke kamar Betrand memilih bersantai di ruang tv, dengan teh manis hangat yang sudah disediakan oleh bibi.

Saat fokus menonton tayangan di tv, ponsel Betrand berbunyi menandakan panggilan masuk, dari no tak dikenal.

"Halo."

"Halo putra onsu, masih mau ikut campur dengan urusan saya?"

Terdengar suara berat diseberang telfon dengan disertai kekehan dari sang penelfon.

"Siapa lu?"

"Saya? Anda tidak perlu tau, tapi saya tetap menginginkan Anneth mati." Ucap penelfon dengan penuh penakanan

Betrand mengepalkan tangannya, geram mendengar ucapan sang penelfon.

"Lu sentuh anneth, lu mati!"

"Hahaha, coba aja kalo anda tau dan bisa bunuh saya. Saya tunggu putra onsu."

Tiit titt

Panggilan diputuskan begitu saja oleh sang penelfon, membuat Betrand menggenggam keras ponselnya menahan amarah yang sudah memuncak. Anneth benar-benar tidak aman sekarang. Betrand memikirkan bagaimana caranya agar Anneth aman.

Betrand memutar otaknya, berpikir bagaimana cara agar Anneth aman saat ini, apalagi Anneth baru kehilangan maminya.

"Yes ada ide." Girang Betrand

Betrand mengetikan nama di ponselnya, lalu menelfon orang tersebut.

"Halo, ini saya betrand peto putra onsu, siapkan pesawat pribadi saya. Dan atur perjalanan menuju bali. Keberangkatan lusa."

"Siap pak betrand akan kami atur."

"Oke, makasih."

Telfon dimatikan oleh Betrand, Betrand tersenyum puas, setidaknya dengan menyembunyikan Anneth dulu lebih aman daripada Anneth masih ada di jakarta.

Betrand adalah anak tunggal dari pemilik MOP, perusahaan terbesar di asia. Kedua orang tua Betrand meninggal karena kecelakaan pesawat dan Betrand adalah pewaris tunggal, jadi tidak heran jika Betrand mempunyai pesawat pribadi yang memang digunakan hanya karena untuk urusan penting.

Beda lagi dengan David, David adalah CEO dari perusahaannya sendiri yang kerja sama dengan perusahaan keluarga.

Tetapi Betrand tidak menunjukan siapa dirinya sebenarnya, bisa saja dia langsung tau siapa dalang dibalik semua yang meneror Anneth, tapi Betrand belum mau memakai kekuasaannya karena Betrand ingin tau sampai mana teror dilakukan pada Anneth.

Betrand juga sudah menyuruh orang untuk mencari tau kenapa mobil yang dipakai Deby bisa meledak, apa memang ada unsur dari ancaman tersebut atau tidak.

****

Diruangan tempat biasa Andi dan Alex bertemu, mereka sedang menikmati minuman atas kemenangan mereka bisa membunuh Deby.

"Saya sangat puas alex, melihat deby terbakar hidup-hidup." Andi tersenyum puas

"Tinggal satu langkah lagi yang masih hidup andi."

"Jalankan saja sesuai rencana alex, dan jangan sampai gagal kaya sebelumnya."

"Tenang saja andi, semua akan berjalan sempurna seperti kematian deby." Alex tersenyum sinis

"Jika rencanamu gagal, kau yang akan mati alex." Ancam Andi

Alex bergidik ngeri, karena Andi lebih kejam daripada Alex, Andi psikopat yang sudah membunuh beberapa orang yang bermasalah dengannya. Sampai Andi pun mengoleksi tulang-tulang orang yang dibunuhnya.

.
.
.
.
.
.
.

Apa Anneth akan selamat? Dan apa Betrand mampu menjaga Anneth?

Tunggu dipart selanjutnya.
Makasih yang udah vote dan komen ya.

Acuu💜💙

PenjagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang