8. menang banyak

15.5K 2.3K 2.3K
                                    

Hayo kalean tim siapa?

Tim najun (nana injun) mana suaranya?

Tim nojun (noel injun) mana pendukungnya?

Tim denjun (deni injun) mana supporternya?

Tim henjun (hendra injun) mana tepuk tangannya?

Atau timnya pak rt x injun? 🌚

"Kamu istrinya bagas? Dirwana bagas gevora?"

Bu Yanti menatap lekat kearah netra pedar brown milik Injun yang membulat terkejut, si empunya netra dengan cepat memutuskan pandangan. Kepalanya menggeleng tanpa ragu, "Bukan bu.. " Tukasnya dengan nada bergetar lirih.

Bu Yanti yakin Injun orang yang dicari sahabat suaminya. Seling malam bu Yanti selalu dengar suaminya menenangkan seseorang di ujung telpon berteriak frustasi tentang hubungannya.

"Tapi Njun, kalau memang iya.. ada bagusnya kamu pulang. Saya dengar dari mas Matthew, mas Bagas nyariin istri sama anaknya." Punggung tangan Injun diusap sayang, Bu Yanti mencoba membuat pengertian.

"Tapi saya bukan istri orang yang namanya bagas bu." Injun bersikukuh. Memantapkan diri pada kebohongannya yang makin menjadi.

"Kamu gak perlu ngelak Njun, saya tau dan ada baiknya kamu selesain semuanya."

Injun sedikit benci mereka yang mencampuri urusan kehidupannya, tidak ada yang pernah mencari tahu dari kedua belah sisi. Hanya mendengarkan dari satu sisi yang dianggap benar.

"Njun.. mas Bagas sayang kamu dan anak kamu." Tambah bu Yanti sekali lagi, Injun menduduk. "Pulang ya? Kamu istri Mas Bagas 'kan. Kamu seharusnya disamping dia sekarang."

"Sudah saya bilang! Saya bukan istri orang itu!" Tidak Injun tidak berteriak, ia hanya menegaskan sesuatu. Bu Yanti terkejut, apalagi semua ibu ibu yang tiba tiba mendengar pekikkan Injun.

Yang mengusik merasa tak enak hati saat melihat manik indah itu bergetar menahan kesal, seakan semua dendam sedang tercurah dalam tatapan itu walau hanya sebuah nama dilontarkan. Dalam yakin ibu Yanti pikir, ada sesuatu yang salah dengan semua ini.

Tangan Injun mengepal, Erlan yang sedari tadi bermain bersama ibu ibu dengan cepat kembali ke pelukan sang Ibunda. "Mama.." memeluk leher Injun erat, takut saat sang Ibu mulai berteriak menyentak.

Sesaat kemudian Injun terperangah, mengedarkan pandangan sekeliling dan dia malah mendapati tatapan seakan hal yang ia lakukan itu sangat salah. Jantungnya berdenyut sakit, jarinya saling tertaut perih.

"Maaf bu, maafin saya teriak teriak." Injun segera berdiri. Bisikan dan desas desus kecil terdengar makin membuatnya sedih.

Bu Lilis yang sedang sibuk mengemili garam tersedak sendiri. "Njun kenapa?" Bu Rene mencoba bertanya.

Semua orang memperhatikan dengan seksama. "Eh njun? Acaranya belum selesai." Bu Yanti mencoba menahan, begini begini ia merasa bersalah karna merecoki Injun dan berakhir si manis kesal bukan kepalang.

"Saya pamit duluan ya bu, makasih ibu ibu sama bapak bapak semua mau ngundang. Saya masih ada janji buat nanti malam. Jadi gak bisa lama lama."

JANDA - [ RJ X ALL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang