10. kriminal?

12.2K 2.1K 1.6K
                                    

Hai hello anyyeong. ( ˘ ³˘)♥

Nathan sibuk mengacak acak rambut Mark yang duduk di lantai sementara dirinya duduk di sofa bersama dengan Hendra yang tengah fokus pada permainan ketiga orang yang duduk di lantai.

Noel, Mark, Erlan fokus bermain lego sambil lesehan. Keempat pemuda itu memilih untuk menanti dengan nyaman kehadiran Injun setelah menghilang hampir dari awal acara dimulai, bahkan saat semua orang berpamitan pergi keempat pemuda itu masih tetap menanti sembari menemani Erlan bermain.

Tidak ada yang berniat pulang, takut jika kesempatan emas seperti ini hilang begitu saja.

Awalnya semua nampak tenang, namun Hendra bersuara setelah mengamati karya yang dibuat oleh Noel.

"Heh! To- bikin apaan lu jabingan." Hendra melotot tangannya layang mengeplak belakang kepala Noel. Yang membuat karya malah cengegesan lebar.

 Yang membuat karya malah cengegesan lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Lego yang dibuat jeno.

"Itu bentuk apa ka?" Tanya Erlan penasaran, Mark yang mendengar pertanyaan kontan menoleh pada lego buatan Noel, ia sama ikut melotot bahkan Nathan tersedak ludahnya sendiri melihat bentuk aneh yang dibuat Noel.

Noel sendiri malah menjawab asal pertanyaan Erlan. "ini namanya mercusuar." Tuturnya yang didengusi semua kawanannya sebelum disambut tawa menggelegar Mark.

Tawa keempat berkumandang di rumah itu, Erlan yang tak tahu apa apa hanya ikut tertawa. Nathan yang menoleh kearah tangga dengan cepat menendang karya milik Jeno sebelum keempat pemuda itu dihakimi karna mengajari anak dibawah umur yang tidak tidak.

Begitu pula Hendra yang membenarkan duduknya, Mark yang langsung merapikan kembali rambut yang semula diacak oleh Nathan.

Injun datang dengan senyuman merekah diikuti bu Yanti dibelakangnya. Senyum Noel yang semula ikut terkembang melihat sinar wajah Injun tiba tiba senyum si sipit lenyap begitu saja.

Noel bukan orang yang peka. Dia sering kali bersikap sedikit apatis terhadap lingkungannya, itu bisa dibuktikan dengan omongan semua sahabat dan temannya.

Noel itu apatis, orangnya tidak peka dan sebagainya.

Tapi binar cantik itu menggeruk kepekaan dalam dirinya. Injun sedih, iya Injunnya sedang terpuruk. Noel pernah sekali melihat binaran itu, disembunyikan dibalik senyum sebederang matahari, tapi bagi Noel senyum tidak akan mempengaruhi cahaya redup di dalam sana.

"Loh... kenapa belum pulang?" Langkah si manis mendekat, bu Yanti ikut tersenyum juga menatap semua yang ada disana.

Mark tersenyum merekah, begitu pula Nathan dan Hendra. Berbeda dengan Noel yang terus memperhatikan wajah Injun dengan raut tertekuk khawatir.

"Lagi nungguin kaka. Kasian Erlan ditinggal sendiri, takut diculik tuyulnya pak RT" Hendra menyeletuk, bu Yanti juga Injun terkekeh pelan. Mark dan Nathan mah ikut tertawa juga melihat pujaan hati tersenyum begitu indah.

JANDA - [ RJ X ALL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang