12. promise

10.7K 2.1K 1.3K
                                    

Hai kangen aku tidak? Aku kangenn kalian 😭😭😭😭.  Sini pelukkk aku.
**Sending virtual hug**

Injun mengigiti kuku jarinya panik, berusaha mengatur nafas setegar mungkin agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan jika otaknya hilang kendali.

Ibu muda itu bergulir ke sisian ranjang ke sana kemari berakhir mengetikkan sesuatu di ponsel pintarnya.

Nathan lumayan bisa diandalkan maka dari itu Injun mengirim pesan pertama kali pada si pemuda calon dokter itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan lumayan bisa diandalkan maka dari itu Injun mengirim pesan pertama kali pada si pemuda calon dokter itu. Namun sayangnya ditengah percakapan, suara dentuman keras membuat Injun panik.

"Erlan!"

Injun dengan panik turun ke lantai bawah dimana kamar Erlan berada.

Dan tahu saat Injun turun, si ibu muda malah terhenti, dengan raut wajah kebinggungan. Disambut dua orang berwajah sangar dengan fisik besar menantinya.

"Nyonya Der-"

"Stop! Berhenti! Jangan mendekat saya sudah mandi. Disitu aja.. kalian mau apa?" Suaranya bergetar takut, Injun yang semula ingin maju malah sontak mundur perlahan.

Salah seorang mengetik sesuatu di ponselnya tak lama sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel tersebut. "Pak Bagas mau bicara sama sampeyan, monggo." Injun merampas dengan kasar ponsel genggam itu. Kemudian mengurut pelipisnya setelah mendengar sapaan;

"Hallo" dari ujung sana. Nadanya ceria, jenaka tapi tetap membuat derlana murka.

"Apa maumu? Jangan lagi."

"Hahahah sayang. Chill, aku cuman mau ngasih hadiah sama anak anak salah?"

"Dan harus pake nyewa orang kaya gini?" Injun sedikit jengkel, tidak sedikit. Jengkel banyak, sangat jengkel.

"Kalau aku yang datang langsung kamu bakalan ngamuk."

"Kamu tau itu. Jadi stop hubungin aku, stop ganggu hidup aku. Fokus aja sama 'dia'. Dia sudah hamil besar BAGAS. "

"Apa kamu gak mau aku prioritasin juga?"

"Gak perlu, sama sekali gak perlu. Kamu siapa memangnya?"

Tawa rendah sedikit meremeh menggoda Injun dari ujung sana. "Suami kamulah. Siapa lagi? Ayah dari dua anak yang kamu kandung. Memang kamu mau Erlan sama dede bayi nanti marah marah nyari ayah mereka? Terus mereka menggembara nyari ayah asli mereka, terus ninggalin kamu. Mau?"

"Memang kamu aja yang bisa jadi ayah mereka?"

"Good damn sweetie. Hahahaha selalu bisa buat orang habis kata," Injun hanya diam, Bagas diujung sana menarik nafas pelan setelah tertawa keras.

Kembali berujar. " kalau aku pastiin gak bakalan ada yang jadi ayah Erlan dan baby Bagas selain aku gimana?" Bagas kembali memancing amarah Injun yang sempat terpendam.

JANDA - [ RJ X ALL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang