Selamat membaca !! :) Jangan lupa vote dan komen. Wuff you~Ini hari sabtu siang, karena memang sepatut dan sepantasnya weekend dihabiskan dengan lenyeh lenyeh. Maka hal itu yang sedang dilakukan empat pemuda dengan pintingan cerutu putih yang betengger di belah bibir masing-masing.
Nathan mengangkat satu kaki, jari jarinya sibuk mengetik pesan yang pasti untuk membalas kost putrinya. Mark sedang memainkan gitar untuk Hendra yang sibuk bernyanyi, dan Noel numpang menikmati semilir angin sehabis hujan. Tadi pagi kompleks Neoneo diguyur hujan lebat, membuat aspal panas jalanan menguar dengan bau khasnya.
Berdecak, Nathan memilih untuk mematikan ponselnya. Makin kesini ia makin sadar yang ia lakukan hanya buang waktu, tapi setan! Hidup dengan Hendra dan Noel yang hobi hampir sama dengannya membuat Nathan susah tobat. Satu dua kali pasti Hendra akan datang menawarinya selangkangan korban.
Hela nafas Nathan coba amati hal lain, yakni pekarangan rumah sebelah. Sebelumnya hanya terdapat semen. Sekarang sepertinya sudah dirubah, semen semen di kerok lalu dipasangkan rumput hijau palsu yang menambah kesan asri disana. Seminggu ini mereka lumayan sibuk dengan perkuliahan dan kegiatan lain, jadi jarang bisa berada di kost. Dan ketidakhadiraan mereka lewatkan kesempatan untuk melihat wajah mama Erlan yang dinanti sejak 1 minggu yang lalu.
Hendra saja baru pulang setelah 1 minggu berkelana untuk menyelesaikan tugas kuliah. Mark pun begitu, Noel mengurung diri untuk menyelesaikan resume resumenya yang tidak ada habis. Apalagi Nathan yang notabenya seorang anak kedokteran.
Mereka hanya bertemu Erlan satu dua kali, anak itu pun sungkan untuk mengajak keempatnya untuk bermain lagi. Nathan juga tidak melihat wujud anak itu dari 3 hari yang lalu. Mungkin bermain dalam rumah saja? Terakhir ia melihat Erlan keluar rumah untuk mengambil bolanya, anak itu tersenyum sekilas pada Nathan lalu ngacir kedalam rumah.
"Rumah sebelah keliatan lebih seger ya? Mama Erlan keknya orang rapian." Nathan berkomentar, Noel mengganguk pelan mengiyakan ucapan Nathan. Bibir pemuda bermata sipit itu mengisap pintingan rokoknya sebelum melepas asap penuh nikotin ke udara. Mamanya erlan punya selera yang bagus untuk menata rumahnya menjadi lebih hidup pikir Noel.
"Gua denger mamanya Erlan janda." Mark melepas gitarnya, ia menitik abu rokok. Hendra yang baru menyelesaikan satu rokoknya mengerinyit, ia mengaruk garuk perutnya.
"Pantes si kumis ngebet deketin, janda toh ternyata." Hendra mangut-mangut kagum, tangannya bergerak naik turun menggaruk perutnya yang gatal.
"Anjay juga janda ternyata. kata bapak gua yang nikahin janda, emang janda lebih enak! Mau nyoba nyari janda juga rasanya " Ini Noel yang bersuara, dibalasi Hendra dengan ucapan singkat penuh julid.
"Bapak lu dapatnya janda kembang, kalau lu yang nyari gua kira dapatnya janda kembang. Kembang-bangke" Noel melempari Hendra memakai kuaci yang kebetulan menemani duduk santai keempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA - [ RJ X ALL]
FanfictionKetika janda jauh lebih menarik dari pada perawan. "Gua curious, uke kalau udah cere jadi janda atau duda?" CW!!! MISSGENDERING! MPREG!! Original story by narulee Lokal | bxb | yaoi | renjun harem area | komedi