16. Fireeee 🔥🔥🔥

14.3K 1.5K 594
                                    

Hai! Terimakasih buat readers yang setia baca buku ini, maaf juga saya belum bisa jadi author yang baik dengan update yang banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! Terimakasih buat readers yang setia baca buku ini, maaf juga saya belum bisa jadi author yang baik dengan update yang banyak. Saya masih belajar maksudnya belajar nulis belum pro jadi kalau mau buat cerita mikirnya beribu kali buat post.

Sooo.. terimakasih banyak yang setia nungguin, author lope kalian emuach 😘😘😘

Tw !i Blood, Excessive or gratuitous violence..


"GILA! WOE! KENAPA LU BEDUA!"

Mark berlari menerjang tubuh Nathan terlebih dahulu, membiarkan pipi bagian kirinya dihantam kepalan tangan kekar Noel yang ingin menghabisi lawan adu jotosnya. Tubuh Nathan maju dengan ambisi ingin menghabisi wajah penuh emosi dari kawan segerumbulannya itu.

Ya sekiranya beberapa menit yang lalu, kedua manusia badan bongsor itu hampir menghancurkan setengah kost dengan bergelud dan menjatuhkan barang disana sini. Dan Mark yang baru saja pulang dari jadwal kuliahnya di bawa binggung apa yang terjadi dengan suara bising dari dalam kost.

Mendapati Nathan yang mencengkram leher Noel dengan duduk di atas dada pemuda sipit yang wajahnya hampir membiru sebab jalur nafasnya disekat kuat. Sementara Noel menodong botol kaca yang pecah pada leher Nathan.

Bukan Noel atau Nathan yang hampir merenggang nyawa melainkan Mark hampir kehilangan nafas melihat pemandangan beberapa detik yang lalu.

"UDAH BRENGSEK!!"

Suara dominan itu menggema dengan nyaring sedikitnya membuat merinding, mengayomi dua pemuda yang bernafas memburu bersama darah yang berjatuhan entah dari pelipis yang sobek atau dari bibir yang robek.

Hembusan nafas naik turun bersamaan raut wajah Mark yang terlihat meradang menjadikan suasana yang semula semberawut kontan teratur senyap. Jiwa pembunuh yang tenang kini berangsur hilang, sementara rasa murka di dalam sana tetap singgah jadi alasan gelisah berujung benci.

Nathan menghembuskan nafas, lantas berdecih mengeluarkan darah menggumpal dari dalam mulutnya. Mark menatap gumpalan darah itu sekilas kemudian ditatapnya wajah periang dengan sedikit bumbu jenaka Nathan yang berubah dratis. Wajah rupawan yang kini dihiasi lebam sewarna nadi mengekor sebuah rencana keji pada pemuda lain di sisi tubuh Mark.

"Lu berdua kenapa? Gua gak tau ada masalah apa sampai ini kost udah kaya perang naruto sasuke."

Nathan tertawa kecil sebelum jari telunjuknya naik menghunus tepat di wajah Noel yang keadaanya tak jauh berbeda. Memegangi bahunya yang luka sebab pecahan kaca menusuk kedalam sana. Alisnya berkerut memandang penuh kecut kearah jari Nathan.

"Sampai gua liat lagi muka bajingan ini di hadapan gua. Gua bunuh."

Noel terengah, balas menatap Nathan tak kalah tajam sesak rasa dengki seakan menutup sebagian diri. Ia tertawa skaptis."Bunuh! COBA KALAU BISA BUNU–"

BUGH

"Tutup mulut kao. ANJING!" bukan Nathan. Tapi Mark tanpa aba aba melayangkan kepalan tangan ke rahang tegas pemuda sipit sementara Nathan berdecih tak peduli. Enggan untuk menatap atau merasa iba sedikitpun, keadaan semakin terasa mencekat segala kadar oksigen. Noel meneleng ke samping, diam dengan kuku jari terkepal erat.

JANDA - [ RJ X ALL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang