Hendra dan Nathan terlambat, mereka tidak dapat menemukan tubuh mungil yang mereka incar. Ya karna sibuk berdebat harga bersama pak Tetet tadi, lagian Nathan cuma membawa uang 10 ribu sementara si Hendra tak membawa uang samsek adanya seribu perak :( saja. Bagaimana cara bayar daging setengah kilo dan kangkung dengan duit segitu banyak. endingnya mereka merelakan kangkung dan membawa pulang ayam setengah kilo dengan harga sepuluh ribu plus utang sebentar.
"Gara gara lo nih, asal ambil aja! Tapi kaga bawa uang. Tau ae pak Tetet anti ngutang!" Nathan mengomel, Hendra berdecak untuk tanggapi. "Yaelah gua juga ga kepikiran pake bawa duit kali"
"Nyoh bego emang! Dah lu pikir dah itu calon bini gua pergi kemana. Karna lo, gua ga jadi ngamar- eh maksudnya ga jadi ngelamar dia."
"PALA LO NGAMAR! dah pulang ae dah." Hendra menarik leher Nathan untuk pulang. Tiba tiba saja Nathan menepuk bahu Hendra kencang.
"Paan?"
"Lu mikir ga? Itu cwk cakep bisa aja ponakan bu Rene." Hendra lepaskan pintingan pada leher Nathan ia mangut mangut pelan.
"Bisa jadi.. Bu rene cantik 'kan ya, sapa tau ponakannya Bu Rene." Tukas Hendra yang kembali.
"Nah iyakan! sajadi." Nathan sih positif thiking saja itu keponakan bu Rene, Iu cantik pemilik warung yang menjadi wanita tercantik sekomplek neoneo, biasanya kalau satu cantik satu keluarga pasti cantik.
Memang Bu Rene itu cantik. Emang cantik.. hanya saja.
"APA?"
Galak.
Hendra dan Nathan seketika ciut berjemaah, ceritanya mau mencari tahu tentang si manis taunya di gas sama pemilik warung yang berdiri dengan cepolan khas emak emak indo. Mana wajah bu Rene masem sepet kelewet, makin takut lah itu Nathan dan Hendra.
"Nganu bu, beli royc*o seribu" Hendra sibuk merogoh sakunya sana sini, syukurnya disaku kiri tangan hendra mendapatkan 1 buah uang perak dengan nominal seribu. Syukurlah bisa beli royc*o 2 bungkus, lagian tidak nikmat goreng ayam tanpa royc*o.Bu Rene menatap nyalang keduanya, bukan menatang memang wajah bu Rene kalau sedang tidak mood seperti itu. Serasa dengan tatapan itu bisa menelan siapapun yang datang.
"Seribu." Tukas bu Rene sembari memberikan 2 bungkus royc*o kearah Hendra. Si Nathan kerjaannya menatap kedalam warungnya bu Rene berharap si manis memang tinggal disini, sebenarnya Rene agak sensi sama si Nathan sebab anak bungsunya korban php dari Nathan sampai sampai anaknya perlu di ruqyah karna saking nge-gebet si Nathan zaman Nathan masih anak baru di komplek neoneo, kabarnya anak bu Rene sudah pesantren sekarang. Ibunya ngirim jauh jauh agar tidak melihat wajah si Nathan lagi, anaknya selalu kesurupan kalau liat Nathan. Nathan juga agak takut takut datang ke warung bu Rene karna hal itu juga.
"Ngapain liat liat? Nyari anak saya?" Sargah bu Rene melihat gelagat pemuda tampan itu, secepat kilat si Nathan menggeleng dengan tangan bergerak cepat. "Engga bu, engga. Saya cuman mau tau.."
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA - [ RJ X ALL]
FanficKetika janda jauh lebih menarik dari pada perawan. "Gua curious, uke kalau udah cere jadi janda atau duda?" CW!!! MISSGENDERING! MPREG!! Original story by narulee Lokal | bxb | yaoi | renjun harem area | komedi