29. Kembali Pulang

12 6 5
                                    

Mulky memasuki kamarnya dengan lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulky memasuki kamarnya dengan lesu. Wajah nya sama sekali tak menampakkan senyum.

Ucapan dari Aisyah tadi selalu terngiang-ngiang di kepala Mulky. Membuat Mulky merasa bersalah karenannya.

"Gimana Ky? Kamu jadi balik?" tanya Habib saat melihat kedatangan Mulky.

"Ya jadi lah. Ya kali ngga jadi, ya kan Ky?" sambung Rendy.

"Ck! Diem dulu," bisik Naufal pada Rendy.

Mulky tak menjawab berbagai pertanyaan dari teman-temannya. Ia memilih berjalan gontai dan duduk lesehan disamping Naufal.

"Ngapa lo?" tanya Naufal.

"Nggak, gue nggak papa."

"Serius kamu? Muka kamu lecek banget! Udah kayak cucian yang baru di peres," ujar Hafidz menimpali.

"Ren, Pal! Balik!" tegas Mulky. Ia langsung berdiri dan melangkah keluar kamar tanpa berpamitan terlebih dahulu dengan Habib, Hafidz, ataupun penghuni kamar yang lainnya.

"Eh, tungguin! Napa gue ditinggal!" teriak Rendy. Langsung berlari menyusul Mulky yang mulai jauh.

"E-em, gue sama temen gue pamit ya. Thanks udah baik!" ujar Naufal dengan terburu-buru dan langsung pergi menyusul kedua sahabatnya.

"Waalaikumsalam," ujar Habib. Niatan untuk menyindir ketiga cowok itu.

Mulky tetap mendengar itu, walau jaraknya sudah lumayan jauh pun langsung berteriak.
"Assalamualaikum! Gue pamit. Buat siapapun yang denger!"

"Waalaikumsalam," jawab Hafidz dengan mata menatap Mulky tak percaya. Ternyata ada spesies manusia seperti Mulky.

***

Brumm brumm
Suara mesin motor milik Rendy dan Naufal menggema didepan pagar Pesantren Darul Ulum.

Awalnya Pak Sanusi sebagai satpam tak menyetujui kepergian Mulky, dan bersikeras untuk tidak membukakan gerbang untuk Mulky, Rendy dan Naufal.

Mulky langsung menaiki motor sport merah milik Rendy. Karena Rendy malas untuk mengendarai motornya.

Brummm
Mulky mulai memainkan mesin motor Rendy. Membuat suara berisik yang sangat memekkakan telinga.

"Berisik! Kalau mau pergi, pergi aja!" teriak Habib dari dalam Pesantren.

Mulky tak menjawab.
"Ren, naik cepet! Gue mau balik."

Rendy menurut dan langsung menaikki motornya.

"Gue pamit! Assalamualaikum," ujar Mulky langsung memutar stang kemudinya dan langsung meninggalkan kawasan Pesantren, diikuti Naufal dengan menaiki motornya tanpa perlu ikut berkomentar.

"Hati-hati! Jadi lebih baik ya,"
Ujar seseorang di balik tirai jendela.

***

Xavier MulkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang