2.6

222 42 6
                                    

Ted memutar setir untuk berbelok masuk ke pekarangan rumah, kedua paruh baya itu sontak terkejut melihat puteri sematawayang mereka tengah tertidur di depan teras dengan kepala mendongak, bersandar pada tembok.

Awalnya Ted mau membangunkanmu tapi Margaret menahannya, dia cepat-cepat mengeluarkan ponsel dari tasnya lalu mulai mengambil beberapa gambar.

"Ihihi, dia lucu sekali." katanya lalu menatap sang suami yang hanya menggeleng.

"Y/N, bangun." kata Margaret lalu menarik-narik lenganmu.

Kamu melenguh pelan lalu membuka mata, "A-ah! Kalian pulang juga.."

"Kamu tidak membawa kunci?" tanya Ted seraya membuka pintu lalu kalian bertiga masuk kedalam.

"Iya, aku sebal sekali." jawabmu.

Margaret mengusap puncak kepalamu lalu menyodorkan sebuah tas ramah lingkungan, "Ini pesananmu. Cepat bersihkan diri, kita akan makan malam."

"Thank you, Mom!" katamu lalu mengecup pipi Margaret dan berlari kecil menuju kamar.

Setelah menutup dan mengunci pintu kamar, kamu langsung duduk di karpet dan mengeluarkan semua buku yang ada di dalam tas tadi.

"Wah banyak sekali," katamu lalu membaca satu persatu judul atau sinopsis buku-buku itu.

"Ah iya, aku harus mengurus ponselku dulu."

Akhirnya kamu menghela napas lalu mengeluarkan ponselmu dan segera mengisi dayanya. Buku-buku itu kamu susun di rak buku yang selama ini cukup kosong, tapi akhir-akhir ini kamu mulai mencoba untuk membaca buku-buku random baik non-fiksi maupun novel. Setelah itu kamu mengambil handuk dan beranjak pergi ke kamar mandi.

Lain di rumahmu, lain pula di rumah Chris. Keadaan di sana terasa begitu hening hingga Liam memutuskan untuk berdeham.

"Eum, Chris," panggilnya.

"Maaf aku tidak memberitahu lebih dulu, tapi dia memaksa." katanya lagi.

Chris melirik sang adik dan Anna yang duduk di sebelahnya, dengan dua buah koper di sisi sofa.

"Haahh.." Chris menghela napas sebal.

"Aku hanya ingin berlibur, apa aku melakukan kejahatan? Lagipula Ibumu yang menyarankan agar aku berlibur disini saja. Sekalian menemanimu." kata Annabella seraya bersilang tangan.

"Tidak perduli," kata Chris kemudian lalu dia beranjak pergi menuju kamarnya begitu saja.

Liam menatap wanita itu lalu akhirnya berdiri, "Kuharap kalian akan baik-baik disini. Kalau kamu tidak tahan lebih baik pulang saja." katanya lalu beranjak mengikuti Chris yang sudah menutup pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Aku pergi dulu, Chris." ujar Liam dan pergi begitu saja.

Chris merebahkan diri di atas kasur, mencoba menenangkan diri. Terlebih saat suara mobil milik adiknya terdengar hingga akhirnya menghilang kembali ditelan jarak. Dia kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa apa-apa. Jika ibu dan ayahnya mendengar kalau Chris mengusir Anna, tentu dia akan terkena masalah.

"Kacau."

×××

Sudah dua hari sejak kamu terakhir kali bertemu dengan Chris, dan sudah dua hari pacarmu itu tidak memberi kabar lagi setelah mengirim pesan singkat.

||C : Maaf, aku akan menjelaskan semuanya nanti.

Perasaanmu bercampur aduk antara kesal, penasaran dan juga khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi pada Chris? Pesan yang pria itu kirimkan terus saja kamu pandangi. Beberapa kali kamu mengiriminya pesan pun tidak ada yang dibalas.

Kamu juga sudah berkonsultasi dengan Yesa, tapi sahabatmu itu bahkan tidak tahu siapa Annabella. Kenapa hubungan ini rumit sekali?

Hari ini Margaret tetap memilih untuk beristirahat dan menutup toko, kamu tidak memiliki kegiatan selain bermain ponsel dan membaca buku. Memberi makan para hewan juga sudah, membantu Ted membersihkan kandang mereka juga sudah. Kamu bosan sekali. Lebih sialnya sekarang entah pergi kemana William, Ken dan Yesa.

'Mereka bersekongkol dengan Chris? Cih.' batinmu.

"Haahh, bagaimana bisa Yesa membaca buku tebal tanpa mengantuk." monologmu lalu menutup buku yang sedari tadi terpampang di depan wajahmu.

Setelah terdiam beberapa saat kamu akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Chris saja, kalau dia tidak di rumah pun kamu masih menyimpan kunci cadangan yang sempat dia titipkan padamu.

Dalam waktu sepuluh menit kamu sudah siap dan segera berpamitan kepada Ted dan Margaret, beralasan ingin pergi ke taman sekolah untuk mencari angin disana. Selepas mengambil sepeda, kamu langsung mengayuhnya dengan cepat menuju rumah Chris.

"Oh, sepertinya tidak ada orang." katamu saat melihat halaman rumah Chris yang kosong.

Setelah membuka gerbang kamu langsung masuk kedalam dan membuka sepatu yang kamu pakai. Tungkaimu melangkah masuk kedalam dan kembali menutup pintu, keadaan di dalam lumayan gelap karena semua lampu dimatikan.

Tanganmu terulur pada sakelar untuk menyalakan satu lampu di ruang tengah, setelah itu kamu mendudukkan diri di sofa dan menyalakan televisi. Berniat untuk istirahat sebentar sebelum mengecek keadaan rumah, siapa tahu ada yang perlu dibereskan atau semacamnya —seperti biasa.

Klek

"Chris? Kamu sudah pu–Hey apa yang kamu lakukan disini?"

Kamu terlonjak kaget saat sosok Annabella keluar dari kamar tamu yang dipunggungi oleh sofa, wanita itu masih mengenakan pajama dress yang lagi-lagi pendek sekali, dengan kerah berbentuk V yang cukup panjang dan tentu saja sangat terbuka. Matamu seketika panas melihatnya.

"Maaf? Apa seharusnya aku yang bertanya, sedang apa kamu disini?" tanyamu.

Anna menatapmu dengan dahi berkerut, "Tentu saja karena aku tinggal disini, apa maksudmu? Bukankah urusanmu dengan Chris sudah selesai? Untuk apa kamu kemari lagi?"

"Maksudmu?"

Annabella menghela napas berat lalu menunjukmu dengan tampang sebal, "Haahh, kamu memang sengaja mendekatinya ya? Kemarin kan Chris terpaksa mengantarmu pulang karena tidak ada yang bisa menjemputmu, sedangkan keponakan Chris yang datang bersamamu kesini sudah pulang terlebih dulu. Sekarang apa tujuanmu kemari? Chris tidak ada di rumah, jadi lebih baik kamu pulang sana. Kamu seharusnya sadar diri."

Dia mengoceh sambil kembali beranjak masuk ke dalam kamar, meninggalkanmu yang masih menatapnya tak percaya dengan mulut menganga. Rasanya baut di kedua sisi rahangmu mau lepas mendengar celotehannya.

"Hei, apa aku boleh menjambak rambutmu?"

×××

TBC.

Masih nggak ada bonus pict dulu :'

Enjoying the story? don't forget to leave a vote or comment below to support the author.

Thanks!

[IN REVISION] Poisonous Blue Eyes || Chris HemsworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang