0.5

675 95 19
                                    

Dedicated for Tmski_

×××

Chris menutup pintu garasi sedangkan kamu berdiri di ambang pintu dengan gusar, kamu terus menggigiti bibir bawahmu karena merasa tidak tenang.

Saat itu juga Margaret menelfon, kamu segera mengangkatnya.

'Y/N? Kamu ada dimana?'

"Aku di rumah Chris, Mom. Bagaimana ini.."

'Oh astaga, Daddy tak bisa menjemput. Di sini sudah hujan deras.'

"Apa aku harus tinggal?"

'Kalau Chris tidak keberatan. Mom khawatir kamu akan kenapa-napa jika pulang sekarang.'

"Sebentar, akan kutanyakan."

Kamu menutup layar ponselmu dengan telapak tangan lalu menatap Chris yang sudah berdiri di sampingmu.

"Kenapa?"

"Mom bertanya apa aku bisa menginap malam ini?"

"Tentu saja. Aku pun tak akan membiarkanmu pulang dalam badai seperti ini."

"Eum, thank you."

Kamu kembali menempelkan layar ponselmu ke telinga, "Dia bilang tentu saja, Mom."

'Kuharap kamu baik-baik saja di sana. Perkiraan cuaca bilang akan ada badai petir di Brisbane, dan sepertinya mereka benar.'

"Iya, Mom. Badainya sudah datang. Mom dan Dad jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."

'Tolong ucapkan terima kasih pada Chris.'

"Tentu,"

'Kalau begitu Mom akan mengunci pintu dulu. Mom menyayangimu.'

"Aku juga, Mom. Hati-hati."

Kamu memutus panggilannya lalu menghela napas.

"Sebaiknya kita masuk dan bersiap-siap. Ayo," ajak Chris yang kamu setujui.

Kalian masuk ke dalam rumah dan bergegas menutup semua jendela dan pintu lalu menguncinya. Setelah itu kamu dan Chris memutuskan untuk berdiam di ruang tengah karena tentu saja tidak baik berada disisi jendela saat badai petir seperti ini.

"Uh, Chris? Apa aku boleh meminjam kausmu? Ini sangat tidak nyaman." ujarmu pelan yang memang terlihat sangat tidak nyaman dengan pakaian yang kamu kenakan.

"Mungkin terlalu besar untukmu, tak apa?" tanyanya.

"It's okay. Aku minta maaf kalau aku merepotkanmu terus."

"Kamu tidak merepotkanku, Y/N. Tunggu sebentar," jawabnya seraya tersenyum dan berjalan pergi.

Beberapa lama kemudian Chris kembali membawa sebuah kaus berwarna biru muda. Ia menyodorkannya padamu.

"Kamu bisa menggunakan kamar itu," tambahnya seraya menunjuk kamar di dekat tangga.

Kamu mengangguk, "Baiklah. Terima kasih." katamu lalu bangkit berdiri dan pergi kesana.

Kamu segera melepas pakaianmu setelah menutup pintu lalu menggantinya dengan kaus milik Chris yang untungnya sangat panjang bahkan hampir menutupi lututmu. Untung saja, karena kamu tidak membawa celana ganti.

Kamu kembali keluar dengan langkah cepat karena merasa takut akan suara petir dan gemuruh yang begitu nyaring, melihat kilatan petir juga membuatmu merinding.

[IN REVISION] Poisonous Blue Eyes || Chris HemsworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang