0.6 ⚠

1K 85 8
                                    

Lenguhan pelan lolos dari bibirmu ketika Chris mengangkat dan membaringkan tubuhmu ke atas sofa tanpa melepas pagutan kalian, kali ini tubuhnya sudah berada di atasmu. Dia mengambil bantal sofa dan menaruhnya dibawah kepalamu sebagai sandaran setelah itu tangannya bergerak mengelus pahamu yang terekspos akibat kaus yang kamu kenakan sudah tersingkap sedikit keatas, dengan lembut dan itu membuatmu berdesis.

"Eumh, you're a good kisser." ucapmu dengan napas terengah saat ia melepaskan bibirmu karena kalian butuh oksigen yang sudah menipis di paru-paru.

Dia tersenyum manis dan itu membuatmu semakin gemas padanya, dia menaikkan tangannya dan menyentuh dahimu dengan ujung jari telunjuknya lalu turun melewati hidung dan bibirmu, kamu memejamkan mata menikmati sentuhannya pada wajahmu.

"Perfect." katanya pelan.

Kamu kembali membuka mata lalu tersenyum malu-malu menatapnya, "Aku berpikir aku gila karena suka padamu." katamu lalu menangkup sebelah pipinya.

Jari-jarimu ikut menyusuri setiap inchi wajahnya, dari dahi, hidung, garis rahangnya hingga pada bibirnya. Kamu menekan telunjukmu disana, "Rasanya manis. Aku tidak menyesal menjadikanmu yang pertama."

Dia menaikkan alisnya, "Apa kamu sungguh belum pernah berpacaran?"

Kamu mengangguk lalu mendekatkan wajahmu pada telinganya, "Sungguh, untuk apa aku berbohong? Kamu cinta pertamaku."

Dia menatapmu dalam sunyi, "Jangan menggodaku Y/N."

Kamu tertawa, "Siapa yang menggodamu? aku hanya bicara."

"Kamu menggemaskan sekali." jawab Chris lalu mengecup pucuk hidungmu.

Kamu memegang pundaknya lalu tanganmu turun semakin ke bawah hingga menyentuh perutnya yang terasa keras, dia meringis pelan. Terlihat menikmati apa yang kamu lakukan.

"Kamu membuatku gila, Y/N." katanya

Kamu mendorong tubuhnya hingga kalian kembali duduk, setelah itu kamu mendorongnya perlahan hingga kembali terbaring tetapi kamu berada di atasnya sekarang. Kamu menatapnya intens dan mendekatkan wajahmu pada miliknya secara perlahan. Semakin dekat dan ia menutup matanya saat kamu memiringkan wajahmu.

Kamu tersenyum singkat sebelum membuka mulutmu dan menggigit pelan bibir bawah milik Chris yang membuat pria itu kembali membuka matanya. Ia ikut tersenyum lalu segera mengelus pelan tengkukmu seraya membalas cumbuanmu yang semakin liar.

Dia menyesap dan menarik bibirmu lumayan kencang hingga membuatmu melenguh dan hampir benar-benar ambruk di atasnya karena tangan kananmu yang dibuat sebagai penahan tertekuk. Tangan Chris memegang pinggulmu sedangkan tangan lainnya tetap berada di tengkukmu.

Suara kecapan kalian terdengar diantara suara petir dan gemuruhnya yang menggelegar. Tubuh kalian sudah berkeringat di tengah cuaca dingin yang sebenarnya cukup menusuk ini. Kamu membuka mulutmu dan membiarkan lidahnya bermain didalam sana.

Kamu memaki dalam hati saat tak sengaja bergerak dan merasakan jika Chris junior sudah mengeras di bawah sana, kamu menenggak ludah dengan susah payah. Ditambah lagi pautan bibir kalian semakin dalam. Tak perduli dengan pipimu yang sudah basah karena saliva kalian yang bercampur.

Tiba-tiba Chris menarik tubuhmu hingga menempel dengan tubuhnya, ia melingkarkan lengannya pada lehermu dan menangkup rambutmu lalu menyampirkannya, kali ini bibirnya mulai mengecupi lehermu dan desahanmu semakin kuat karena kamu belum pernah merasakan ini sebelumnya.

"Eumhh...C-chris.." lenguhmu saat pria itu menggigit pelan lehermu dan meninggalkan beberapa tanda di sana.

Rasanya cukup perih tetapi Chris menjilat pelan bekas gigitannya untuk menetralisir rasa sakitnya. Kamu merasa gila karenanya saat ini.

[IN REVISION] Poisonous Blue Eyes || Chris HemsworthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang