Malamnya semua orang pulang dan hanya menyisakan San sebagai pendamping dirumah sakit.
Setibanya dirumah, Seonghwa meminta Sooyoung untuk menginap di rumahnya, ia ingin menanyakan satu dan lain hal. Lagi pula pemuda yang hampir menginjak usia 18 tahun itu juga masih perang dingin dengan sang Abang.
"Soyo." Sooyoung menatap lawan bicaranya "Bubu boleh nanya ga?" Ia mengangguk
"Kenapa sih Soyo malu punya Mommy special?" Sooyoung menundukkan kepalanya
"Soyo ga malu kok Bu."
"Jangan bohong dong kalo ngomong sama Bubu, inget ga dulu Ibu dulu ngomong apa?" Ibu adalah panggilan anak-anak pada Yunho, sedangkan Mingi adalah Ayah.
"Kalo bohong nanti meninggal nya jadi jahe."
"Nah itu tau."
"Ihh mana ada begitu, Dede bukan anak kecil lagi Buu." Seonghwa terkekeh pelan sambil merangkul anak dari pasangan fenomenal itu
"Terus mau jadi apa? Jadi ubi?"
"Bawang deh biar tiap kali liat Dede pada nangis." Seonghwa menatap Sooyoung sambil tersenyum lalu memberikan kecupan sayang pada dahi sang cucu
"Liat kamu berasa liat Daddy kamu tau ga," Sooyoung mengangguk karena memang hampir semua orang yang bertemu dengannya dan mengenal San juga akan mengatakan hal yang sama "Tapi nakal." Pemuda itu menunduk
"Kenapa sih? Soyo kenapa? Emang temen-temen Soyo ada yang ngetawain Mommy?" Sooyoung menggeleng
"Dede cuma takut kalo nanti Mommy dijadiin bahan buat temen-temen, Dede ga mau Bu."
"Terus kenapa Mommy nya disuruh pulang sendiri?"
---
Setelah melepas kepergian Wooyoung dengan taksi, Sooyoung kembali masuk.
"Yang tadi Nyokap lo?" Temannya lagi bertanya
"Iya, kenapa?"
"Haha, kok begitu?"
"Terus? Masalah?" Sooyoung menatap temannya dengan tatapan datar
"Gapapa sih, aneh aja."
"Ga aneh kok, Mommy Sooyoung lucu." Jawab yang lainnya
"Iya, lu aja yang aneh nanya begitu." Sooyoung tersenyum miring, setidaknya dari 5 temannya ia bisa mendapatkan 2 suara
"Mungkin buat lo aneh, tapi Mommy gue special, ga akan ada makhluk tuhan yang kaya Mommy gue dimuka bumi selain Mommy gue." Setelah itu Sooyoung bangkit dari duduknya dan keluar dari gerai donat. Memesan taksi yang lewat lalu segera pulang.
---
"Udah cerita sama Daddy sama Abang?" Sooyoung mengangguk, meski sudah menjelaskannya mereka tetap merasa kecewa karena membiarkan Wooyoung pulang sendirian
"Soyo tau ga apa aja yang udah Daddy kamu lakuin buat Mommy?" Sooyoung mengangguk
"Daddy dulu nyelamatin satu desa padahal cuma pengen nyelamatin Mommy." Seonghwa tersenyum sambil mengusap surai itu sayang. Satu-satunya cerita yang anak-anak tau tentang San dan Wooyoung yaa hanya saat mereka masih berada di panti sosial, sisanya tidak ada yang tau karena memang para orang dewasa memilih bungkam. Tapi mungkin ini saatnya mereka tau sebesar apa San mencintai Wooyoung.