Keesokan harinya, Yunho menghindari kontak mata dengan San, ia benar-benar malu karena anak kota itu dengan santainya duduk menonton kegiatan dirinya dan Mingi semalam. Berbeda dengan yang Yunho rasakan, San seolah bersikap tidak ada yang terjadi, ya karna ia sudah sangat sering melihat teman-temannya berhubungan badan dan itu bukan hal yang memalukan-bagi San.
"Wuyo!" San berlari menghampiri Wooyoung yang tengah duduk bersama Yunho disalah satu kursi yang ada ditaman tengah, bukan taman tkp Yungi.
"A-aku, aku kesana ya? Ya? Aku kesana dahh!" Yunho segera bangkit dan berlari meninggalkan Wooyoung yang kebingungan sendiri, ada apa dengan Yunho? KECIDUK WUYOO
"Hah? Ngapain lari?" San menunjuk Yunho yang sudah berlari menjauh, pura-pura tidak tau
"Yunho bilang mau kesana."
"Sana mana?"
"Tidak tau." San tersenyum lalu duduk di tempat Yunho tadi
"Wuyo udah sehat?"
"Wuyo ga sakit."
"Masa? Yunho bilang badan Wuyo panas."
"Enggak San." San mengangguk paham, ia sedikit takut dengan kata tidak Wooyoung, karena itu mengingatkan nya dengan kejadian kemarin
"Wuyo lagi apa." San mengalihkan pembicaraan
"Lagi makan coklat di kasi Bubu." Wooyoung menyodorkan sebuah kotak yang didalam terdapat coklat yang sudah sisa setengah.
"San boleh coba?" Wooyoung mengangguk banyak, lalu menusukan garpunya kesalah satu coklat
"Aaa." Wooyoung membuka mulutnya sambil menyodorkan garpu yang sudah ada coklat itu ke mulut San, sisulung Kim tersenyum lalu menerima pemberian Wooyoung
"Enak bukann?"
"Enak, tapi manis banget."
"Enggak!"
"Iyaa enggak." Lalu tidak ada percakapan yang terjadi, Wooyoung terlalu sibuk menghabiskan coklatnya dan San yang juga sibuk memperhatikan sosok yang tengah berada di hadapannya ini.
Akhirnya coklat itupun habis dan Wooyoung menutup kotaknya dan membuangnya ke tempat sampah terdekat lalu kembali duduk dihadapan San.
"San suka coklat?" Tanya Wooyoung tiba-tiba
"Bisa makan tapi ga suka."
"Maksudnya?" Wooyoung memiringkan sedikit kepalanya
"San ga terlalu suka coklat tapi bukan berarti San ga bisa makan coklat." Mulut Wooyoung langsung membentuk huruf O.
"Terus San sukanya apa?"
"Suka apa nih? Makanan?"
"Iya makanan dulu."
"Hmm apa ya," San berpikir sejenak mungkin karena Wooyoung adalah orang pertama yang menanyakan hal itu membuatnya kebingungan harus menjawab apa "Kalo makanan ga ada, soalnya San pemakan segalanya." Pada akhirnya San tetap tak menemukan jawabannya
"Eh tapi San suka makan di restoran hotpot."
"Hot? Pot?"
"Hm, hotpot itu makanan serba direbus gitu, ada daging, ada seafood, ada sayur ada mie juga, pokoknya banyak dehh, terus nanti makannya kita rebus dulu." Sejujurnya San juga tak pandai dalam hal menjelaskan sesuatu pada anak spesial seperti Wooyoung, tapi jika secara garis besar ia harap Wooyoung mengerti
"Kalo minuman?"
"Kopi." Ya tak mungkin San mengatakan minuman favorit nya adalah alkohol.
"Kalo warna? San suka apa?"