Tersedia versi pdf, ebook & kbm aplikasi...
Harga pdf 45k saja...
https://wa.me/6288973689642 (Klik link wa agar langsung terhubung)
Transaksi bisa melalu tf bank/shopeepay/dana yaaa... pdf akan d kirim setelah transaksi ;)
***
Rasti bergegas mengambil beberapa alat tes kehamilan miliknya. Ia sengaja membeli itu untuk persediaan. Ia membawa sekitar tiga atau empat dengan merk berbeda demi memastikan ke-akuratan dugaannya tentang kehamilan Jihan.
Dengan tidak sabar, Rasti menunggu Jihan buang air kecil untuk segera mencelupkan alat tes kehamilan itu di air seni Jihan.
Mereka bertiga menunggu dengan hati was-was. Jihan berdiri dengan resah, takut-takut jika dugaannya salah dan berakhir di usir oleh Lintang.
Tapi kekhawatirannya terjawab ketika Rasti mengangkat tespek tersebut, senyumnya merekah ketika wanita itu menatap ke arah Jihan dan Lintang yang sedang menunggu hasilnya.
"Jihan hamil, Mas! Garisnya dua.. dia hamil!" Rasti menyerahkan tespek itu pada Lintang yang diterima oleh pria itu. Dilihatnya benda pipih kecil mungil tersebut, iya... garisnya dua...
Jihan hamil! Ada janin yang bersemayam di dalam rahim gadis itu.
Sejenak Lintang menatap Jihan yang ikut tersenyum, matanya nampak berkaca-kaca mengetahui tentang kehamilannya, dan keraguan yang sempat menghinggapi benak Lintang telah hilang, kebahagiaan itu merayap dalam hatinya. Meski ia membenci Jihan karena telah membohonginya, kabar baik ini membuat es di hatinya sedikit mencair.
Lintang sendiri mencoba menutupi kegembiraannya, ia hanya merasa lega karena pada akhirnya harapannya terwujud. Melihat Rasti tersenyum bahagia seperti itu membuatnya lega.
Rasti memeluk Jihan sambil nenumpahkan tangis haru, kemudian beralih untuk mendekap tubuh lelakinya. Akhirnya, impian mereka akan segera terwujud. Hanya menunggu hitungan bulan, bayi itu akan segera lahir ke dunia ini. Lintang bisa melihat harapan itu tumbuh dengan sempurna di sekitar mereka.
***
Malamnya, Rasti membawa Jihan pergi ke dokter kandungan untuk memastikan jika kebahagiaan yang mereka rasakan tidaklah semu.
Lintang ikut menemani keduanya, di sana Rasti meminta Jihan melakukan tes lagi untuk kembali memastikan, Dokter juga meminta agar Jihan melakukan USG untuk memastikan berapa kira-kira usia kandungannya.
Ketika dokter mengoleskan Gel ke perutnya, sekilas Jihan bisa melihat keantusiasan dalam mata Lintang, namun tatapan itu hilang ketika pria tersebut menyadari jika ia memerhatikan dirinya.
"Ini dia kantung janinnya, usianya sekitar 4 minggu... di usia ini, asupan nutrisinya harus terjaga ya, Bu... banyak makan kacang-kacangan, susu hamil sangat di sarankan sekali... yang paling penting ibunya nggak boleh terlalu capek," kata Dokter menjelaskan. Setelah memberikan petuahnya, Dokter menghentikan pemeriksaan dan menuliskan beberapa resep obat yang harus di minum oleh Jihan untuk mengurangi rasa mual dan pusing beserta pil penambah darah.
"Kamu harus makan yang banyak, Jihan. Berikan nutrisi terbaik untuk anak kita.." ucap Rasti saat mereka sudah berada di dalam mobil, Jihan bisa merasakan kebahagiaan melingkupi dua orang di depannya itu meski Lintang sendiri tidak terlalu menunjukan gelagatnya.
Jihan mengangguk. Dilihatnya Lintang yang nampak acuh menyikapi kehamilannya. Tidak ada gurat bahagia dalam binar mata Lintang saat ini, berbeda dengan Rasti yang sangat antusias mendengar kabar kehamilannya itu.
Apa tuan Lintang masih marah padanya?
Bukankah seharusnya pria itu senang karena pada akhirnya dia bisa memberikan anak untuk pria itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mudaku
RomantikLintang Nareswara berharap jika dia bisa mendapatkan keturunan dari istrinya, Rasti. Tapi takdir selalu berkata lain, Rasti hamil... namun kehamilannya selalu mengalami keguguran. Putus asa dan merasa bersalah tentu menguasai hati seorang ibu yang...