Pdf sudah ready yaa...
Yg mau donlot di playstore juga dah ada...
Di kbm aplikasi juga tersedia...Harga pdf 45k saja.. yang mau ikutan promo 50k dpat 4 pdf bisa di order via wa di 089633021705 (klik link wa di bio agar langsung terhubung)
Atau promo 100k dpet 12 pdf bebas pilih judul? Kuy kepoin.... PROMO INI terbatas yaaa kuotanya :)
***
Rasti menatap takjub pemandangan di depannya, untuk pertama kalinya dia ikut ke kampung halaman sang pembantu. Bukan hanya itu, meski sang suami memiliki perkebunan luas di daerah Jihan, tapi baru kali ini Rasti berkunjung dan melihat langsung betapa daun-daun dari pucuk teh itu memanjakan matanya.
Hingga mereka bertiga sampai di halaman rumah Jihan, Rasti ikut prihatin begitu melihat rumah pembantunya yang telah roboh oleh angin kencang seminggu yang lalu.
"Ibu..."
Lasmi keluar ketika mendengar ada mobil yang terparkir di depan rumah Ningsih. "Ya allah, Jihan... kamu pulang nduk," ucap Lasmi haru lantas memeluk putrinya itu.
"Iya bu.." jawab Jihan setelah pelukannya mengendur. "Oiya, Bu... kenalkan, ini Bu Rasti dan Tuan Lintang, majikan Jihan..."
Rasti menyalami ibu Jihan, begitupun dengan Lintang.
"Suruh mereka masuk, cah ayu..." Ningsih menginterupsi Jihan agar masuk ke rumahnya usai mereka saling menyapa.
Rasti menarik tangan Lintang agar mengikutinya masuk. Sebenarnya Lintang enggan datang kesini, tapi karena Rasti yang memintanya—pria itu bersedia ikut. Tidak lupa, Lintang membawa tas yang berisi uang yang sudah menjadi hak Jihan.
Perempuan itu benar-benar rela menjual dirinya untuk dia nikahi demi uang.
Setelah mereka duduk, Budhe Ningsih menyediakan beberapa gelas teh hangat karena cuaca yang dingin. Hujan baru saja turun ketika mereka masuk ke dalam rumah, beruntung mereka tidak terjebak macet di kota.
"Jadi begini, Bu.. Saya kesini ingin menyampaikan jika saya akan membantu Jihan untuk merenovasi rumah kalian," Rasti memulai pembicaraan di antara mereka, menyampaikan maksud kedatangannya.
Lasmi menatap putrinya penuh tanya yang di jawab dengan anggukan oleh Jihan.
Sedangkan Jihan pun menjawab, "Iya, Bu. Bu Rasti akan membantu kita dan membiayai pembangunan rumah."
Ada rasa tidak percaya dalam diri Lasmi bahwa putrinya memiliki majikan sebaik mereka berdua. Sangat jarang ada yang mau membantu orang miskin seperti mereka. "Benarkah? Terima kasih, Juragan. Saya ndak tahu harus berkata apa, tapi terima kasih banyaakk..."
"Sama-sama, Bu. Tapi tentu saya mempunyai persyaratan sebagai imbalan."
"Apa itu juragan?" Lasmi nampak gelisah mendengar penuturan tersebut, memang benar tidak ada yang gratis di dunia ini.
"Jihan akan bekerja bersama saya selama 2 tahun tanpa pulang menemui Ibu selama kontraknya belum selesai."
Lasmi menatap putrinya yang kembali mengangguk sebagai jawaban atas kebenaran ucapan sang majikan.
"Kami akan menyiapkan mandor yang bersedia menghandle pembangunan rumah ibu nantinya jadi ibu nggak perlu khawatir tentang banyak hal..." ujar Rasti. Kemudian wanita itu menginterupsi agar Lintang meletakkan tas yang ia bawa di atas meja, lantas membuka retsleting tas tersebut.
Lasmi terkejut bukan main melihat uang sebanyak itu di tas yang majikan Jihan bawa, dan itu untuk membangun rumah mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mudaku
RomanceLintang Nareswara berharap jika dia bisa mendapatkan keturunan dari istrinya, Rasti. Tapi takdir selalu berkata lain, Rasti hamil... namun kehamilannya selalu mengalami keguguran. Putus asa dan merasa bersalah tentu menguasai hati seorang ibu yang...