18 - Aldebaran

4.5K 462 23
                                    

Gadis itu berada di depannya. Gadis yang bersinar melebihi bintang.

Aldebaran cukup terpana mendapati gadis itu sedang bersama dengan mamanya. Mereka bahkan nampak akrab satu sama lain.

Takdir apa ini?

Bagaimana bisa gadis itu berada di rumahnya?

Dan bagaimana bisa mereka bisa saling mengenal? Apakah ini hanya sebuah kebetulan? Tapi...

"Al, kenalin ini Jihan... istri Mas-mu!"

Penjelasan mama membuat pria itu tersentak.

What?

Tunggu?

Istri Mas-nya?

Sejak kapan Masnya bercerai dengan Mbak Rasti?

Mas Lintang maksud mama kan? Iya kan? Di dunia ini, Al hanya mempunyai satu kakak, yakni Lintang.

Lah bukannya istri Mas Lintang itu Mbak Rasti ya? Dan sejak kapan mereka berpisah? Bahkan kabarnya tidak terdengar. Lalu kenapa mama bilang kalau Jihan itu istri masnya? Gimana sih!

"Jihan, ini Al.. adiknya Lintang, kakaknya Wulan. Anak kedua atau anak tengah mama, ayo kenalan biar akrab kalian kan saudara..."

Jihan sama terkejutnya dengan Aldebaran.. tapi gadis itu cukup pandai menutupinya. Ketika ia menyodorkan jemarinya, Jihan bisa merasakan Al sedikit meremas tangannya pelan.

"Dunia sempit ya," seloroh Al tiba-tiba saat mereka berjabat tangan. "Salam kenal, Kakak Ipar..."

Ada debar yang menggetarkan, Jihan tidak mengerti, kenapa sorot mata Al mampu membuat detak jantungnya ikut menggila.

***

Sejak mengetahui Jihan hamil, tiba-tiba Rasti merasa tersaingi. Apalagi melihat sikap manis ibu mertuanya, setelah tahu Jihan hamil---gadis itu tidak di perbolehkan pulang oleh Melati, dan meminta Rasti dan Lintang agar memperbolehkan Jihan tinggal sementara di rumahnya.

Rasti merasa ada yang aneh. Perhatian yang justru untuknya kini semakin terkikis di gantikan oleh Jihan. Apalagi Jihan sedang mengandung cucu keluarga Lintang.

Rasti nampak gelisah dalam tidurnya, Lintang sendiri sudah terlelap dengan damai usai tadi membuatnya tenang perihal apa yang sedang menganggu pikirannya.

Benak Rasti bertanya-tanya, bagaimana jadinya kalau perhatian itu di berikan oleh Lintang untuk Jihan?

Saat melihat betapa ibu mertuanya mulai perhatian pada Jihan saja, hati Rasti merasa terluka.

Gimana bisa Rasti menahan api cemburu yang kian membakar hati dan perasaannya jika perhatian itu Lintang yang memberikannya?

Tapi bukankah jalan ini yang dia inginkan?

Bukankah Lintang pernah mengingatkannya? Lalu kenapa sekarang ia takut?

Bukankah, Jihan bukan tandingannya jika perihal paras dan kekayaan?

Sebenarnya apa yang kamu takutkan, Ras? Jihan hanya alat agar mereka bisa mempunyai anak kan? Setelah itu, Lintang akan membuangnya dengan setumpuk uang supaya gadis itu pergi usai memberikan bayi tersebut.

Seharusnya Rasti tidak perlu ragu soal kesetiaan suaminya, karena ia yakin Lintang akan lebih memilihnya daripada Jihan!

***

"Kamu sudah tanya kapan kita bisa jemput Jihan, Mas?"

"Jemput Jihan?"

"Iya.."

Istri Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang