5 - Kejutan

5.3K 410 16
                                    


Versi ebook sudah bisa di download di playstore yaa... di kbm aplikasi juga ada...

Pdf istri mudaku sudah ready dg harga 45k saja... yang mau baca cepat/ga bsa akses googleplay bisa order via wa di 089633021705 (klik link wa di bio agar langsung terhubung)

Happy reading

***
Malam itu tidak ada bintang yang bertabur di langit. Seakan, malam pun tahu suasana hati Jihan yang dilanda kebimbangan. Bagaimana tidak, kabar yang baru saja dia terima lewat telepon mampu membuat hidupnya jungkir balik. Apalagi malam ini, Jihan harus memutuskan hidupnya demi sang Ibu.

Mendapat dukungan dari temannya, Mbak Siti—Jihan nekad mengetuk pintu kamar majikannya dengan gugup. Bukan hanya sekedar takut jika apa yang akan di utarakannya di tolak oleh Rasti, namun Jihan takut kesempatan itu sudah tidak ada.

Rasti membuka pintu kamarnya ketika pintu diketuk berulang kali.

"Malam, Bu..." sapa Jihan ramah, bercampur gugup. Detak jantungnya menggila meski gadis itu disambut senyuman oleh Rasti.

"Iya, Han... Ada apa?"

"Saya boleh bicara sebentar, Bu..."

"Oh tentu... tapi bisa kamu masuk saja. Lebih enak kalau kita duduk kan?"

Jihan menurut, gadis itu ikut masuk ke kamar Rasti lantas ikut duduk di sofa saat majikannya menginterupsi gadis belia tersebut agar duduk berdampingan dalam satu sofa.

"Ada apa, Jihan? Kelihatannya kamu cemas sekali, apa ada sesutu yang terjadi?"

"Begini, Bu. Saya ada perlu sama Ibu, mungkin ini terdengar lancang. Tapi saya mohon, dengarkan dulu alasan Saya lalu setelah itu Ibu bisa mempertimbangkannya.."

"Oke, silahkan. Katakan apa yang ingin kamu bicarakan.."

"Begini, Bu... jadi, di kampung hujan angin turun deras dan kencang, karena itu—rumah saya jadi roboh, Bu. Jadi, saya kesini mau minta tolong sama ibu kalau ibu berkenan, bolehkah saya pinjam uang untuk membangun rumah yang layak untuk ibu saya. Untuk membayarnya, Saya akan menyicil dengan gaji bulanan saya sampai hutang saya sama ibu lunas..." ujar Jihan usai mengutarakan maksudnya menemui Rasti.

"Oalah, Jihan.  Kirain ada apa, Saya turut prihatin atas musibah yang menimpa keluarga kamu..." sahut Rasti.

"Begitu, Bu. Jadi gimana? Apa Ibu mau kasih uangnya?" Jihan nampak ragu saat bertanya, takut jika Rasti tidak akan memberikan apa yang dia mau.

"Kamu butuh berapa juta?"

"Mungkin sekitar 50juta, Bu..."

"Sebanyak itu? Mau berapa tahun kamu melunasi hutang kamu yang sebanyak itu?"

Jihan menunduk dalam, merasa malu dengan penuturan Rasti. Jika di hitung tahun, Jihan bisa melunasi hutangnya dalam jangka 4 tahun lebih 2 bulan dengan jumlah 1 juta setiap bulannya.

"Maaf, Bu..."

"Jadi begini, Jihan. Tawaran yang saya berikan sama kamu masih berlaku. Jika kamu berkenan, kamu bisa menerima tawaran tersebut. Tentu tanpa hutang. Saya akan memberikannya secara cuma-cuma senilai 100 juta di awal, setelahnya kamu tahu kan berapa jumlah yang akan saya berikan ke kamu?"

Jihan menelan ludahnya yang terasa tersangkut di tenggorokan. Bagaimana ini? Jumlahnya memang tidak sedikit, tapi dia harus mengemban tanggung jawab yang besar karena Rasti begitu mempercayainya.

Rasti tahu jika Jihan sedang dilema. Tawarannya memang bukan main-main, uang yang diberikan pun bukan jumlah yang sedikit. "Gimana? Kamu hanya perlu jadi istri kedua suami saya, Jihan. Nggak ada yang perlu kamu lakukan selain mengandung bayi untuknya. Hidupmu juga akan terjamin, lalu setelah itu kamu bisa menikmati uang hasil dari kerja kerasmu.."

Istri Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang