15. Psychology Of Money

201 32 18
                                    

SELAMAT MALAM MINGGU ^^
Hampir 2k words utk menemani malam minggu kalian ~








.

.



"KAU KEMANA SAJA SELAMA BEBERAPA HARI INI?" Sehun bangkit dengan spontan dari duduknya di depan ruang rawat Dohyon ketika matanya menangkap Yuvin berjalan ke arahnya. Ia bahkan membentak sang adik meski belum sampai di hadapannya.

Pagi ini Dohyon kembali drop dan sedang ditangani oleh tim medis di dalam ruangan.

Sehun ingin melampiaskan frustrasinya, dan sangat tepat Yuvin datang.

Yuvin kecewa, ia ingin disambut dengan baik, dirindukan dan dipeluk Sehun setelah beberapa hari hilang dari sisi kakaknya. Tetapi yang ia peroleh adalah sambutan tak mengenakkan.

Tidak bermaksud menyalahkan Sehun, Yuvin paham jika kakaknya itu tidak dikondisi emosi yang baik, tapi apa Sehun juga tidak sadar bahwa Yuvin sangat berantahkan saat ini? Tidak sadar jika mata Yuvin menyiratkan banyak beban yang ingin ia tumpahkan juga.

"Tidak bisa berbicara santai saja Han Sehun?" sindir Yuvin dengan nada tenangnya.

"Kau bilang santai? Adikku berjuang di dalam Han Yuvin, bagaimana bisa aku bersikap tenang sementara adikku di antara mati dan hidup."

"Dia juga adikku asal kau tak lupa."

Yuvin melempar sebuah tas ke kursi deret yang diduduki Sehun tadi.

Sehun yang terlampau fokus meluapkan amarahnya ke Yuvin baru sadar jika sang adik ternyata datang dengan menenteng tas berbentuk segi panjang.

"Itu adalah uang untuk operasi Dohyon, aku harap cukup," jelas Yuvin tahu jika kakaknya akan menanyakan tentang tas tersebut.

Dan Sehun juga baru sadar, meski deretan kalimat yang keluar dari mulut adiknya mengalir dengan tenang, ada yang salah dari Yuvin. Terlebih saat matanya fokus menatap Yuvin, mendalami tatapan adiknya. Yuvin-nya tidak baik-baik saja.

Tetapi meski tahu, sang adik tidak baik-baik saja. Sehun abai, malah bergerak membuka tas yang dibawa Yuvin, memastikan perkataan adiknya.

Sehun menelan ludah ketika melihat jumlah uang yang tidak sedikit di tas itu. "Kau dapat dari mana Han Yuvin?!"

Sehun meminta penjelasan. Ia bukannya tidak bersyukur ada uang yang sangat dibutuhkannya. Namun bukan berarti Sehun tidak boleh menaruh curiga tentang asal uang yang dibawa Yuvin.

"Apa itu penting, bukannya yang terpenting adalah uang untukmu?"

"kau lalai akan banyak hal demi uang, kan? Dan sekarang aku membawanya untukmu agar kau kembali peduli dengan hal lain."
Yuvin menampar Sehun dengan kalimat sindirannya, ucapan Yuvin beberapa malam yang lalu dibuktikan anak itu pagi ini.

Sehun ingin mengelak, pernyataan Yuvin tidak sepenuhnya tepat.
Benar Sehun butuh uang, tapi kertas yang dapat membeli harga diri manusia itu lebih tepatnya dibutuhkan Dohyon, lebih tepatnya lagi Dohyon butuh untuk segera dioperasi, dan benda tipis itu adalah penggerak operasi adik bungsunya agar terlaksana.

"Yuvin, aku serius bertanya, kau dapat uang sebanyak ini dari mana?"

"Aku juga sudah bilang itu bukan hal yang penting,"

"yang kau ingin kan sudah tersedia, dan aku harap kau bisa kembali waras, hyung," Yuvin melembut, bahkan memanggil Sehun hyung.
"segera urus operasi Dohyon," lanjutnya tersenyum, tetapi malah membuat hati Sehun sakit.

EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang