3. Sehun, Where Are U?

245 32 6
                                    

Klik bintang di pojok kiri bawah dulu ya ^^

Nafas Yuvin memburu ketika sampai di depan tempat yang dicurigainya ada Sehun di dalam. Ia berlari ke sana, sudah tidak ada bus di jam yang sudah hampir menunjuk angka 3, lokasinya juga tidak terlalu jauh jika di tempuh dengan jalan pintas.

Kaki Yuvin tadi sangat cepat untuk menuju ke bangunan yang dijaga orang-orang bertubuh besar di pintu masuk, tapi ketika beberapa meter lagi sampai, tungkainya terasa sangat sulit untuk bergerak, kakinya bergetar.

Belasan menit remaja tujuh belas tahun itu berdiam di sana, sudah beberapa kali ia meneguk ludah ketika mencoba untuk melangkah. Keberaniannya timbul tenggelam untuk masuk.

“Arggghhh, ini benar-benar membuatku gila,” geram Yuvin mengacak rambutnya.

Bagaimana pun, bangunan di hadapannya adalah tempat yang paling ia hindari, sangat sulit untuk Yuvin masuk ke dalam sana.

Anak itu butuh beberapa waktu untuk memantapkan diri, hingga akhirnya memutuskan untuk melangkah mendekat ke pintu bangunan yang suara musik dari dalam terdengar sampai di luar.

“Hei, bocah!”

Seruan pria bersuara berat membuat Yuvin harus berhenti.

“Kau mau ke mana?” tanya pria itu.

Netra Yuvin menatap kesal, kenapa harus ditanya demikian, ketika sudah jelas ia akan masuk ke tempat yang di bagian atas pintunya tertulis Burning Night Club dengan lampu yang berkedip-kedip.

“Tentu saja aku mau masuk, ahjusshi.”

Ujaran santai Yuvin ditanggapi kekehan oleh si-pria kekar berpakaian serba hitam.

“Kau tidak boleh masuk, bocah.”

Yuvin mendecih, apa pedulinya, tadi ia melihat orang-orang masuk dengan mudah tanpa dihalang-halangi.

Tanpa menggubris pria itu lagi, Yuvin melanjutkan langkah untuk masuk.

Namun sayang, hoodie-nya ditarik oleh pria lain yang berpenampilan sama dengan yang menegurnya.

“Aku yakin, kau masih dibawah umur, nak,”

Sepertinya pria yang pertama kali berinteraksi dengan Yuvin tadi mempunyai posisi yang lebih tinggi di antara penjaga lainnya di klub.

“Aku tidak akan minum atau melakukan hal aneh lainnya di dalam.” Yuvin menyentak tangan penjaga yang memegang hoodie-nya sambil tidak melepaskan pandangan dengan orang yang berbicara dengannya saat ini.

“Tetap saja kau ilegal untuk masuk, anak muda.”

Penjaga berposisi tinggi yang terus mencegah Yuvin masuk mendekat.

“Menjauh lah sebelum kami bertindak kasar,” lanjutnya ketika sudah sampai di depan Yuvin.

Nada bicara penjaga itu memang terdengar biasa tapi jika tatapannya adalah senjata tajam, Yuvin mungkin sudah tewas.

“Beri tahu bos kalian, Han Yuvin ingin bertemu dengannya.”

Ditatap seperti itu, Yuvin memelankan suara, berusaha agar suaranya tidak terdengar goyah.

EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang