11. Fight

200 32 30
                                    

Ada yang nungguin???????


Attention!!! An emotional chapter!



“Yuvin-ahh.”

Park Junmyeon mengguncang pelan bahu Yuvin yang ternyata tertidur masih di posisi yang sama saat terakhir ia mengunjungi ruangan Dohyon.

Yuvin hanya bergumam, entah sadar jika ia sedang sengaja dibangunkan atau hanya sekedar respon alami ketika seseorang merasa terusik saat tidur.

“Han Yuvin.”

Junmyeon kembali melakukan hal yang sama untuk membangunkan anak itu.

“Bangunlah, untuk melihat Sehun sebentar, ummm?”

Dokter itu kini berujar pelan menyebut nama Sehun.

Dengan mata yang setengah terbuka, Yuvin mengadahkan kepalanya melihat Junmyeon yang sedang tersenyum hangat padanya.

Yuvin menegakkan tubuhnya, lalu menatap lekat Junmyeon. Ia heran, ada apa gerangan Dokter bermarga Park itu kembali ke sini di waktu yang sudah hampir tengah malam.

Mengerti dengan tatapan Yuvin, Junmyeon kembali tersenyum, lalu menjelaskan maksud membangunkan anak itu.

“Sehun… temani dia. Mungkin sebentar lagi ia akan sadar.”

Tak mengerti, Yuvin mengernyit, ia membutuhkan penjelasan yang lebih jelas.

“Sejam yang lalu, Sehun pingsan di koridor rumah sakit. Dia saat ini di UGD,” lanjut Junmyeon lebih detail.

“Anak itu…”

Tidak butuh waktu lama untuk mencerna perkataan Junmyeon kali ini. Yuvin langsung bangkit dari duduknya berniat menemui sang kakak.

“Bicara yang baik dengannya!”



*In Case They Missed*


Di sinilah Yuvin sekarang, memandang nanar Sehun yang terbaring dengan wajah dua kali lebih pucat dari biasanya.

Setelah mendapat informasi tentang Sehun, Yuvin langsung menuju ke UGD mencari kakaknya tanpa menggubris orang yang memberinya informasi.

Beberapa kali Yuvin menerima omelan di UGD. Ia menyibak sembarang tirai penutup beberapa pasien demi mencari keberadaan kakaknya. Tetapi Yuvin tidak peduli dengan omelan yang bahkan berisi umpatan itu, yang ada dipikirannya hanyalah Sehun. Untung saja setelah yang ke-empat kalinya, matanya menangkap Sehun terbaring di brankar ujung ruangan. Jika lebih banyak yang terganggu, pemuda berseragam SMA itu mungkin sudah diseret keluar.

“Ughhh…”

Lenguhan keluar dari mulut Sehun, kelopak matanya bergerak, perlahan netranya terbuka meski mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya.

Yuvin yang melihat Sehun sadar hanya menatap tanpa berucap apapun.

Ia menunggu Sehun terlebih dahulu yang berbicara, tapi kakaknya itu malah kembali menutup mata setelah penglihatannya berhasil fokus.

EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang