Matahari belum sepenuhnya terbangun ketika Han Sehun menelusuri kompleks perumahan dengan mendorong trolley yang mengangkut keranjang kain berisi kotak-kotak susu. Ia kembali melakukan pekerjaan pagi rutinnya setelah lima hari pulang dari rumah sakit.
Tidak ada yang tahu Sehun kembali bekerja hari ini karena Yuvin dan Dohyon masih tertidur saat ia keluar dari flat tempat mereka tinggal.
Sehun sudah membaik, sudah tidak mengeluh sakit lagi, dan selama menghindari semua pantangan yang disampaikan oleh dokter Park, Sehun akan selalu baik.
Namun, pemuda yang menginjak usia dua puluh tahun April lalu itu kadang lupa, bahkan sengaja lupa dengan larangan yang tidak boleh dilanggarnya.
Apa yang Sehun lakukan pagi ini tidak masuk daftar larangan di catatan dokter Park Junmyeon, sebab Sehun bekerja dengan kondisi ia merasa sehat. Entah bagaimana jadinya jika ia kelelahan sebentar.
Berjalan mengantar susu ke rumah-rumah di kompleks sekitar tempat tinggalnya adalah aktivitas yang sudah Sehun lakukan sejak Sehun di Sekolah Menengah. Upahnya tidak seberapa, tapi cukup untuk menambah pemasukan hariannya, apalagi ahjumma yang mempekerjakannya sangat baik, sering melebihkan sedikit gaji harian Sehun, bahkan memberi tiga kotak susu secara percuma tiap Sehun selesai mengantar susu. Oh ahjumma pemilik susu yang baik adalah alasan terbesar Sehun bekerja sangat lama sebagai pengantar susu, Oh Ahjumma bahkan tidak marah ketika Sehun absen berhari-hari sebagai pengantar susunya. Dan Han Sehun sangat bersyukur mengenal orang sebaik beliau.
Sehun melanjutkan pekerjaannya setelah memijit betisnya dan istirahat sebentar karena kewalahan melewati jalan menanjak, tanjakan yang ia lewati benar-benar menyiksa kakinya yang absen selama hampir dua minggu bergerak banyak. Untung saja tinggal beberapa rumah yang harus Sehun kunjungi untuk mengantar susu.
*In Case They Missed*
Yuvin terbangun saat suara deringan nyaring terdengar dari ponsel Dohyon, ia menggeram kesal karena tidur nyamannya terganggu.
Biasanya alarm hanya bunyi sekali karena Sehun mematikannya, tapi pagi ini sudah tiga kali terulang.
Dalam keadaan setengah sadar Yuvin mendudukkan badannya, melirik Dohyon dengan malas. Adiknya itu jika tidur seperti orang mati, tidak akan terusik hanya dengan suara, harus menggunakan sentuhan fisik, bahkan sering dengan kekerasan.
“Huhh… Sehun hyung di mana?”
Mata Yuvin yang hanya terbuka sedikit, membulat sempurna saat melihat tidak Sehun di samping kanan Dohyon.
Niatnya untuk membangunkan Dohyon jadi ia urungkan.
Yuvin berdiri mencari Sehun.
Tempat pertama yang ia pikirkan adalah kamar mandi, tapi belum bergerak, sudah bisa ditebak Han Sehun tidak ada di sana.
Kamar mandi terbuka lebar, sedangkan kakaknya sangat privasi jika sudah menyangkut urusan toilet, bahkan walau hanya sekedar cuci wajah dan sikat gigi.
Tanpa mencuci muka Yuvin segera melangkah untuk mencari Sehun di luar, tidak peduli dengan lenguhan Dohyon yang kakinya tidak sengaja ia injak.
“Aishhh… Han Sehun ke mana sepa…”
Gerutuan Yuvin terhenti ketika didahului membuka pintu oleh seseorang dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FF
FanfictionHomo homini socius... Manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya. Sebuah kalimat yang diperkenalkan oleh filsuf ternama, Adam Smith. Namun, ungkapan itu cukup bertentangan dengan istilah yang dipopulerkan oleh seorang filsuf Inggris, Thomas Hobes;...