Sudah hampir tengah malam, tetapi Sungai Han masih terlihat indah dilihat dari di atas jembatan.Pantulan rembulan dan cahaya lampu-lampu di permukaan air yang mengalir tenang memberikan kesan memesona. Namun Yuvin tidak sama sekali merasakan apapun dari yang dilihatnya.
Aktivitas di Yeouido Hangang Park terlihat sepi. Biasanya jika dilihat dari tempat Yuvin berdiri sekarang, kegiatan di sana hampir tidak berhenti sebab terletak di sekitar titik super sibuk Seoul. Terlebih taman itu adalah taman yang sangat populer, tak hanya dikalangan warga Seoul tapi bagi traveler yang datang berkunjung juga.
Hanya kendaraan yang masih cukup ramai di atas Jembatan Mapo yang membuat seberang jauh dari Jembatan Yuvin berdiri yang mempertontonkan sibuknya daerah itu. Tak beda jauh dengan belakang Yuvin. Kendaraan juga melintas dengan ramai lancar. Tidak heran, Seoul memang kota yang tidak pernah istirahat dari aktivitas. Belum tengah malam berarti masih menjadi waktu yang sibuk di ibu kota negara Korea Selatan itu.
Sudah tiga hari ini Yuvin menghabiskan waktu menelusuri daerah Yeouido, berjam-jam berjalan tanpa tujuan setelah selalu gagal memberanikan diri menampakkan wujud di depan Sehun. Meski selalu berhasil menginjakkan kaki di gedung rumah sakit tempat Dohyon dirawat, nyalinya menciut jika ia sisa beberapa langkah lagi sampai di kamar rawat Dohyon. Dan berakhir keluar dari rumah sakit St. Marry Yeouido itu tanpa bertemu saudara-saudaranya.
Ada masalah baru yang membuat Yuvin semakin frustrasi dan malu sekaligus takut berhadapan dengan Sehun.
Dua hari lalu Yuvin masuk sekolah setelah hampir dua minggu absen. Ia disambut dengan penuh suka cita oleh teman-teman yang merindukannya. Paginya kemarin dulu terasa hangat setelah akhirnya bertemu dengan teman-temannya. Hingga di jam setelah pelajaran kedua sesuatu mengubah tatapan teman sekelas Yuvin padanya.
Semuanya sibuk dengan ponselnya sambil sekali-sekali melirik Yuvin dan menggunjingkan sesuatu. Yuvin berusaha mengabaikan sikap teman-temannya dengan memutuskan keluar dari ruangan kelas. Namun lebih parah, di sepanjang koridor yang Yuvin lewati suara-suara yang sepertinya menyebut namanya semakin menggema di telinga Yuvin. Yuvin risih tentu saja, sudah ditatap aneh namanya disebut-sebut pula.
Untung saja dari kejauhan Yuvin melihat Kookheon dan teman beda kelas lainnya membuatnya bisa mengalihkan vibes aneh dari siswa-siswa.
“Hyaakk... adeul.”
Yuvin berlari keluar dari koridor menyintas ke taman tempat teman-temannya sedang berkumpul.Tetapi yang ia dapati juga tatapan yang tidak mengenakkan. Berbeda dengan siswa di kelas dan sepanjang koridor yang dilewati Yuvin, tetapi teman-temannya itu juga tidak memberikan aura yang baik.
“Yuvin-aaa, yang beredar itu... Apa benar dirimu?”
Akhirnya Kookheon bertanya dengan hati-hati setelah cukup lama ia beserta yang lainnya mendiamkan Yuvin.“Maksudmu?” Yuvin mengernyit tidak paham.
“ige...”
Seseorang yang ber-nametag Lee Yohan menyodorkan ponsel yang menampilkan video yang di-pause setengah durasi.
Yuvin menerima.
Dan betapa terkejutnya dia ketika mendapati dirinya dan seorang pria sedang bertelanjang bulat di-video itu.
“Arggggghhhhh...”
Yuvin berteriak sambil memukul pembatas jembatan usai mengingat kejadiaan beberapa hari yang lalu.Yuvin marah tapi malu lebih mendominasi. Harga dirinya terasa tak tersisa di hadapan teman-temannya waktu itu, dan hingga kini pun perasaan yang sama masih menggerogotinya.
Andai saja Yuvin tidak mengabaikan ancaman Han Jiyeon mungkin video memalukan itu tidak akan tersebar. Yuvin pikir itu hanya ancaman semata, karena demi Tuhan! Yuvin tidak tahu sama sekali pekerjannya malam itu direkam.
Belum cukup sampai di situ, Jiyeon masih terus menerornya, mengancam akan memberi tahu Sehun tentang Yuvin yang menjual diri.
Yuvin rasanya ingin melompat dari jembatan tempatnya berpijak sekarang, mengakhiri segalanya.
Hidup terasa sangat menyesakkan saat ini bagi Yuvin. Setiap helaan napasnya membuatnya semakin frustrasi. Masalahnya yang sekarang jauh lebih menyiksa daripada ketika ia kehilangan ibu, daripada ketika dirinya dan saudaranya terluntah-luntah di jalan. Yuvin sendirian menanggung beban yang sangat berat, dan dirinya ternyata tak sekuat yang ia bayangkan.
Bukan tanpa alasan Yuvin selalu menghabiskan waktunya menelusuri Yeouido. Sendirian di-flat yang sempit selalu memunculkan pikiran yang tidak-tidak. Hingga Yuvin memutuskan untuk keluar demi menyingkirkan pikiran itu. Namun sialnya, setiap akhir perjalanannya sampai di Jembatan Wonhyo ini, keinginan untuk mengakhiri hidup malah muncul kembali, bahkan semakin menekan.
Yuvin hebat, sudah berhasil berkali-kali menyingkirkan hasrat sialan itu. Tapi ia tidak tahu sampai kapan akan sanggup menahannya.
**
Di lain tempat, Sehun sedang sibuk dengan ponsel lipatnya. Ia berusaha menghubungi Yuvin. Terhitung sudah puluhan kali ia menelpon dan mengirimkan pesan.
Sehun terus berusaha mengontak Yuvin setelah selesai dengan makan malamnya hingga kantin di salah satu sudut rumah sakit tempat Sehun makan itu sudah sepi, tetapi adiknya masih belum memberi feedback apapun.
Sehun frustrasi dibuatnya. Pasalnya, sejak kemarin-kemarin dia sudah berusaha menghubungi Yuvin. Yuvin-nya belum lama ini kembali, tetapi lagi-lagi ia menghilang. Jika besok tanda-tanda keberadaan Yuvin belum juga terendus olehnya, Sehun bertekad akan keluar mencari adiknya itu. Menomor duakan Dohyon untuk sementara.
-BERSAMBUNG-
"feeling worthless digunakan untuk menyebut perasaan tidak berharga, putus asa, dan tidak berarti yang dirasakan seseorang. Orang dengan perasaan rendah diri selalu bereaksi negatif terhadap suatu masalah. Entah merasa bersalah, tidak berguna, bahkan merasa dunia tidak berpihak kepadanya."
-Tempo, 2023F12XOS IS BACK, 'CAUSE APRIL IS A SPECIAAAAL MOOOOOONNNTTH! kkk~
Maaap banget gantungin cerita ini terlalu lama. Sejujurnya, nih cerita tuh dah selesai sampai di dua atau tiga chapter terakhirnya. Tapi malaaaaas banget utk cek dan edit ulang 😭😭😭
Tpi krna April banyak senangnya, makanya berusaha keras kembali untuk bangun mood update kembali wkwkw
Thanks to Sehun udh muncul di fanmeeting EXO 14 April kemarin. Update-an dri Sehunnie buat aku supeeer semangat guysss wkkww
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FF
FanfictionHomo homini socius... Manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya. Sebuah kalimat yang diperkenalkan oleh filsuf ternama, Adam Smith. Namun, ungkapan itu cukup bertentangan dengan istilah yang dipopulerkan oleh seorang filsuf Inggris, Thomas Hobes;...