Yuvin baru saja tiba di kamar rawat Dohyon.
"Han Sehun pulanglah untuk istirahat sebentar."
Sehun yang tertidur dengan posisi duduk di kursi samping tempat tidur Dohyon sedikit tersontak kaget dengan suara Yuvin yang baru datang masih dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
"Eoh, kau sudah pulang?" tanya Sehun basa-basi, lalu ia bangkit dari duduknya, menyambar sweater yang ia sampirkan di sandaran kursi.
"Kau mau ke mana lagi?"
Yuvin bertanya dengan nada kesal melihat Sehun nampak siap-siap akan pergi, dan ia yakin kakaknya itu bukan beranjak untuk pulang ke flat mereka.
"Ini sudah lewat tiga hari dari batas observasi, Yuvin-ahh. Tapi uang yang kita dapat setengahnya pun belum cukup."
Yuvin menghela napas, semenjak Dohyon dirawat, saudara sulungnya itu jadi terobsesi dengan uang, apalagi sejak Dohyon dipindahkan dari ruang intensif ke kamar rawat tiga hari lalu, Sehun nyaris tidak pernah istirahat untuk melakukan berbagai cara demi membayar biaya rumah sakit adiknya.
Yuvin bahkan sempat bepikir, untuk berlama-lama di sekolahnya agar kakaknya itu tinggal diam dan tidak ke mana-mana karena harus menjaga Dohyon sementara Yuvin masih sekolah.
"Mau cari pinjaman ke mana lagi, hyung?"
Setahu Yuvin, Sehun sudah mengemis ke semua kenalannya, sebab bahkan uang yang telah Sehun tabung untuk kepentingan kuliahnya tahun depan pun sudah tidak bersisa.
"Aku akan mencoba meminta bantuan Junmyeon hyung lagi."
Park Junmyeon seketika melintas dipikiran Sehun setelah sempat diam beberapa detik saat memikirkan jawaban dari pertanyaan Yuvin.
"Apa kau tidak malu? Operasi kemarin hampir setengahnya dibayar olehnya,"
Sehun dibuat bungkam kembali. Benar kata adiknya, bantuan Junmyeon yang bahkan bukan siapa-siapanya itu sudah terlalu banyak.
"kalau kau begini terus, aku jadi takut kau melakukan yang tidak-tidak demi uang."
Yuvin terus menekan Sehun, kakaknya itu jika tidak dihentikan bisa abai pada apapun demi uang. Sudah cukup ia yang tidak dipedulikan Sehun selama seminggu ini.
Sehun yang biasanya sangat cerewet mengenai makan dan sekolahnya, di beberapa hari terakhir bertanya apapun tentang Yuvin tidak pernah, bahkan kakaknya itu tidak tahu kalau hari ini Yuvin membolos sekolah, sibuk ikut mencari bantuan untuk operasi si bungsu.
"Aku akan mencoba kebeberapa orang lagi, mungkin keluarga jauh kita atau ahjumm..."
"HYUNG!!!"
Yuvin jadi geram karena semua ucapannya ternyata sama sekali tidak memengaruhi Sehun.
"jangan terlalu memaksa, istirahat dulu. Akan sangat merepotkan kalau sampai anemia-mu kambuh."
Sebenarnya bukan masalah besar Sehun tidak menaruh perhatian padanya seperti sebelumnya, tapi Yuvin tidak mau jika sampai Sehun ikutan lupa memberi perhatian pada dirinya sendiri.
"Yang terpenting saat ini bukan itu, HanYu-yaa,"
"Aku akan berusaha mendapat pinjaman di Bank, dan beberapa orang yang mungkin bisa membantu kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FF
FanfictionHomo homini socius... Manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya. Sebuah kalimat yang diperkenalkan oleh filsuf ternama, Adam Smith. Namun, ungkapan itu cukup bertentangan dengan istilah yang dipopulerkan oleh seorang filsuf Inggris, Thomas Hobes;...