“Hyung, pulanglah beristirahat.”
Dohyon datang masih dengan menggunakan seragam sekolahnya.
“Tidak, aku ingin menemani Sehun.”
Ucapan kakaknya membuat Dohyon menarik nafasnya kasar.
Padahal ia buru-buru pulang karena khawatir dan bahkan absen di akademik agar bisa segera ke rumah sakit setelah meminjam ponsel temannya untuk menghubungi ponselnya yang dibawa Yuvin.
Ia yang hanya ingin mengetahui keberadaan kakaknya itu dibuat kaget saat Yuvin mengangkat telpon dan memberitahu bahwa dirinya menemukan Sehun pingsan dan saat ini mereka di rumah sakit.
Remaja empat belas tahun itu khawatir, baik khawatir kepada Sehun maupun Yuvin.
Ia cukup hafal, jika dihadapkan dengan situasi seperti saat ini, kakak keduanya itu akan kehilangan sebagian fungsi otaknya. Karena itulah, Dohyon tidak kalah khawatirnya pada Yuvin.
“Kau juga harus beristirahat, aku yakin kau belum tidur sama sekali, kan?”
Yuvin tidak menggubris, Dohyon semakin kesal dibuatnya.
“Han Yuvin, mohon jangan bodoh seperti ini.”
Kembali mendengar Dohyon bersuara, Yuvin akhirnya memusatkan perhatian pada adiknya itu.
“Istirahatlah sebentar, jika kau sakit aku yang akan repot mengurus dua orang sekaligus,” ujar Dohyon lebih tenang daripada sebelumya.
Yuvin terdiam sebentar, lalu mengangguk menyetujui perkataan adiknya.
“Hyung, ponselku di mana?”
Pertanyaan Dohyon menghentikan Yuvin yang beberapa langkah lagi akan sampai di pintu bangsal.
Dengan tidak bertenaga, Yuvin mengambil ponsel di saku dan mengembalikannya.
“Ponsel Sehun hyung, ada di hyung, kan?” tanya Dohyon lagi, yang kembali hanya ditanggapi anggukan tidak bertenaga dari Yuvin.
“Pulanglah, hyung juga harus membersihkan diri dan makan. Jika ada perkembangan dengan kondisi Sehun hyung, aku akan mengabarimu.”
Walaupun merasa berhadapan dengan boneka, Dohyon harus tetap sabar dengan respon kakaknya yang seperti itu. Dirinya sangat dibutuhkan Yuvin disituasi seperti sekarang. Tanpa Dohyon, Yuvin tidak akan tahu harus berbuat apa.
Sebelum benar-benar meninggalkan bangsal rawat, Yuvin memandang nanar Sehun yang terbaring lemah dengan masker oksigen yang menutupi sebagian wajah pucatnya.
“Aku mengandalkanmu untuk menjaga Sehun hyung,” pesan Yuvin yang akhirnya kembali berbicara.
“Jangan khawatir, aku lebih handal dari hyung dalam hal apapun.”
Yuvin tertawa kecil, jika saja dalam mood baik, ia pasti akan membalas kepongahan adiknya itu.
“Aku pulang dulu,” ucapnya sebelum melanjutkan langkah keluar dari ruangan tempat Sehun dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT : In Case They Missed | Sehun FF
FanficHomo homini socius... Manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya. Sebuah kalimat yang diperkenalkan oleh filsuf ternama, Adam Smith. Namun, ungkapan itu cukup bertentangan dengan istilah yang dipopulerkan oleh seorang filsuf Inggris, Thomas Hobes;...