BAB 11 : Truth-Hurts

17 3 0
                                    

-LUKE'S POV-

Aku melihat mereka kemarin. Berdua, di lorong, berciuman seperti sepasang kekasih. Kenapa aku bisa melihat mereka? Jadi ceritanya...

Mereka berdua berpamitan setelah menjengukku. Cal dan Dells dua orang yang tak mungkin ku khianati. Ingin sepertinya melihat mereka berdua bersama. Tapi sepertinya menyakitkan melihat Dells bahagia bersama orang lain. Tapi memang tidak masuk akal karena kondisiku yang sekarang berpacaran dengan Milca.

Tak sadar aku masih memegang iPod milik Dells. Aku langsung beranjak dari kasur dan segera berjalan mambawa iPod milik Dells berharap dia belum jauh. Perlu kau tahu, awalnya tangan kiriku tertarik infus dan rasanya sakit jadi ku putuskan untuk membawa tiang infuse sialan ini.

Aku membuka pintu kamarku dan mengeluarkan kepalaku layaknya manusia gua. Dan ketika melihat ke kanan aku melihat mereka berdua. Mengapa harus pas kejadian itu?!

Aku shock lalu aku langsung masuk ke dalam kamarku lagi dan tidak mengembalikan iPod milik Dells. Benarkan? Rasanya sakit melihat Dells yang bahagia bersama orang lain. Apa yang mereka lakukan disana? Ini tempat umum hey! Lagipula setelah itu aku melihat gemuruh suara tepuk tangan di lorong. Orang-orang di dunia memang aneh.

Aku mencoba memainkan iPod+ nya. Iya aku tahu password lock nya. Dia memberitahuku kemarin dan untungnya dia tidak mengganti password nya. Aku awalnya hanya memainkan game tapi aku tergoda untuk melihat galeri iPodnya. Jadi ku putuskan untuk melihatnya.

Banyak foto-foto cantiknya di sini. Banyak juga foto-fotonya dengan teman-temannya terlihat sangat seru. Fotonya saat bersama aku dan teman-teman yang lain ada. Ada fotonya saat masih kecil dia terlihat lucu juga.

Ternyata iPod ini tidak membantuku. Di scrool-cam terakhir dan hanya terakhir itu. Bukan bagian penutup yang bagus. Ada fotonya dengan Cal sedang duduk, sikunya berada di bahu Cal, dan Cal menatapnya sambil memencet hidungnya. Betapa dramatis! Maksud ku romantis maaf

Aku hanya bingung. Terkadang aku merasa bukan Milca yang selalu ada untukku tetapi malah Dells. Aku tidak tahu apa yang disibukkan Milca belakangan ini. Aku hanya merasa terkadang aku tidak pernah merasa memiliknya karena aku tertarik oleh Dells, aku memikirkan Dells.

Aku tak pernah merasa tulus mencintai Milca, tidak setulus saat kita berteman. Bahkan aku tak pernah memikirkan Milca saat bangun tidur ataupun saat aku melamun.

Jadi apa jalan terbaik yang harus aku lalui? Apa? Meninggalkan Milca dan bersama orang yang benar aku cintai atau tetap bersama Milca tetapi aku menyakiti diriku dengan melihat Dells bersama Cal?

Keduanya bukan jalan yang bagus kan? Aku tahu.

-DELLA'S POV-

Kemarin adalah hari yang gila! Gila! Sangat gila! Semua berlalu begitu cepat. Padahal aku hanya menghabiskan waktuku berdua dengan Cal. Hanya berdua! Aku sangat suka hari itu! Lagipula jarang-jarang kami berduaan seperti itu.

Setelah menembakku dengan tiba-tiba dan mendapat sorakan dari orang-orang di rumah sakit kami pergi berjalan-jalan ke taman. Tidak hanya satu taman! Semua taman yang ada di California mungkin.

Kami bersenang-senang, bercanda, dan bermain di taman bermain seperti anak umur 5 tahun. Menikmati banyak makanan, berphoto-box ria, pergi ke starbucks dan akhirnya pergi ke taman rumah pohon.

Ebben sampai kebingungan dengan apa yang terjadi padaku. Aku mencoba menceritakan semuanya padanya. Tapi mungkin aku berbicara terlalu cepat, dia jadi tidak mengerti. Dia hanya sesekali tertawa dan memasang raut muka bingung.

Aku berteriak-teriak, melompat-lompat di atas kasurku sambil menengok ke balkon rumah bibi Kim siapa tahu ada Cal di sana. Tapi nihil! Tidak apa-apa! Sekarang dia kan milikku! Oh ya ampun aku sangat senang dan... lelah.

Reversed •c.h//l.h•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang