Pagi ini mataku sulit terbuka. Tapi aku benar benar harus bangun. Ini pukul 7 pagi dan setengah jam lagi aku, Cara, dan 4 orang lelaki itu pergi ke sekolah. Aku harus pelan-pelan membuka pintu agar Cara tidak terbangun dan aku memenangkannya lagi. Ya kami masih berlomba dalam hal kolam renang itu. Saat ku buka pintu Cara tidak terbangun. Aku heran lalu aku berlari menuju tangga. Saat sampai di ujung tangga aku mendengar ada orang berteriak dan terjun ke dalam kolam itu.
Sial! Cara mendahuluiku! Dia menggunakan tipuan guling di kasur! Bodoh nya aku! Pantas dia terlihat tidak terbangun! Itu hanya sebuah guling Dells!
"Kau tega sekali mendahuluiku! Hey kau akan terima balasannya!" kataku sambil melompat masuk ke dalam kolam renang. Cara tertawa lepas dan menyipratkan air padaku, sekarang keadaan berubah seperti perang. "Untuk kali ini, aku yang memenangkan permainanmu Dells!" seru Cara. Kami berenang ke tepi kolam dan melihat 4 lelaki itu berada di depan rumah bibi Kim, tentunya sambil tertawa.
"Hey! Apa yang kalian lakukan di sana?!" tanyaku sambil tertawa cekikikan dan mereka tertawa lepas. "Tidak apa kami sedang berolahraga dan melihat kalian berlomba seperti kemaren lagi" kata Ash sambil berteriak. "Setengah 8 kita pergi ke sekolah mates! Bersiaplah!" teriak Cara. Aku dan Cara masuk ke dalam rumah dan mandi.
Aku memutuskan untuk menggunakan halter hitam ku dan leggings fitness hitamku, you can't go wrong with all black right? Kami turun ke bawah untuk sarapan. Setelah selesai aku berpamitan pada dad dan mom. Eby belum muncul karena ia memasuki kelasnya pukul 10, jadi dia bangun siang seperti biasa. Dad biasanya masuk siang karena ia hanya akan mengurus homestay dan café milik mom.
Aku dan Cara berangkat, saat membuka pintu rumah terlihat 4 orang lelaki idiot itu ada di depan pintu. Sontak aku dan Cara berteriak kaget. "Whoa! Kalian tidak memencet bel? Aku kaget!" kataku pada mereka. "Kami baru saja sampai kok saat akan memencet bel, kalian ada di depan pintu" kata Cal sambil tersenyum. "Baik, ayo berangkat!" kata Cara sambil mengambil skateboard nya.
Di perjalanan cukup seru karena kami semua menaiki skateboard. Untung jalan menuju sekolah hari ini tidak ramai. Aku melihat di depan Cara bergandengan tangan dengan Ash yang sontak membuat mataku membulat . "Whoa, hey hey! Kau tak apa?" kata Luke yang ada di belakangku saat aku tiba-tiba berhenti. "Tidak apa apa, aku hanya pusing biasa" kataku bohong. "Kau mau kuantar pulang?" tawarnya.
Apa dia gila? Kita akan sekolah mana mungkin aku pulang.
"Kita akan sekolah Luke. Tak mungkin aku pulang. Sebentar saja kita berhenti, temani aku ya?" tanyaku memohon.
-LUKE'S POV-
Apa dia benar sehat? Dia terlihat pucat. Dia menolak kuantar pulang. "Baiklah tapi kita harus bergegas, kita jalan saja bagaimana?" tawarku. Tapi dia menahan tangan ku lalu menyandarkan kepalanya di pundakku. Aku kaget bukan main. Aku membalasnya dengan merangkulnya, mengelus kepalanya.
Dia memang sakit, sekarang badannya hangat atau hangat karena pelukannya sangat membuatku nyaman? Bodoh sekali pikiranku ini. "Sebentar Luke, sebentar saja, kita berhenti" pintanya. Kami berhenti selama ... Cukup lama kurasa dan kami lanjut berjalan ke sekolah. Dia terlihat lemas.
"Apakah kau mau bercerita kenapa kau seperti ini?" tanyaku padanya. "Iya aku akan bercerita padamu tapi nanti. Okay?" jawabnya, lalu tersenyum singkat. Sampai di sekolah aku dan Dells langsung menuju loker. Loker kami memang kami pilih untuk bersebelahan. Ya bersebelahan dengan yang lain juga.
"Luke, darimana saja kau? Menghilang di jalan?" Tanya Ash. "Hmm ya, aku menemani Dells di jalan, dia sedikit pusing. Aku harus menemaninya." Jawabku dengan jujur. "Hmm baiklah" mata Ash tertuju pada Dells, "Hey Dells, temanmu itu dia pergi ke ruang guru sebentar, dia akan kembali", kata Ash. "Oh baiklah kalau begitu. Dimana Cal dan Mike?" Tanya Dells yang sontak membuatku terkejut. "Mereka membeli minum dulu, kalau begitu aku akan menyusul mereka. Kau dan Luke langsung ke kelas saja" kata Ash. "Baiklah tapi sebaiknya aku dan Luke menunggu kalian di sini" kata Dells yang membuatku tenang karena mengetahui sekarang aku bisa berdua lagi dengannya. "Baik, tunggu di sini, jangan menghilang lagi seperti tadi!" seru Ash.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversed •c.h//l.h•
Fanfiction"But tomorrow i will coming back to you. I promise!" *** Mengisahkan kehidupan seorang Ardella Bennet. Perempuan yang meragukan kekuatan 'cinta pada pandangan pertama' dan mulai berpaling mencari cinta yang lain. Tapi, suatu masalah menghambatnya un...