"Cal, kita harus bicara kan? Kau tidak ingat?" kataku sambil menarik sweater tipis Cal.
"Oh, ku kira kau tahu jawabannya" kata Cal cuek.
"Ayolah Cal jangan seperti ini. Kau tahu maafkan aku" kataku dengan memohon
"Kenapa minta maaf jika kau belum tahu salahnya dimana?"
Apa?
"Cal bukan bukan begitu"
"Nah jadi kau sudah tau kan jawabannya?"
"Cal aku tidak tahu. Seriously. Tolong jelaskan apa yang terjadi padamu"
"Kamu tu tidak peka ya! Tolong sekali ini aja Dells! Please open your eyes!"
Apa? Aku, tidak mengerti
"Selama ini aku suka padamu, kamu!"
Apa? Tapi ku kira dia...
"Aku kira kau tidak akan percaya begitu aja sama ucapanku waktu itu yang aku mengatakan bahwa kau sudah seperti adik ku. Tidak! Itu Cuma bohong! Aku bohong karena ada Luke di sana." Muka nya mulai berubah raut yang awalnya marah menjadi sedih.
"Aku suka sama padamu! Kamu tidak pernah tahu itu! Kamu tidak pernah peka Dells! Kamu tidak tahu aku sama Luke selalu suka orang yang sama? Aku kira Luke sudah menceritakannya"
Apa? Telinga ini terasa tuli mendegarmu membentakku menyuruhku untuk peka, kata-kata terakhirmu menusukku tepat Cal.
"What? Stop Cal, stop yelling! Look it's not a big problem. Kita bisa bicara baik baik"
"Aku tahu, hanya saja aku- tidak mengerti bagaimana caranya. Aku menyukaimu Dells sungguh. Tapi, aku tidak bisa. Seakan-akan kau tidak pernah menganggap aku ada. Aku memperhatikanmu. Aku tahu dirimu"
"Come on! I know that you're exist!"
"Yea, but it's hurt to know that you and Luke is getting closer. Melihat kalian berdua lebih bisa menghabiskan waktu bersama hanya berdua. Aku cemburu"
"You're my best friend"
"But i want more than just a friend"
"We can figure this out"
"Im nothing in your eyes. So ya, Aku pikir aku akan berhenti mencoba. Meskipun aku sudah tahu cukup tentangmu."
"Tapi aku belum sepenuhnya mengenalmu. Aku kira semuanya hanya bercanda. Aku minta maaf Cal, I'll try my best"
"Stop it's not gonna change a thing" katanya sambil meninggalkan ku di sini.
Isak tangis. Mungkin itu yang di dengar Cal. Aku memang terdengar sangat pecundang karena awalnya aku yang meminta Cal menjelaskannya tapi dengan cara itu Cal berhasil membuatku menangis. Aku tidak percaya Luke benar bahwa dia dan Cal selalu menyukai orang yang sama. Aku tidak tahu harus apa sekarang.
Aku terduduk lemah. Masih menangis. Membawa kedua pergelangan tanganku menutup kedua mataku seakan menahan air mata yang keluar. Sweater dibagian pergelangan tanganku juga sudah mulai basah. Terdengar ada suara sepatu yang tidak beraturan, suaranya menjauh, tapi mendekat lagi dan terdengar buru-buru. Dan orang ini memelukku dalam posisi duduk di lantai.
Tega sekali kau meninggalkanku disini, menangis karenamu, dan inikah balasannya?
***
PART 5! THE SHORTEST ONE HAHAH SORRY! this is so frickin short sorry! Jadi part ini ada adalah bonus dari part 4:))ada yg tau siapa yg berjalan hayoo? *apasih thor
Sorry yaa lama gak update :')
well enjoy! don't forget to leave your vomment bc its free!
c yaa mate! x
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversed •c.h//l.h•
Fanfiction"But tomorrow i will coming back to you. I promise!" *** Mengisahkan kehidupan seorang Ardella Bennet. Perempuan yang meragukan kekuatan 'cinta pada pandangan pertama' dan mulai berpaling mencari cinta yang lain. Tapi, suatu masalah menghambatnya un...