BAB 2 : The Questions

191 12 3
                                    

Esok hari aku bergegas berlari dari kasurku, karena aku selalu ingat kami berlomba menuju kolam renang. Saat aku membuka pintu sialnya Cara mendengar dan langsung menyibak-kan selimutnya ke lantai. Kami berlari, Cara sempat menarik piama ku agar dia bisa mendahuluiku tapi aku tetap lebih cepat! Aku melompat ke kolam renang dan aku lah pemenangnya!

"Untuk kali ini, aku maklumkan kemenanganmu Ardella!" serunya sambil tertawa cekikikan. "Aku memang pantas untuk menang" kataku arogan dan sedikit membual. "Kau tahu? Aku tidak mau kita lomba mandi", katanya sambil mengatur napasnya. Kami berenang ke tepi kolam dan duduk di kursi yang ada disana. "kenapa?" kataku penasaran. "Karena kita bodoh membiarkan mereka melihat tindakan kanak kita" kata Cara sambil menunjuk 4 lelaki yang tadi malam aku lihat.

Mereka terlihat mematung heran di depan rumah bibi Kim dan ada yang tertawa. Setelah sadar karena kami juga memperhatikan mereka, Cara berjalan ke tepi rumahku yang memang hanya dipagari pagar pendek seperut kami. Salah satu dari mereka juga berjalan mendekat lalu disusul yg lain juga ikut mendekat.

"Hey maaf kami melihat kalian 'berlomba' " katanya sambil menjabat tangan Cara dan tanganku dengan terkekeh. "Maaf aku Ash, ini Cal, ini Luke, dan ini Mike, kami masuk ke kelas akselerasi juga bersama kalian di Senior. Kami putuskan untuk pindah kesini sebelum pindah lagi ke New York untuk berkuliah di NYU." Katanya dengan ramah. "Ya mereka menginap di rumah bibiku" kata orang yang menurutku ini yang namanya Luke.

Benar bukan? Pasti salah satunya adalah keponakan atau anaknya.

"Iya kata bibi Kim kalian bisa membantu kami saat di sekolah nanti" kata orang berambut hitam yang biasa dipanggil Cal ini. "tolong bantu kami ya, kami datang jauh dari Australia mengikuti kelas akselerasi ini" kata orang berambut merah yang aku yakin namanya Mike, karena aku hapal betul dari warna rambutnya yang menyala itu.

"Oh begitu, hai aku Cara dan ini Della, aku menginap di rumahnya, aku temannya bukan kakak atau adik nya" kata Cara memastikan. "Iya kami tahu kakak Della, karena kami baru saja melihatnya berteriak di depan rumah karena terjatuh gara-gara tali sepatu runningnya tidak diikat, banyak hal lucu antara kau dan keluargamu Dell" kata Cal dengan terkekeh. Entah kenapa aku sangat tersinggung. "Ya kami memang seperti itu ceroboh dan suka melalukan tindakan yang bersifat ke kanak-an. Maaf jika itu mengganggu penglihatan mu" kataku sambil tertawa. Mereka semua tertawa. "Jadi kalian biasanya naik apa ke sekolah?"Tanya Mike. "Biasanya kami menggunakan berjalan kaki atau menggunakan skateboard", kata Cara. "Aku baru tau jika ada perempuan secantik kalian menaiki skateboard ke sekolah. Baiklah kalau begitu kita menggunakan skateboard kita juga mates!" kata Luke dengan girang. Yang lain berseru seperti yeah, oh great idea man, that's good let's do it. "Baiklah kalau begitu sampai jumpa besok?" kataku pada mereka. "Ya sampai jumpa besok!" seru Ash sambil melambaikan tangan. Aku dan Cara berbalik ke dalam rumah untuk mandi.

Mandi? Sudah, Sarapan? Tentu sudah, apa yang akan aku dan Cara lakukan? "Hey kita harus mengajak mereka main!" kata Cara. Aku terkejut "Apa? Siapa?" kataku canggung. " Iya mereka! Ash, Cal, Luke, dan Mike. Kita ajak mereka pergi berkeliling dengan skateboard" katanya dengan girang. Cara memang suka bepergian. "Oh mereka. Apa kau tak salah? Dengan skateboard?" tanyaku menolak mengajak mereka bermain dengan skateboard. "Apa? Baiklah jika tidak dengan skateboard. Yang penting kita mengajak mereka bermain eh maksudku berkeliling" kata Cara. Bersamaan ketika Cara mengakhiri kalimatnya mom memanggil kami " Cars! Dells! Bibi Kim mau bertemu kalian" teriak mom dari teras depan rumah.

Kami langsung bergegas ke sana. Aku melihat mom dan bibi Kim sedang duduk dengan meminum teh dengan santai. "Ada apa bi?" tanyaku penasaran. "Ku kira kalian sudah tahu tentang ini. Aku kedatangan tamu keponakanku Luke dan ia membawa ketiga temannya dari Australia. Mereka masuk kekelas akselerasi bersama kalian juga, jadi aku mohon bantuan untuk 4 orang yang bodoh itu. Jika bisa kalian sesekali mengajak mereka bermain atau sekedar berkeliling California, karena mereka tidak terlalu mengenal tempat di sini. Aku juga diberitahu Luke bahwa mereka sudah bertemu kalian berdua." Kata-kata bibi Kim membuat Cara tersenyum puas.

Reversed •c.h//l.h•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang