"Pagi", suaranya membangunkanku yang tadinya setengah sadar. Aku hanya tersenyum dan mulai terduduk dengan benar di sofa. Dia sudah bangun lebih pagi dariku, nyatanya sekarang dia memegang gelas berisi susu. " Maaf, aku mengambil susu ini dari kulkasmu", katanya lagi.
Aku bangun dan mulai mencari teh ku. Terasa belaian di rambutku. Aku menengok ke belakang "Maaf, rambutmu berantakan, berikan kucirmu", katanya sambil menarik kucir dari pergelangan tanganku. Dia mengikat rambutku cepat, tidak rapi, dan mengelus kepalaku. " Nah, sudah. Sekarang lebih baik", katanya sambil tersenyum dan mengelus pipi ku sesaat.
Mengapa dia melakukan hal-hal seperti yang dulu kita lakukan saat pacaran? Aku bingung dan lebih memilih diam di kursi bar sekarang. "Hey, are we cool?", katanya di samping ku. Aku hanya mengangguk. Aku tidak percaya dia yang sekarang duduk di sebelahku bukanlah pacarku lagi.
Dia tetap orang yang sama. Hanya kehadirannya di hari ini terasa berbeda. Aku bangkit lagi untuk mengambil teh ku yang sudah jadi. Hendak berbalik, Cal memelukku dari belakang.
" Aku tahu, kau marah. Jangan malas untuk berbicara padaku." Yep, sepertinya semua itu sudah terlambat. Melepas pelukannya, aku berjalan menuju kolam renang belakang rumah. Duduk di ayunannya diikuti Calum.
"Cal? Stop", kataku padanya sambil memegang wajahnya dengan satu tanganku. "What?", tanyanya polos. "Pretending that everything is fine. I'm not fine okay? Berhenti melakukan hal-hal yang biasa kita lakukan saat masih bersama", kataku padanya. " Apa kau benar-benar ingin aku lepaskan?", tanyanya padaku. "Menurutmu? Semuanya akan terasa baru. I'll be fine. If you want to let me go then do it. Life must go on", kataku padanya.
"Okay, if you want it. I can go. Last thing...." , dia mencium bibirku dengan hangat dan dalam. Berkali-kali. Aku merasakan kerinduanku terhadapnya yang dulu. "I'll miss you. Thanks for everything, Dells", katanya di hadapan mukaku dan dengan begitu dia berlalu dengan cepat keluar dari rumahku.
• Sore hari nya
---MIKE IS CALLING----
" Della? Are you there?"
"Yap, what's wrong?"
"Let's go to the party!"
"Ke rumahku sekarang!"
•***
Mike tiba di rumahku. Dengan cepat kita pergi mengendarai motornya. "Mau kemana kita?", tanyaku pada Mike yang sedang menyetir sambil memegang handphone nya. " Kau tahu Bill? Dia sedang mengadakan party di rumahnya. Kita bisa bersenang-senang sebentar lalu pergi kemanapun kau suka", katanya. Wah, Mike memang mengerti keadaanku sekarang ini.
Setibanya di sana, Mike langsung memarkirkan motor. Turun dari motor dan di sambut dengan ramah oleh tuan rumah. Rumah Bill dekat dengan pantai, jadi kupikir ini akan hebat. Mike segera mengambil minuman dan membawa ku ke bagian belakang rumah. Disana, teman-teman sudah berkumpul termasuk Cal. Mereka terlihat berbagi tawa dengan seru.
"Hey guys!", seru Mike lalu ikut duduk di sofa setengah lingkaran yang menghadap ke laut ini. Tanpa berkata apa-apa aku juga duduk di sofa itu. Ikut bercanda, aku sangat larut akan rasa solidaritas mereka. Dengan cepat aku lupa sesaat akan kesedihanku.
Aku berjalan menuju tembok yang menghadapkan ku langsung pada pemandangan pantai yang luas. Kini aku merasakan kembali semua kesedihan itu. Seandainya dia masih bersamaku, aku tentunya akan mengajaknya berlari menuju pantai itu. Aku merindukannya dan aku tidak bohong.
Ada tepukan kecil di pundakku yang membuat aku sontak menengok ke samping kanan. Terlihat Luke dengan kaos hitamnya dan kacamata hitamnya sekarang sudah melihat ke hamparan laut yang luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversed •c.h//l.h•
Fanfiction"But tomorrow i will coming back to you. I promise!" *** Mengisahkan kehidupan seorang Ardella Bennet. Perempuan yang meragukan kekuatan 'cinta pada pandangan pertama' dan mulai berpaling mencari cinta yang lain. Tapi, suatu masalah menghambatnya un...