BAB 13 : Honest

10 1 0
                                    

Aku hampir terlelap di kasurku. Hari ini melelahkan, sangat. Aku mengambil ekstra kerja di perpustakaan. Tidak makan siang. Itulah yg terjadi. Aku kelaparan dan sekarang aku pusing. Cal tidak membalas 5 pesan yg telah aku kirim, sejak tadi pagi. Dia hilang. Luke bilang jika Cal hari ini tidak masuk. Apa mungkin ia akan tidur seharian di kamar? Tidak mungkin.

Today 06:46 To : Cal-Pal

Good morning mr.Hood! have a nice day in school hun! love u xx

09:20 To : Cal-Pal

Bae? where r u? meet me after class

11:09 To : Cal-Pal

Damn boy where the hell r u?!

15:31 To : Cal-Pal

Heyyy, luke bilang kau tidak masuk sekolah. whats wrong? aku mengambil shift lebih lama di perpustakaan sekarang. aku lapar

18:01 To : Cal-Pal

call me as soon as ure not busy xx

Aku serasa mengirim pesan pada batu. Tidak dibaca, tidak dibalas. Kemana bocah ini!? aku cemas. Sekarang pukul delapan malam. Aku tidak tahu harus berbuat apa dan aku putuskan untuk tidur.

---LUKE CALLING---

Sial aku kira Cal, dengan lemas aku terduduk di kasurku dan mengangkat telpon Luke.

" Ya, aku disini"

"Apa di sana ada Cal? Dia belum pulang ke rumah, sejak aku sampai di rumah", kata Luke di seberang

"Tidak, aku kira dia di rumah. Apa yang terjadi dengan handphone nya? Dia tidak membalas pesan ku dan tidak mengangkat telpon ku", jawabku hampir putus asa.

" Are you free?"

" Ya, kind of. Why?"

"Let's go find him"

Aku dan Luke pergi malam itu juga. Mengendarai mobilnya, kita menuju ke- aku tidak tahu daerah apa ini. Jauh, sangat jauh dari rumah.

"Kemana kita?", tanyaku memecah keheningan. "Tidak jauh", jawabnya singkat. " Apa maksudmu tidak jauh? we've already miles away from home", kataku padanya yg hanya menatap jalanan dengan tidak fokus. "You'll know", jawabnya singkat lagi. "What? What is wrong with you? im scared to death and you? as cold as ice", kataku menggerutu.

Kita berhenti tiba-tiba di jalanan sepi ini. Aku terkejut, ada apa dengannya? Dia menyandarkan kepala pada setirnya terlihat frustasi. "I can't Cal sorry", katanya lirih. Melepas sabuk pengamannya cepat, dia menciumku lembut. Dalam dan hangat. Fuck! Aku melepas ciumannya

"What is wrong with you Luke?!!" kataku berteriak. "Why you do this to me? to your friend?" kataku padanya hampir terisak. "He's cheating on you okay!" what? "Are ya happy now? I'm trying to hide this shit and now I can't" katanya berteriak juga dan membawa tangannya ke rambutnya.

"Aku tidak percaya", kataku lirih tidak bisa menahan air mataku lagi. " You have to believe me, it's true", kata-kata Luke sangat meyakinkan. Aku marah- sedih, perasaanku campur aduk, aku hancur berkeping. "Take me there", kataku tegas. " What? Are you kidding me?", kata Luke tidak percaya. "Just take me there", bentakku dan dia langsung menjalankan mobil ini.

Aku tidak tahu harus apa, meringkuk di kursi mobil aku menahan tangisanku. Benar-benar aku tahan. Hingga akhirnya kami sampai di suatu club. Luke menghentikan mobilnya dan hendak turun. Aku menahannya, kutarik tangannya untuk tinggal di mobil.

Reversed •c.h//l.h•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang