Tiga bulan aku menjalan hubungan ini dengan Cal. Aku sangat merasa beruntung memiliki dia di sisiku. Jujur, dia selalu mengerti keadaanku. Dia peduli padaku, dan tidak terlalu mengekang ku karena hubungan kami. Dia tidak pernah membuatku cemburu. Dia, dia, dia, dia! Aku merasa telah diracuni oleh racun cintanya.
Aku merasa hubunganku ini dijaga ketat oleh Cars. Cars tidak pernah seperti ini. Aku pernah melihat sekali, bahkan bukan sekali. Sering sekali aku melihat Cara berbicara pada Cal, terlihat sangat serius. Cara terlihat menyentak Cal, aku baru pertama kali melihat Cara se-emosi itu pada Cal. Aku ingin menyanyakan apa yang terjadi pada nya dan Cara. Hanya saja dia tidak ingin memberitahu ku tentang itu.
Ini yang tidak aku suka. Dia terlalu tertutup. Aku hanya ingin tahu ada apa yang terjadi dan dia hanya menjawab 'tidak apa-apa babe, sudah lupakan' . Dengan bodohnya aku juga menuruti nya. Maksudku, ini sudah tiga bulan kami bersama dan dia masih tertutup.
Aku baru saja keluar dari perpustakaan ngomong-omong. Aku memutuskan mengikuti progam kerja dari komunitas kampus yang baru saja aku ikuti. Yaitu membantu Mrs. Calvin untuk membereskan-merapikan-menjaga perpustakaan yang super membosankan-mengerikan-dan membuatku lapar. Aku putuskan untuk mencari Cal sekarang.
Tapi aku harus pergi ke loker untuk mengambil permen karet dan beberapa uangyang tertinggal disana.
Baiklah loker...
Permen karet? Dimana kau? Oke baik ini dia
Uang... hey perasaan tidak sebanyak ini kemarin. Baguslah
Oke! Apa lagi ya... sepertinya sudah
KLEK! Suara pintu lokerku terkunci
"DOR" seru seseorang dibalik pintu tepat saat aku menguncinya.
"Maafkan aku Mrs. Calvin! Aku tidak bermaksud mengambil persediaan permenmu di perpustakaan tadi! Tolong jangan marah" seruku kaget sambil menutup mata dan telingaku.
"Apa? Kau mengambil permen dari meja Mrs. Calvin? Yang benar saja Dells" katanya sambil cekikikan.
Lalu aku tersadar bahwa itu adalah suara seorang laki-laki. Aku kenal betul. Tunggu! Aku tahu orang ini.
"Cal! apa-apaan! Kau mengagetkanku sampai mati!"
"Hahaha apa benar kau mengambil persediaan permenku?" katanya sambil menirukan suara dan gaya khas Mrs. Calvin. Membuatku tertawa dan memukul lengan kanannya pelan.
"Baiklah cukup tertawanya. Apakah kau lapar? Aku baru saja ingin naik ke atas dan menemuimu, ternyata kau sudah disini." Katanya padaku. Ditutup dengan senyum manisnya.
"Aku sudah putus asa. Aku lelah sekali berada disana. Ya aku sangat-sangat lapar sekarang. Bisakah kita pergi sekarang? Karena perutku sudah meminta tolong." Pintaku pada Cal. "Ngomong-omong mana tasmu? Kau tidak pergi ke kelas hari ini?" tanyaku padanya.
"Aku sengaja tidak membawa tasku karena..." kata-katanya terpotong dengan tindakannya yang sangat tiba-tiba menggendongku di punggungnya dan berlari. "To the infinity and beyond!" serunya sehingga seluruh orang di lorong melihat kami berdua. Beberapa dari orang-orang itu tertawa dan beberapa terkejut. Aku tertawa sambil menyembunyikan wajahku di bahunya karena, ya kau tahu itu.
"Kau sukses sekali membuat kejutan untukku okay? Itu tadi mengerikan. Dan memalukan." Kataku begitu sampai di samping mobil Cal yang sekarang ada di parkiran depan sekolah.
"Aku tidak akan segan-segan untuk selalu melakukan ini padamu" katanya sambil tersenyum dan membukakan pintu untukku. Hmm, manis.
Kami pun sampai di rumah makan favorit Cal. aku lupa namanya. Tapi aku suka makan muffin egg nya. Aku dan Cal bergegas ke antrian dan memilih makan siang kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversed •c.h//l.h•
Fanfiction"But tomorrow i will coming back to you. I promise!" *** Mengisahkan kehidupan seorang Ardella Bennet. Perempuan yang meragukan kekuatan 'cinta pada pandangan pertama' dan mulai berpaling mencari cinta yang lain. Tapi, suatu masalah menghambatnya un...