BAB 4 : Meet The Tears

103 8 0
                                    

"Hey kau darimana saja? Aku tadi ke rumah pohon dengan mereka, dan ketika aku turun aku hanya melihat Ash dan-", kata-kata Cara terpotong. "Hey kau tak apa? Kau terlihat.... Lelah, apa Luke melakukan sesuatu padamu?" Tanya Cara khawatir.

"Hey, maaf, aku hanya lelah. Tidak! Dia tidak melakukan apa-apa. Kau tadi akan bercerita, lanjutkan Cars" kataku menenangkannya. "Ya asal kau tahu, sejak kita bertemu mereka berempat. Luke selalu memperhatikanmu, dia sering bercerita pada Ash tentangmu" kata Cara yang sontak membuatku kaget. "Oh ya, kau mau dengar ceritaku?" bercerita tentangku?

"Jadi tadi, kita ke rumah pohon" Oh ya? Aku juga dari sana, tragis kami tidak bertemu.

"Pas sudah lama kita di sana, kita putuskan untuk pulang. Kau tahu kan? Aku pasti terakhir karena aku yang pegang kunci rumah pohon. Saat berbalik, hanya ada Ash di sana"

Mengejutkan Cars. Aku tahu untuk cerita selanjutnya.

"Begitu turun, Ash memegang tanganku dan Ash bilang dia suka aku!" seru Cara girang

Nah kan, mudah di tebak dengan raut muka mu sekarang Cars.

"Terus aku belum bilang YA", katanya setengah berteriak. "Kapan kau dan Luke berpacaran?", semprotnya padaku.

"Apa kau gila? Cara, aku dan Luke hanya berteman. Jelas aku sama Luke itu teman", bantahku pada Cara.

"Astagaa, Dells! Kamu tidak lihat? Ayolah Dells belajar peka" Kata Cara

Hey dia yang tidak peka bodoh

"Cars, besok kita ke sekolah, ayolah ganti topik. Aku penat jika seperti ini" kataku sambil menarik selimut dan tidur tanpa mengganti bajuku. Ya kalian tahu itu.

***

Kami tidak berlomba pada pagi ini. Aku bertaruh 4 orang idiot itu sekarang berada di depan rumah mereka, menunggu aku dan Cara berlomba memasuki kolam renang. Sambil berpura-pura olahraga tentunya.

Aku dan Cara turun ke bawah, sarapan, dan langsung melesat berangkat sekolah.

Cuacanya cukup dingin jadi kami tidak menggunakkan skateboard. Aneh hari ini kami hanya berangkat berdua. "Hey, kita tidak ke rumah bibi Kim?" Tanya ku pada Cara. "Kau tahu, aku merasa kurang sehat. Jadi aku putuskan untuk berangkat berdua denganmu agar lebih praktis." Dia diam memikirkan sesuatu.

"Tapi aku terlalu egois. Kau harus berangkat bersama mereka, aku akan duluan. Aku temui kau di kelas" Kata Cara sambil berbalik, melambaikan tangannya padaku. Apa boleh buat. Saat aku berbelok ke arah rumah bibi Kim, terlihat 3 orang lelaki sedang mengintip. Bodoh. Tiba-tiba ada orang yang menepuk pundakku

"Hey kau tidak berangkat?"

"Whoa! Hey aku baru saja akan berbalik dan menghampiri kalian. Apa yang kau lakukan di sini Cal?"

"Aku? Di sini? Menemukanmu."

"Polos, dasar polos. Baiklah mana teman-temanmu?"

"Mereka.. di.. dimana ya? Tadi aku liat di situ.. hmm ya sudah jalan yuk"

Ada hening cukup lama diantara kami berdua

"Ash dan Cara- hm-"

"Iya aku tahu"

"Kapan kau dan Luke berpacaran?" Apa-apaan ini?

"Maksudnya?" tanyaku dengan tolol.

"Ayolah Dells pasti kamu tahu, tidak usah berpura-pura seperti itu.", lanjutnya "Kau tahu tidak itu buat aku cemburu? sedikit cemburu "

Hey ada apa dengan dia ini huh?!

"Apa? Cal seriusan! Hey, kami hanya pergi berdua itu saja. Just as friend. Hey Cal jawab."

"Iya, kamu sangat tidak peka ya" katanya sambil terkekeh.

Dia mengacak rambutku dan berjalan, berbalik badan. Menjauh, sudah sangat jauh. Meninggalkan ku dengan banyak pertanyaan yang ada di otakku.

***

Istirahat ini aku melihat Chris berada di depan kelas. Hey aku kira dia mencoba move on. "Dells, kita harus bicara" kata Chris sambil menggenggam tanganku dan berjalan menuju tempat kemarin dimana kami membicarakan kejelasan hubungan kita.

"Aku harap orang lain itu bukan seseorang bernama Luke, berambut pirang kecoklatan, pria tinggi dengan lip- ring di mulutnya itu." Kau akan tahu nanti Chris

"Apa? Hey Chris apa hubunganmu dengan ini semua? Ini urusan ku, lagipula kita hanya teman kan? Tidak seperti dulu." kataku pada Chris. "Baiklah, tolong jangan. Aku masih- mencintaimu. Aku akui aku tidak bisa melupakanmu. Jangan bersamanya. Aku janji jika kita kembali aku membuat semuanya menjadi lebih baik." kata Chris memohon sambil menggenggam tanganku.

"Jika iya itu adalah Luke, aku harap dia tidak akan meninggalkan jejak tanya dalam hubungan ini. Aku dan dia hanya berteman Chris! Satu lagi, stop being a fuckboy"

Kata-kataku sangat tidak cocok menjadi akhir dari pembicaraan aku dan Chris. Aku sudah terlambat ke kantin. Aku harus bergegas. Jika tidak, aku kehilangan momen Cara yang memberi jawaban pada Ash.

"Della!" teriak seseorang di belakangku. Luke.

"Oh hey Luke." Aku membeku.

"Ke kantin?" katanya sambil mengatur nafasnya karena habis berlari mengejarku.

"Iya" jawabku singkat karena ini semua membuatku canggung.

Aku melihat mereka di sana. Duduk di kantin. Aku langsung berlari. "Kau terlambat Ardella" kata Mike begitu aku sampai.
"Dimana Cara dan Ash sekarang?" kataku antusias. "Hey kau dan Luke semakin dekat. Apa kalian sudah berpacaran?" Tanya Mike dengan polos, menghiraukan pertanyaanku. "Mike! Apa sih, kita cuma teman" kataku mendesis padanya. "Oh ya, mereka ada di sana. Kalian tidak mak-",kata-kata Mike terpotong oleh bel istirahat.

Cal yang sedang duduk lantas berdiri dan langsung berjalan cepat meninggalkan kami. Lantas aku menyusulnya. Entah apa alasannya, aku menyusul Cal, menarik tangannya membuat ia berbalik dengan muka marah.

"Hey Cal ada apa? Maaf aku membuatmu marah"

Dia menepis tanganku. Mulai berjalan membelakangi ku. Kutarik lagi lengan sweater tipisnya dan ia berbalik lagi.

"Cal please, jawab dong. Kenapa? Maaf jika aku salah Cal! Cal! Please"

"Pulang sekolah kita bertemu. Bukan sekarang" kata Cal keras dan ia juga menepis tanganku dengan keras.

Aku hampir menangis, hanya karena Cal. Hampir! Cal memang penuh tanya. Dia tidak banyak tesenyum belakangan ini, aku merindukan suara tawanya, merindukan senyumnya yang aku ingat sangatlah manis.

Kurasa dia memang berbeda, mulai berbeda, tapi aku tidak mau itu terjadi. Aku akan membawa Cal yang dulu. Dari belakang aku rasakan lengan melingkar di leherku, memelukku dari belakang, menempelkan kepalanya di pundakku yang lantas membuat tangisanku pecah. Luke.

***
PART 4 GUYS! HEHE

so gimana? i think this is really weird part tho. kinda short one.

If you enjoy this, leave vomment bc its free!

love u guys! xx

Reversed •c.h//l.h•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang