9. Hadiah Tuhan

132 9 0
                                    

Bbiya sudah tiba di toko aksesorisnya. Kepalanya terasa pening. Tatapan sinis Banyu terekam jelas. Seolah pria itu menyadari seseuatu yang membuat Bbiya resah sendiri. Pikirnya kembali kacau, entah berasal sejak kapan dan ada acara jodoh - jodohan segala, bikin pusing aja. Eerrrrgggh" Bbiya greget pada dirinya sendiri.

Bbiya berusaha mengalihkan pikirannya dengan duduk di meja rancang. Dia berencana membuat sebuah gelang emas berkualitas premium untuk dasarnya, lalu di kaitkan kristal imitasi kualitas premium yang berbentuk seperti donat pada tiap - tiap kait gelang yang dirancang setengah dari ukuran gelangnya.

 Dia berencana membuat sebuah gelang emas berkualitas premium untuk dasarnya, lalu di kaitkan kristal imitasi kualitas premium yang berbentuk seperti donat pada tiap - tiap kait gelang yang dirancang setengah dari ukuran gelangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikirannya yang masih kacau menghentikan gerakan tangannya tanpa disadari. Yang biasanya paling lama Bbiya hanya membutuhkan satu jam untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya. Namun setelah beberapa jam dia hanya duduk dan memegang alat pembuat gelang. Pikirnya kosong dan kemana - mana.

Derap kaki terdengar mendekat baru menyadarkan dirinya. Bbiya meninggalkan pekerjaannya dan bangkit untuk menyapa. "Selamat datang---" matanya kembali membelalak melihat kedatangan Rara dan Banyu yang terlihat masih berdiri di depan jendela toko . "Kenapa mereka kesini?"

Ilustrasi toko aksesoris Bbiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi toko aksesoris Bbiya

"Assalamualaikum Bbi," sapa Rara penuh dengan senyuman.

"Kakak? Ada perlu apa? Tumben mampir."

"Biar kalian lebih dekat," gurau Rara di dekat daun telinga Bbiya membuatnya terkekeh sendiri. Bbiya hanya mematung bingung, "Bercanda Bbi, kakak kesini mau cari hadiah buat umi. Oh iya, sekalian buat anak - anak di pengajian. Mereka pasti suka aksesoris - aksesoris 'kan."

"oh, boleh kak dipilih aja. Biasanya untuk perempuan dewasa sih sebelah sini," tunjuk Bbiya pada pajangan sebelah kiri dari posisinya. "Ada gelang, anting - anting, kalung, bros, cincin, jepit rambut, kakak boleh pilih yang kakak suka. Kalau untuk anak- anak ada di sebelah sini," tunjuknya ke sebelah kanan. "Bedanya ada beberapa ornamen yang Bbiya pakai lebih berwarna dan ceria, seperti anak - anak. Tapi, kadang banyak yang suka juga sih karena tergantung selera kali yah kak..." paparnya.

Hemmm. "Yang mana yah? kaka jadi bingung kalau disuruh pilih. Menurut kamu apa yang cocok buat umi?"

"Bros sepertinya cocok untuk umi," jawab Bbiya menghampiri beberapa display bros. "

KALBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang