13.

340 104 135
                                    


Have a nice day!

-

Siang ini Guntur ada meeting dengan calon klien-nya. Seperti biasa, saat meeting Guntur selalu ditemani oleh Delia, si sekertaris yang naksir dengan Guntur.

"Permisi Pak, sebelum meeting ada baiknya bapak makan siang terlebih dahulu, ini saya bawakan makanan untuk bapak." Ucap Delia yang entah datang dari mana sambil memberikan Guntur kotak makan.

Ya memang dari jam istirahat tadi Guntur beranjak dari duduknya sama sekali, hari ini ada banyak data-data yang harus dia pindahkan ke flshdisk untuk persiapan meeting nanti.

Guntur hanya memandang sekilas kotak makan yang diletakkan di sampingnya. Dia kemudian kembali fokus pada layar laptopnya. Delia yang merasa dikacangin itu mendengus kesal.

"Pak, bapak makan dulu ya, ntar bapak sakit loh," ucap Delia lagi, sekarang tangan Delia akan memegang punggung tangan Guntur, mungkin juga akan mengelusnya.

Tapi sebelum tangan Delia menyentuh tangan Guntur... "siap-siap, lima menit lagi saya meeting."

Kata yang keluar dari mulut Guntur itu mampu menghentikan tangan Delia yang akan mengelus punggung tangan Guntur.

"Baik, Pak," jawab Delia.

Guntur melirik Delia,"katanya, baik, kok nggak keluar juga," gumam Guntur.

"Ha? Apa, Pak? Pendengaran saya kurang jelas, bapak ngomongnya terlalu pelan." Tanya Delia yang tidak mendengar jelas gumamman Guntur.

"Budeg!" Kata Guntur pelan.

Kali ini Delia bisa mendengar kata 'budeg' yang keluar dari mulut Guntur.

"Enak aja gue di omong budeg, gue kagak budeg kali," Kata Delia dalam hati.

"Kalo begitu saya tunggu bapak di luar saja ya, pak?" Izin Delia.

Guntur diam, tak menanggapi perizinan Delia walau hanya dengan deheman, karena menurutnya itu tidaklah penting.

Merasa selalu dikacangi, akhirnya Delia mengalah, dia akan keluar dari ruangannya Guntur sekarang.

"Saya permisi, Pak," ucap Delia menunggu respon Guntur, tapi karena Guntur tak merespon, akhirnya Delia keluar dari ruangannya Guntur.

Tapi sebelumnya, pandangannya jatuh pada cincin yang melingkar pada jari manis Guntur.

"Guntur udah tunangan? Kapan? Kok gue gak diundang?" Batin Delia.

Cklek.

Kali ini Delia sudah benar-benar berada di depan ruangannya Guntur. Dia akan menceritakkan kepada teman-temannya apa yang dia lihat barusan.

"Eh guys, kalian tau nggak?" Tanyanya menghampiri meja Cyra.

"Kenapa?" Tanay Eki menghentikan aktifitasnya.

"Guntur masa udah tunangan." Ucap Delia yang mampu mengundang perhatian banyak karyawan.

Karyawan lain yang ingin tau berita ini segera ngumpul di meja Cyra.

"Tau dari mana lo?" Tanya Cyra tak yakin.

Delia mengambil kursi kerjanya, kemudian meletakkan di depan meja kerja Cyra, "gue liat dengan mata kepala gue sendiri, di tangan kanannya Guntur aja cincin, lebih tepatnya di jari manisnya."

"Cincin mainan, kali," celetuk karyawan lain yang tak percaya dengan apa yang dikatakan Delia.

"Yakali orang sekaya Guntur pake cincin maianan, kurang kerjaan banget." Ujar Delia.

Semua karyawan diam memikirkan perkataan Delia, antara percaya atau tidak percaya.

"Ngapain kalian kumpul disini? Masih kurang jam istirahat tadi?" Tanya Guntur tiba-tiba dari belakang mereka.

Sontak semua karyawan nengok kebelakang dan langsung menunduk.

"Kerja! Kalian disini kerja saya gaji, gaji kalian nggak kecil, jadi jangan sering sante-sante, kerja yang bener!" Tegas Guntur.

"B-baik, Pak," jawab semua karyawan kemudian balik ke tempatnya masing-masing.

Mereka juga tak lupa melihat tangan kanan Guntur, dan ternyata benar apa kata Delia, ada sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya.

Setelah semua karyawan duduk, Guntur pergi menuju kantin kantor.

Delia yang melihat itu langsung menghampiri Guntur, "bapak gak jadi meeting?"

"Gak." Jawab Guntur singkat kemudian kembali melanjutkan perjalanannya. Dia sudah lapar.

Tadi pagi dia nggak sempet sarapan, karena takut ketemu Intan, dia masih malu untuk bertemu dengan istrinya karena kejadian semalam.

-

Tandai kalo ada typo atau kekurangan huruf ya, karena author nggak sempet ngechek, setelah selesai nulis, langsung author publish.

Minal aizin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin🙏

Yen enten lepat kulo nyuwun pangapunten🙏

Happy Birthday!

Kebumen, Sabtu 15 Mei 2021

Gurintan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang