Tandai kalo ada typo.
-
Pagi ini Guntur sengaja berangkat ke kantor pagi-pagi. Dia berharap, pas dia sampai di kantor, Delia belum sampai.
Sesampainya di kantor, Guntur langsung menuju ke ruangannya. Ia sengaja menghadapkan kursi ke jendela agar karyawan yang masuk tidak tau kalo dia sudah datang.
Dia juga segaja datang nggak pake mobil pribadi, melainkan menaiki taksi online.
Cklek.
Tiba-tiba ada orang masuk tanpa mengetuk pintu, awalnya Guntur ngira itu ob yang akan membersihkan ruangannya.
Ternyata dugaannya salah, itu adalah Delia. Guntur kenal gerak-geriknya.
Tuk.
Delia sepertinya meletakkan gelas di meja. Kemudian yang Guntur lihat dari kaca jendela, Delia memasukkan sesuatu, seperti obat, kedalam minuman tersebut.
Setelah semua beres, Delia segera keluar dari ruangannya Guntur. Dan meninggalkan gelas tersebut tertinggal di ruangannya Guntur.
Setelah Delia pergi, Guntur segera berbalik dan mengambil gelas tadi. Guntur mengamati gelas itu lekat-lekat.
"Minuman ini berisi apa?" Gumamnya.
Karena ingin tau dengan isi gelas itu, Guntur membawa gelas itu keluar dari ruangannya.
Nampak di luar, karyawan sudah mulai pada berdatangan, mereka juga terkejut, karena tiba-tiba Guntur keluar dari ruangannya. Kebetulan Delia lagi nggak ada di sini, mungkin dia lagi sarapan di kantin.
Guntur membawa gelas itu ke dapur, dan memindahkannya pada gelas lain.
"Emm, Oji, tolong kamu cuci gelas ini sampai bersih." Perintah Guntur pada ob yang sedang menyeduh kopi.
"Baik, Pak." Jawab Oji.
Guntur menuju kantin, menemui Delia, tak lupa, gelas yang baru ia ganti dibawanya.
"Delia." Panggil Guntur saat sudah sampai di meja Delia.
Delia yang lagi asyik-asyiknya makan itu terkejut. Ia menatap Guntur yang membawa Gelas.
"Iya, Pak? Bapak mau duduk di sini? Oo silahkan, Pak. Kebetulan kursinya kosong." Jawab Delia sambil mempersilahkan Guntur duduk.
Guntur menyodorkan gelas itu pada Delia, "nih buat kamu."
Delia menatap gelas itu sejenak, mungkin berfikir terlebih dahulu, dan akhirnya ia menerimanya.
"Makasih, Pak." Kata Delia sambil menampilkan senyumnya.
Setelah Delia menerima gelas itu, Guntur duduk di kursi kosong di depan Delia.
"Di minum, saya capek, bawa minuman ini dari dapur." Ucap Guntur.
"Baik, Pak."
Delia meminum air itu sampai habis. Kebetulan sarapannya pagi ini adalah nasi goreng, jadi dia butuh minum air yang banyak.
"Obat apa yang tadi kamu campurkan kedalam minuman saya?" Tanya Guntur.
"Ha?" Beo Delia yang belum ngeh.
"Kamu kira saya gak liat, kamu menyampurkan sesuatu ke dalam minuman saya?"
"Kamu mau racunin saya?"
Delia tampak gugup dan ketakutan. Tak lama, keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.
"Shh panass.." kata Delia sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya.
"Panass..." kata Delia mulai membuka bajunya.
Sontak Guntur membelalakkkan matanya, "heh!"
"Panasss..."
Orang-orang yang sedang sarapan memandang Guntur dan Delia dengan curiga.
"Jangan cuma diliatin, bantuin saya!" Ucap Guntur tegas.
Tanpa menjawab perkataan Guntur, mereka menghampiri Delia.
"Bu, Ibu nggak papa?" Tanya salah satu karyawan.
"Panass..." kini Delia hanya mengenakkan tanktop dan celana panjangnya.
Laki-laki yang melihat itu pasti meneguk salivanya. Karena takut kelepasan, Guntur memilih untuk kembali ke ruangannya.
"Urus dia, jangan sampai mencari korban di kantor, bawa dia ke hotel atau ke rumah sakit jiwa, saya gak mau tanggung jawab." Perintah Guntur.
Ntah apa yang dipikirkan Delia, sampai-sampai dia berani menyampurkan obat perangsang ke dalam minuman Guntur.
"Kenapa di rumah sakit jiwa, Pak?" Tanya Cyra.
Guntur berfikir sejenak, "terserah kalian aja mau di bawa kemana, yang penting bawa dia keluar dari kantor, dan jangan sampai karyawan kantor menjadi korban pelampiasannya!" Tegas Guntur.
"Tapi, Pak, bukannya bapak yang ngasih minuman ini ke Bu Delia, ya?"
"Iya saya yang ngasih, tapi itu minuman Delia yang dibikin untuk saya." Jawab Guntur kemudian keluar dari kantin.
Delia dibawa Cyra keluar dari kantor. Cyra akan membawa Delia entah kemana, yang penting Delia tidak melampiaskannya pada karyawan kantor.
-
Kebumen, Sabtu 05 Juni 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gurintan [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] [FOLLOW DULU BARU BACA] [MASUKIN READING LIST, KOMEN, DAN VOTE JUGA] [CERITA PERTAMA DAN MAAF KALO KURANG NYAMBUNG] Cerita tentang seorang gadis bernama Intan yang menolong nenek nenek bernama Sumiati, bisa di panggil nek Sum. N...