Menangis lagi,itu yang Jungkook lakukan saat ini.Kami sudah selesai makan dan aku membuka opsi pertanyaan kembali pada Jungkook.Tapi dia malah menangis lagi padahal belum mengatakan apapun.
"Jungkook,apa kau benar-benar mencintai Taehyung?"tanyaku pada bocah kecil yang baru saja mengenal cinta dan ia menjatuhkan cinta pertama pada Kim Taehyung.
"Aku sudah mencoba dekat dengan perempuan sebisaku tapi tetap saja aku tak bisa menghindar dari rasa suka pada V Hyung,aku mencoba membedakannya pada Hyung-hyung yang lain dan teman laki-laki ku tetap saja perasaanku pada V Hyung berbeda untuk kalian.Hyung,aku menjijikkan."Jungkook menangis sambil terbata-bata,aku menghela nafas kali ini.
"Jungkook ini tidak menjijikkan,kau mencintai seseorang dan itu bukan salahmu.Cinta itu suci pemberian dari Sang Pencipta itu tidaklah menjijikkan.Dan kau juga tidak menjijikkan,"kataku pada bocah itu.
"Dia berpikir kalau dia gay Hyung."ucap Jimin enteng dan ku beri dia hadiah tendangan maut.
"Kau takut akan sebutan itu?lalu kenapa kau mengungkapkannya pada V?Kalau kau memang bahagia menjadi gay untuk V ya lakukan saja,itu hidupmu kebahagiaanmu tanggungjawabmu sendiri bukan milik orang lain yang bahkan mereka tak menghidupi."jujur saja baru kali ini aku menghadapi masalah seperti ini dalam hidupku.
"Aku mengungkapkannya karena kata Jiminsie jika tak diungkapkan malah akan menimbulkan luka,dan aku juga bercerita pada eomma ku katanya perasaanku tidak apa-apa untuk diungkapkan.Eomma bilang padaku jika kau ingin memilikinya maka berusahalah setidaknya kau tidak akan menyesal setelah berusaha tapi sekarang aku menyesal Hyung."Aku dan Jimin menatap anak malang didepan kami yang masih menangis sesenggukkan.
"Kau menyesal karena kau tak berusaha meyakinkan V."kataku kali ini.
"Itu benar,kau juga cantik Jungkookie dan tampan bahkan imut kau harus menggodanya Jungkook,kau harus membuat V tak bisa berpaling darimu."ucap Jimin dengan memperagakan seolah-olah dia adalah makhluk Tuhan paling sexy."aku akan membantu."lanjutnya lagi.
"Tapi V Hyung laki-laki normal Jiminsie."ucapnya terbata karena masih ada tangis disana.
"Jiminsie,Jiminsie,panggil aku Hyung!!Dan mari kita buat V berbelok menjadi mencintaimu,serahkan padaku."Jimin dengan percaya dirinya tersenyum lebar dan membuat Jungkook sedikit mempunyai harapan disana.
"Nanti jika V Hyung mau padaku aku berjanji hanya akan mencintainya,aku janji akan selalu ada disampingnya dan selalu ada untuknya,apapun akan kulakukan untuk V Hyung,bahagianya adalah bahagiaku,kesukaannya juga kesukaanku,aku akan menjaga V Hyung..."dan sebelum racauannya terus berlanjut yang membuatku dan Jimin menganga,Jimin membekap mulut Jungkook secepatnya.
"Diam kau Jeon Jungkook,bahkan 15tahun saja kau belum genap tapi sumpahmu seperti kau akan menikah dengan V saja."dan kemudian Jungkook melepaskan tangan Jimin dari mulutnya.
"Memang itu cita-citaku!"ucapnya cepat dan membuatku tertawa.
"Astagaaaaa,hey bocah bahkan kau tidur saja masih mengompol kau mau menikah?pulang dulu sana cuci popokmu tadi malam."umpat Jimin dan itu membuatku semakin tertawa.
"Aku bukan bocah Jiminsie!!"dan Jungkook mulai terpancing oleh Jimin.
"Panggil aku Hyung!!atau tidak ada bantuan sama sekali!!"dan Jungkook gelapan segera ia berlutut dibawah kakinya Jimin dan menggegam tangannya.
"Maafkan aku Hyung,tolong bantu aku."entahlah mereka ini malah malah membuatku tertawa sampai perutku sakit.
Sore hari ini hujan tiba,selesai makan malam kami membersihkan meja makan kami dan V bagian mencuci piringnya.Jimin dan Jungkook menyapu dan mengepel lantai bawah meja makan,aku dan Namjoon membersihkan meja sementara dua Hyung tertua kami sedang duduk disofa sambil mengamati kerja kami.
V terlihat sudah selesai dengan pekerjaannya,dia berjalan melewati kami dan duduk dipangkuan Suga Hyung.Aku dan Jimin saling melirik dan mengamati bagaimana sikap Jungkook,dia meremat gagang pel itu kuat-kuat.
"Hyung belikan aku boneka besar."ucap V pada Suga Hyung.
"Bukankah Hyung sudah membelikanmu guling yang baru?"tanya Jin Hyung disebelah Suga Hyung yang menjadi tumpuan kaki V.
"Gulingnya kempes kalau dipeluk Hyung,aku mau boneka besar.Ne,Suga Hyung belikan ya?"ucap V dengan akting cute.
"Peluk Hyung saja nanti pindah kamarku,setelah gajian aku belikan boneka besar."tipikal Suga Hyung memang,apapun permintaan V tak pernah ia bantah apapun yang diinginkan V selalu ia turuti sebisa apapun.
"Aku jadi cemburu,apakah kau tak mau memelukku juga Hyung?"teriak Jimin dari tempatnya.
"Tidak.Adikku hanya V kali ini."setelah V bersorak sorai ia turun dari pangkuan Suga menuju kamarnya membawa alat tidur menuju kamar Suga Hyung.
Sekarang yang aku lihat adalah Jimin menyenggol bahu Jungkook dan membuag kode mata padanya."Suga Hyung aku juga mau ikut sekamar denganmu."ucap Jungkook kali ini.
"Ha?"lalu aku menatap Suga Hyung dan mengedip-ngedipkan mataku,bukannya Suga Hyung yang melihat melainkan Jin Hyung tapi kukira dia paham petunjukku dan Jin Hyung menepuk Suga Hyung lalu mengatakan iya.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary ( J-Hope to Taekook )
Teen FictionIni adalah seputar rasa hatiku saja,tidak menarik jadi jangan sampai kau singgah - J-hope