Komen banyak banyak yaps!!!!klo voite sekali aja untuk part ini ehee
Vanila memegang jari-jarinya ia merasa takut karena sebentar lagi matahari akan tenggelam, Vanila masih setia berdiri didepan kelasnya, tiba-tiba saja ia mengingat perkataan Alaskar.
"Disini ada hantu"
Vanila pun langsung pergi dari kelasnya dengan langkah terburu-buru.
"AAAAAA"Vanila berteriak saat seseorang memegang pundaknya dari belakang.
"Heh!"
Mendengar suara itu Vanila pun memutarkan tubuhnya kebelakang ternyata dugaan Vanila benar dia Alaskar.
"Ih! katanya Alaskar gak mau kesini!" gerutu Vanila sebal.
"Kata siapa?"tanya Alaskar.
''Tadi Alaskar bilang ditelepon"jawab Vanila.
Perasaan Alaskar hanya mengucapkan kata 'malas'.
Alaskar menaikkan sebelah alisnya dan menatap datar Vanila membuat Vanila tak mengerti ekspresi apa itu?.
"Apaan sih?" tanya Vanila.
"Berapa umur lo?" tanya Alaskar.
"Emm...tujuh belas, eh enggak enam belas sebentar lagi Lala ulang tahun kasih kado ya." ucap Vanila antusias.
"Lala?"tanya Alaskar.
"Itu nama panggilan aku"
"Kenapa emang?"
"Sifat lo bocil." ceplos Alaskar dan berjalan meninggalkan Vanila membuat gadis itu berjalan dibelakangnya.
"Apanya yang bocil? kamu bilang aku bocil? emang iya aku anak terakhir." tutur Vanila.
Alaskar terus berjalan keluar sekolah, malas mendengarkan ocehan perempuan gila yang sedang bersamanya, Alaskar melihat keadaan sekitar yang cukup sepi, Vanila menjadi bingung padahal banyak sekali cowok-cowok yang berkumpul disini tadi, mungkin karena Alaskar datang semuanya jadi menghilang.
"Kamu kesini naik apa?" tanya Vanila karena ia sama sekali tak melihat kendaraan apapun.
"Kaki."jawab Alaskar datar.
"Hah?pake kaki?maksudnya jalan kaki?" cengo Vanila, Alaskar hanya bergumam.
Vanila memutar bola matanya malas, tangannya masih memegang tali tas yang ia gendong, tasnya memang kecil namun isinya yang membuat Vanila keberatan, melihat Vanila yang seperti itu Alaskar mengehentikan langkahnya.
"Kenapa berhenti?" tanya Vanila.
"Tas lo"
Vanila pun melepaskan tasnya dan memberikannya pada Alaskar, dengan sabarnya cowok itu menggendong tasnya di pundak sebelah kanan.
"Berat ya?"tanya Vanila tak enak hati.
"Gak." jawab Alaskar singkat.
Vanila manggut-manggut paham. "Oh ya Alaskar mau anter Lala sampai mana?" tanya Vanila.
"Pelaminan." gumam Alaskar.
"Apa? gak kedengeran." ucap Vanila karena Alaska berucap terlalu pelan.
Alaskar menoleh pada Vanila yang tingginya hanya sepundak. "Gak " jawab Alaskar.
"Alaskar gak jelas banget jadi orang!, anter Lala sampai rumah ya gak papa kok jalan kaki yang penting ada temennya." cerocos Vanila.
Vanila melepaskan ikat rambutnya membiarkan rambutnya tergerai panjang sampai punggung membuat Alaskar menoleh karena memang gadis ini semakin cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Teen FictionAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...