Kringgg!!!!
Bel masuk sekolah sudah berbunyi, serempak semua murid pun berlarian masuk kedalam sekolah, sebelum gerbang sekolahnya itu tertutup secara otomatis.
Berbeda lagi dengan makhluk super santuy seperti Alaskar, saat gerbangnya akan tertutup barulah Alaskar menambah kecepatan motornya hingga akhirnya ia berhasil masuk kedalam dan memakirkan motornya itu disebelah motor Raga.
"Alaskar!"
Kaki Alaskar baru saja menyentuh dasar tanah, ia sudah dipanggil lagi, ya!Alaskar tau suaranya yang sudah tak asing ditelinga cowok itu, siapa lagi kalau bukan pak Darma.
"Apa pak?" tanya Alaskar datar.
"Kamu dipanggil pak Arga ke kantor"
Kakek? tanya Alaskar dalam hati.
"Oke." ucap Alaskar.
Baru kali ini pagi Arga atau kepala sekolah SMA Aktualis memanggil namanya lagi, karena memang kakeknya itu selalu sibuk berada diperusahaan, yang nanti akan diberikan pada Alaskar. Dan jarang sekali ada kesempatan untuk datang kesekolah ataupun bahkan kerumahnya.
Melihat pintu bercat putih itu, Alaskar langsung membuka pintunya yang merupakan ruang kepala sekolah, ruangannya memang selalu rapih karena Arga sangat menyukai kerapihan dan menekankan kebersihan, sosok kakek yang selalu disiplin.
"Akhirnya datang." ucap Arga.
Alaskar mendekati meja kakeknya anehnya Vanila juga duduk disana seperti ada hal yang penting yang sudah mereka bicarakan, gadis itu terus menunduk, Alaskar yang sudah mengerti garak-gerik Vanila yakin kalau gadis itu sedang malu, atau sedih, pasti ia juga sedang takut sekarang.
"Duduk Al." ucap Arga.
Alaskar pun menarik kursi coklat model keluaran terbaru salah satu inventaris kakeknya yang sudah ia jaga dari dulu, Alaskar pun sudah duduk berhadapan dengan Arga dan Vanila yang ada disebelahnya.
"Kakek dengar nilai-nilai kamu terus berkembang, begitupun dengan siswi bernama Sahara." ucap Arga.
"Terus?" tanya Alaskar.
"Menurut laporan dari para guru, Vanila belum juga mendapat nilai yang cukup baik, padahal sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian." ucap Arga lagi.
Tatapan Alaskar beralih pada Vanila yang masih menunduk, Alaskar pun kembali menatap sang kakek.
"Jadi?" tanya Alaskar.
"Yaaa, kakek harap kamu bisa membantu Vanila dalam belajar, dan sebentar lagi akan ada olimpiade antar sekolah, jadi sekolah akan mendaftarkan kamu dan Sahara untuk mengikuti olimpiade." jelas Arga.
"Al gak suka ikut-ikutan olimpiade." ucap Alaskar.
"Jadi sukanya berantem? bolos?terlambat? iya? kakek cuma pengen kamu harumkan nama sekolah." ujar Arga.
"Mau Al tolak juga kakek bakalan terus maksa."
Arga tersenyum senang setidaknya Alaskar mengerti keinginan kakeknya sekarang. "Yasudah kamu siapkan dari sekarang, nanti kamu kasih tau Sahara." ucap Arga dan beralih menatap Vanila. "Dan kamu Vanila, bapak ingin kamu mendapatkan nilai yang baik ya, jadi bapak akan kasih waktu satu minggu untuk kamu belajar nanti Alaskar akan bantu kamu." jelas Arga.
Vanila mengangguk.
"Yasudah kalian boleh keluar." ucap Arga.
Vanila bangkit dari duduknya. "Permisi pak, terimakasih." ucap Vanila dan berjalan keluar kantor, sedangkan Alaskar ia mengikuti Vanila dari belakang, melihat keadaan yang cukup sepi ini saatnya untuk Alaskar berbicara pada Vanila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Teen FictionAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...