Alaskar terus melajukan motornya dan tiba-rintikan hujan turun membuat Alaskar memperlambat kecepatan motornya, dan akhirnya mata Alaskar melihat Vanila yang masih duduk dihalte, padahal tadi siang Alaskar melihat Razzan yang akan menjemput Vanila, Alaskar sendiri mengantarkan Sahara karena katanya gara-gara tamparan Vanila Sahara menjadi sakit kepala.
Motor Alaskar pun berhenti dihadapan Vanila, mata cantik gadis itu menatap Alaskar, yang sudah berkaca-kaca.
"Gak usah cengeng!" ujar Alaskar datar. "Naik ke motor gue!" lanjutnya.
Vanila menunduk sebentar dan kembali menatap Alaskar. "Lala sendiri aja." ucap Vanila.
Vanila pun bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan cowok itu, namun bukan Alaskar jika harus membiarkan gadisnya sendiri dalam kesedihan, Alaskar pun mengikuti Vanila dengan motornya, membuat Vanila malah menpercepat langkah kakinya.
"Naik La, hujan!" ucap Alaskar.
Vanila pun berlari tak mau mendengar ucapan Alaskar lagi, Alaskar pun turun dari motornya mudah saja bagi Alaskar untuk mengejar Vanila, namun karena kaki Vanila yang masih sakit Vanila terjatuh.
Melihat itu Alaskar berjongkok tepat dihadapan Vanila. "Gue udah bilang ikut gue sekarang." ucap Alaskar.
"Alaskar kenapa sih? Alaskar marah sama Lala?" tanya Vanila.
Alaskar dapat melihat kesedihan dimata Vanila dan juga bulu matanya yang membasah.
"Gak usah mulai La, sekarang lo pulang bareng gue!" ucap Alaskar lagi.
Lagi dan lagi Vanila tak bisa membendung air matanya, hingga air matanya itu menetes di pipi putihnya.
"Alaskar kenapa sih marah sama Lala?karena Sahara? iya? Alaskar gak tau apa yang sebenarnya, Lala tampar Sahara itu karena dia yang salah, disaat harga diri seseorang dijatuhkan, apa bisa kita diem aja?Lala gak bisa Alaskar, jangan karena satu kesalahan yang Lala perbuat Alaskar gak percaya lagi sama Lala." jelas Vanila.
Alaskar mengedarkan pandangannya sebelum ia menjawab pertanyaan Vanila. "Gue nembak lo, karena janji dari temen-temen gue." ucap Alaskar membuat Vanila terisak kembali.
"Alaskar gak usah maksa buat ada rasa sama Lala, karena sekarang Lala tau kenapa Alaskar pacarin Lala, tapi seenggaknya Alaskar harus tau."bVanila menggantungkan ucapannya." Lala sayang Alaskar"tutur Vanila.
"Sorry La." ucap Alaskar ia tak tau harus berbicara apalagi pada Vanila. "Sekarang pulang bareng gue"ucap Alaskar lagi.
"Lala atau Sahara yang harus dibonceng Alaskar?" tanya Vanila.
"Pulang!" ucap Alaskar jengah.
Alaskar pun membantu Vanila berdiri untungnya hujan tak turun dengan deras, hanya rintik-rintik saja ,dan rintikan hujan pun sudah berhenti, dan Alaskar pun baru menyadari mengapa jam tanganya tidak ada ditangan Vanila.
"Kemana jam tangan lo?" tanya Alaskar.
"Lupa bawa." jawab Vanila.
Alaskar yakin Vanila berbohong, pasalnya juga tadi handponenya berbunyi beberapa kali menandakan kalau Vanila dalam bahaya.
"Jawab jujur!" tanya Alaskar dengan nada tegasnya.
"Diambil preman." jawab Vanila seraya menatap Alaskar yang terlihat sedang menahan emosinya. "Maaf Lala gak bisa jaga barang dari Alaskar, Lala--
Ucapan Vanila berhenti karena tiba-tiba Alaskar memeluknya. "Sorry." tutur Alaskar.
Dengan cepat Vanila melepaskan pelukannya dari Alaskar, karena rasa kecewanya pada Alaskar membuat dirinya tak mau memiliki cowok ini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Novela JuvenilAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...