Malam hari tepat pukul 19.20 semua anak marscopion juga ketiga teman Vanila sedang menikmati indahnya pemandangan malam di halaman belakang rumah Alaskar, bahkan taman belakang Alaskar sama halnya dengan tempat wisata, mereka pun kreatif mendirikan tenda seperti halnya sedang camping.
"Aku merindu... ku yakin kau tau..." Skala bernyanyi memang itulah kehebatan Skala juga Vero disebelahnya sedang bermain gitar.
"Skala Aldebaran sedang bernyanyi." celetuk Raga yang memberikan nama Aldebaran pemain sinetron rcti.
"Wish keren nama gue." ucap Skala.
Tak lama Eland datang sambil membawa satu nampan jagung bakar dan tas selempang berisi air mineral.
"Cangcimen, cangcimen." ucapnya sambil berkeliling memberi jagung bakar kesetiap orang.
"Udah cocok lo kaya gitu." ucap Raga.
"Tai pedut!"
"Eh guys Alaskar mau pantunin Vanila nih!" teriak Eland yang sekarang ada dihadapan Alaskar, sedangkan sebelah Alaskar sudah tentu Vanila.
"Cepetan kita semua dengerin." ucap Keano dan kembali memasang earphone nya, ada-ada saja katanya ingin mendengarkan tapi malah pakai earphone bahkan Natha yang ada disebelah Keano pun sempat tertawa karenanya.
"Dengerin yang bener dong!" ucap Natha dan melepas earphone yang dipakai Keano, membuat cowok itu menyengir.
"Gak bisa." ujar Alaskar datar.
"Demi girlfriend lo, gimana sih babang Kakar." ucap Vero.
"Najis lo!" umpat Alaskar.
"Cepetan nih, Vanilanya udah nungguin." ucap Vira, padahal sedari tadi Vanila masih tenang memakan pocky strawberry nya.
"Sini gue contohin, dengerin yah." ucap Eland yang sekarang sudah beridiri ditengah-tengah semua orang.
"Jalan-jalan kepasar baru."
"CAKEP!!!"
"Pulangnya sakit kepala."
"CAKEP!!!"
"Disini ada gembel baru, namanya Skala!!"
"CIAHH HAHAHA!"
Skala yang tak terima itu pun melempar kaleng sodanya itu mengarah pada Eland, untungnya dengan cepat Eland dapat menghindar.
"Dasar Eland anak tolol!!!" maki Skala.
"Terimakasih terimakasih." Eland berterima kasih layaknya orang yang baru saja tampil pentas.
"Kar! gue udah contohin sekarang elo!" titah Eland.
Alaskar pun berhenti memainkan handponenya ia menatap Vanila disebelahnya yang sedang memakain pocky. "Kamu mau aku pantunin?" tanya Alaskar.
"Acieeee!!!"
Vanila tersenyum ia benar benar malu plus salah tingkah. "Terserah aja."
Alaskar menatap semua teman-temannya yang sedang menunggu Alaskar berpantun.
"Ke pasar beli itik." Alaskar mulai berpantun dengan nada datar, berbeda jauh dengan Eland saat berpantun.
"Ca-CAKEP!!!"
"Pulangnya makan ayam bakar."
"CAKEP!!!"
"Vanila emang cantik, yang punya Alaskar"
"UHUY!!!!CIEE CIEEE!!!"
"Nose nya ngapung." goda Eland pada Vanila.
Vanila pun menyembunyikan wajahnya dibelakang bahu Alaskar sambil menggandeng lengan cowok itu, sesekali ia tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Teen FictionAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...