Vanila masih mengelilingi supermarket sambil mendorong trolinya untuk membeli bahan-bahan makanannanti malam, walaupun trolinya hampir penuh, tetap saja bagi Vanila masih ada yang kurang.
Handpone Vanila berdering,dengan segera Vanila oun mengangkat teleponnya karena ada panggilan masuk dari Vira.
"Vanilaaa lo belanja apa aja sih?! kan pembantu lo udah pada beli! cepetan pulang!
"Buat Lala sendiri lah, kenapa?"tanya Vanila.
"Hadehhh, terserah lo deh! sana ah!"
"Idih? yaudah."
"Pokonya gue Natha dan Salsa udah siapin pesta ulang tahun lo,bmakannya cepetan pulang!"
"Iya." jawab Vanila dan mematikan panggilannya.
Lala ko jadi jahat banget ya? Vanila bertanya dalam hatinya.
Vanila berjalan kembali,tak lama ia melihat anak kecil yang sedang berdiri didepan rak mainan seraya menangis, Vanila mendekati anak laki-laki itu dengan rambut pirang dan kulit bule nya, Vanila juga dapat melihat alis tebalnya bisa dibayangkan besarnya seperti apa.
"Hai de, nama kamu siapa?" tanya Vanila.
Anak laki-laki itu kembali menangis, melihat nya terus menangis Vanila pun memeluk sang adik kecil. "Jangan nangis, nama kamu siapa?" tanya Vanila.
"Ley." jawabnya.
"Ley?" Vanila bertanya balik.
"Bukan Ley tapi Ley." ralatnya namun sama saja tidak ada perubahan nama, Vanila berpikir sebentar.
"Ohhh, Rey?" tanya Vanila memastikan.
Rey mengangguk. "Ley mau sama kakak Al" tuturnya.
"Ouh yaudah sini kakak anterin." ujar Vanila.
Vanila pun menggandeng tangan anak laki-laki itu, untuk mencari pemilik dari 'kakak al'
"Kakak Al, cowok cewek?" tanya Vanila.
"Laki-laki." jawabnya.
Vanila mengerjap-ngerjapkan matanya. "Ouh iya-iya, nanti kalau ada kasih tau kakak ya." jelas Vanila.
Vanila masih terus mencari-cari dimana keberadaan kakak Al itu, karena ini juga baru pertama kalinya Vanila mengunjungi supermarket ini.
"Rey jangan nangis lagi ya, laki-laki itu harus jagoan oke?!" ucap Vanila.
Lala ngomong apaan sih tanya Vanila dalam hati.
Rey mengangguk.
"Kakak Al suka nangis enggak?" tanya Vanila.
"Kakak Al gak pernah nangis, Kak Al jagoan."ucapnya gemas
Kaka anti manstream batin Vanila.
Tiba-tiba Rey menarik celana yang Vanila pakai, membuat Vanila bingung, Rey pun menunjuk-nunjuk seorang cowok yang memakai jaket hitam, Vanila hanya bisa melihat punggung cowok itu saja yang sedang menelepon.
"Itu kakak Al?" tanya Vanila.
Rey mengangguk semangat. "Iya itu kakak Al." ujar Rey.
Vanila pun merasa lega karena Rey bisa bertemu dengan sang kakak, saat jarak Vanila semakin dekat dengan sang pemilik nama kakak Al, Vanila menyipitkan matanya karena ia yakin kalau cowok itu adalah Alaskar.
"Kakak Al!" panggil Rey.
Cowok itu langsung menoleh kebelakang benar saja kalau dia adalah Alaskar.
"Rey kakak pulang dulu ya, dadah." ucap Vanila dan langsung pergi.
Alaskar memutuskan panggilannya, sedari tadi Alaskar menanyakan pada pegawai disini dan menelepon sang mana, ia pun menghampiri Rey. "Dari mana aja?" tanya Alaskar.
"Sama kakak cantik"
"Jangan kemana-mana lagi, nanti gak akan beli mainan."
"Siap bos!" ucap Reynal seraya hormat, Alaskar pun kembali memasukkan handponenya kedalam saku jaket.
☁☁☁☁☁☁
Sebentar lagi waktu sore akan habis,Vanila masih setia membawa tiga tas belanjaannya dipintu keluar jemputannya belum juga datang itulah sebabnya Vanila harus menunggu.
"Yaallah lama banget." ucap Vanila jengah.
Tak lama sebuah mobil hitam berhenti dihadapan Vanila membuat gadis itu mengira kalau itu adalah mobil pesanan jemputannya.
"Pesenan Lala bukan ya? bagus amat mobilnya." tanya Vanila heran.
Vanila pun berjalan mendekat pada mobil itu, namun tak lama pintu mobil terbuka ternyata dia Alaskar lagi, Vanila bingun mengapa disaat Vanila tidak ingin bertemu Alaskar ia selalu saja bertemu dengan cowok itu, memang tuhan tengah memberi Vanila cobaan.
"Ikut gue!" ucap Alaskar tak bernada.
"Gak usah!" tolak Vanila mentah-mentah.
Tanpa Vanila sangka Alaskar membawa tiga tas belanjanannya, dan membawanya ke bagasi mobil hitamnya itu.
''Gak usah bawa, Lala bisa sendiri!" ucap Vanila.
"Gue disuruh bokap lo." ucap Alaskar asal, padahal ini kemauannya sendiri.
"Yaudah, kamu pasti gak iklas kan?, Lala sendiri aja." ucap Vanila sebal sendiri jadinya.
Kaca mobil depan Alaskar terbuka menampilkan wajah menggemaskan Rey. "Kakak cantik." sapanya seraya melambaikan tangan membuat Vanila tersenyum dan membalas lambaian tanganya.
Bruk!
Mendengar pintu bagasi yang tertutup Vanila kembali menatap Alaskar.
"Alaskar! keluarin barangnya! " ucap Vanila penuh penekanan.
Alaskar sama sekali tak mendengar, cowok itu berjalan santai untuk masuk kedalam mobilnya, tapi dengan cepat Vanila berhasil menghadang Alaskar.
"Keluarin barangnya!" ucap Vanila seraya menarik jaket yang digunakan Alaskar cukup kuat, bahkan ia sendiri pun tidak akan menyangka akan menariknya sekuat itu.
Alaskar menatap tajam Vanila, tangan Alaskar terangkat membuat Vanila memejamkan matanya dan menutup wajahnya sendiri dengan tangan, takut kalau Alaskar menamparnya.
Tak
Padahal tangan Alaskar menyentuh mobilnya sendiri karena Vanila bersandar pada pintu mobilnya,Vanila pun membuka matanya.
"Nih." ucap Alaskar seraya melempar kunci mobilnya bermaksud agar gadis itu mengeluarkan barangnya sendiri.
"Bisa kan jangan seenaknya sama Lala!" ucap Vanila kesal.
"Lo masih babu gue." tutur Alaskar.
Vanila membulatkan matanya saking kagetnya dengan penuturan Alaskar, bisa-bisanya cowok ini masih menganggap Vanila babunya.
"Enak aja!"
"Lo masih ada janji sama gue." ucap Alaskar datar.
"Hah? bukannya kamu juga masih ada janji sama temen-temen kamu buat pacaran sama Lala, terus kenapa sekarang gak dilanjut? berarti kamu ingkar janji dong." sarkas Vanila.
Dua detik kemudian ia baru tersadar atas ucapan gilanya itu, Vanila punlangsung menutup mulutnya.
"Ulangi!" titah Alaskar.
"Bodo amat ah!"
☁☁☁☁☁☁☁
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Teen FictionAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...