Vanila terus berjalan dikoridor kelas sambil membawa bumu catatan hapalannya, bahkan mulut Vanila terus berbicara karena menghapal semua rumus yang sudah Vanila rangkum sejak kemarin, termasuk materi yang sudah Alaskar ajarkan.
"Vanila!"
Mendengar namanya terpanggil,Vanila pun menoleh kebelakang. "Razzan?kenapa?"tanya Vanila.
Razzan pun berjalan mendekati Vanila. "Lo lagi belajar apa?"tanya Razzan.
"Ohh ini." Vanila memperlihatkan bukunya pada Razzan. "Lala lagi belajar aja buat ujian ntar." jawab Vanila.
"Ohh, nanti kalau ada waktu kita belajar bareng gimana?" tanya Razzan.
Seandainya orang lain yang ditawari sudah pasti akan langsung menerima ajakan Razzan untuk belajar bersamanya, namun Vanila ia masih berpikir.
"Kalau lo bisa aja La." ucap Razzan.
Vanila tersenyum pada Razzan. "Iya nanti kalau Lala bisa, Lala kasih tau ya." ucap Vanila.
"Oke gue ke kelas dulu." ucap Razzan.
"Iya"
Razzan pun berjalan pergi meninggalkan Vanila, Vanila menatap layar handponenya sudah menunjukan pukul 09.30 ,tiga puluh menit lagi bel masuk akan berbunyi, bahkan Vanila rela tidak pergi ke kantin bersama teman-temannya hanya untuk belajar, sungguh murid yang rajin, namun yang Vanila bingung sekarang kemana Alaskar? biasanya ia selalu bertemu walaupun tidak disengaja.
"Chat Alaskar jangan ya?" tanya Vanila sendiri, ia bingung harus bagaimana, padahal tinggal chat saja susah.
"Vanilaaaa!" panggil Eland dan Vero yang berjalan rusuh kearah dirinya.
"Kenapa?" tanya Vanila.
"Selamat pagi wahai mentari." sapa Eland.
"Buaya laut dasar!" ledek Vero. "Oh ya La, lo liat Alaskar gak? harusnya kemarin malem Alaskar ke markas tapi gak ada dihubungin juga handpone gak aktif." jelas Vero.
Vanila terdiam. "Lala juga gak tau Alaskar kemana, tadinya Lala juga mau nanya sama kalian." ujar Vanila.
"Widih biasanya si bos lapor dua puluh empat jam sama lo La." ucap Eland.
"Mungkin aja Alaskar gak mau ketemu sama cewek murahan kaya Vanila dia fokus belajar karena sebentar lagi olimpiade sama gue."
Mendengar itu Vanila, Eland dan Vero menatap Sahara.n"Hei baby shark, jaga mulut lo,bsembarangan aja lo ngomong." ucap Eland.
"Murahan apaan maksud lo?" tanya Vero.
"Oh jadi kalian semua gak tau? cewek polos dan munafik kaya Vanila itu bukan cuma mau deketin Alaskar, dia juga mau deketin Razzan dan juga Boy, biasalah numpang terkenal." ujar Sahara.
"Lala gak pernah kaya gitu ya." ucap Vanila tak terima.
"Dengerin gue ya baby shark make up lima lapis, omongan lo itu unfaedah perlu gue bawain mirror sebelum lo ngomong kaya gitu?" tanya Eland membuat Sahara mengepalkan tangannya.
"Udah Eland biarin aja." ucap Vanila.
"Awas aja lo Vanila." ancam Sahara dan pergi begitu saja.
☁☁☁☁☁
Sudah dua jam Vanila dikamarnya sedari tadi ia hanya berbicara dengan buku-bukunya itu, karena mulai saat ini Vanila akan berusaha mengubah nilai jelek nya itu, namun tetap saja Vanila tidak fokus karena ia terus memikirkan Alaskar.
Vanila menatap layar laptopnya ia sudah mencatat beberapa materi yang akan diujiankan nanti.
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilaskar (TAMAT)
Teen FictionAlaskar Reynal Algaskar cowok mostwanted presikat bad boy plus ketua geng marscopion yang membuatnya disukai para siswi-siswi di SMA Aktualis. Hanya karena janji tak masuk akal dikantin ia harus memiliki hubungan dengan gadis polos nan cerewet, bahk...