Vanilaskar_10

1.9K 68 0
                                    

Pyy reading☁☁☁☁

Razzan membuka buku fisikannya dan menjelaskan beberapa materi pada Vanila yang ada disebelahnya dengan jelas dan teliti.

"Ouh gitu, kalau gitu Lala bisa." ucap Vanila dan mengerjakan apa yang Razzan contohkan tadi.

Taman dekat lapangan basket ini adalah salah satu tempat yang selalu Razzan datangi untuk belajar, Razzan ketua osis ini banyak memiliki penggemar,dan juga salah satu siswa terajin dan pintar tentunya.

"Jadi udah bisa kan?" tanya Razzan.

"Iya sekarang bisa, gak tau kalau nanti."jawab Vanila.

Tiba-tiba seseorang menarik kerah baju seragam Razzan dan memukulnya hingga tersungkur ketanah, siapa lagi kalau bukan Alaskar pelakunya.

Vanila menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangan melihat apa yang terjadi dihadapannya, dan tak lama kelima teman Alaskar datang.

"Woi Kar! stop!" ucap Raga sambil menahan tangan Alaskar yang akan memukul Razzan lagi.

"Jauhin cewek gue anjing!" bentak Alaskar sadis.

"Alaskar! Lala lagi belajar sama Razzan gak usah marah dong." ujar Vanila dan membantu Razzan berdiri.

"Cewek lo terlalu baik, gak cocok sama cowok brengsek kaya lo!" kata Radzif.

Alaskar ingin memberi bogeman lagi pa cowok itu namun Raga menahan tangannya.

"Gue pulang duluan, kalau lo butuh bantuan gue lagi, panggil gue, kita belajar bareng." kata Razzan pada Vanila.

"Iya maaf ya Razzan, makasih juga"

Razzan hanya mengangguk dan pergi, sepeninggal Razaan Alaskar menarik tangan Vanila menjauh dari tempat itu.

"Alaskar kenapa sih?" tanya Vanila kesal.

"Menurut lo?" Alaskar bertanya balik dengan tatapan tajamnya membuat Vanila tak berani menatap cowok itu.

"Lala cuma belajar doang Alaskar."ungkap Vanila.

"Berdua?"tanya Alaskar.

"Kenapa Alaskar cemburu?"

"Gue nanya"elak Alaskar.

"Iya cuma berdua, maaf Lala salah" tutur Vanila dan kembali menatap Alaskar yang sedang memperhatikannya, Vanila baru menyadari Alaskar memakai kaos basket dan ada satu luka di lehernya yang ditutupi plester coklat muda, namun bagi Vanila cowok itu semaki  tampan.

"Alaskar marah?"tanya Vanila.

"Gak." jawab Alaskar sedatar jalan tol.

"Yaudah jangan marah-marah lagi sama Lala."

"Kenapa lo gak mau pulang bareng gue?" tanya Alaskar tiba-tiba.

"Alaskar kan lagi sama temen-temen, Lala gak mau ganggu." jawab Vanila.

"Jadi bareng sama cowok anjing tadi?" tanyanya membuat alis Vanila bertaut.

"Apasih Alaskar? Lala gak suka Alaskar marah-marah terus sama Lala, bisa kan lembut sama Lala dikit gitu? Lala emang pernah marah sama Alaskar? yaaa kalau emang pernah maaf
"ujar Vanila.

Alaskar mendengus kasar. "Sekarang lo mau kemana?" tanya Alaskar.

"Pulang aja." jawab Vanila.

"Bareng sama gue."

Vanila mengangguk.

Mereka berdua pun berjalan ke motornya yang ada diujung lapangan ada motor teman-temannya juga disana.

Vanilaskar (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang