Andien duduk di kursi sambil menyendok potongan buah dalam es ke mulutnya. Gadis itu mengunyah tanpa suara sambil memperhatikan sekitar. Santi, ibu tiri yang biasa ia panggil bunda, sudah menghilang dari tadi untuk membaur bersama kolega-kolega bisnisnya yang lain. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Hai, aku nggak nyangka ketemu kamu di sini." Segara menyapanya. Seulas senyum tersungging di wajahnya yang tampan. Lelaki di hadapannya terlihat tampan dalam balutan setelan jas berwarna hitam dan kemeja putih tanpa dasi.
Lelaki berwajah oriental itu duduk di sampingnya. Tangannya bergerak menusuk siomay dengan garpu dan menyantapnya.
"Loh, kamu datang? Bukannya lagi ke Manado, kan?" Andien terkejut dengan kedatangan Segara. " Jendra juga udah balik?"
"Belum, aku tinggalin di sana." Segara nyengir, dan memberinya tatapan jahil.
"Kakak, dicari kemana-mana malah di sini!" Anika mendatanginya dan langsung tersenyum begitu melihat keberadaan Andien. "Loh ada Andien toh, tak kira ndak ikut. Soalnya tadi ketemu Jeng Santi sendirian lagi keliling."
"Iya, Tante Anika. Saya pusing, Bunda muter-muter terus, nggak duduk-duduk." Andien berdiri dari duduknya, kemudian meraih tangan Anika dan menciumnya dengan hormat.
"Iya, Bundamu temennya banyak. Segara nih, kabur-kaburan mulu. Padahal mau tante kenalin ke anaknya teman-teman Tante yang lain." Anika menghela nafas dengan dramatis.
Segara menatap Andien dengan pandangan tahu sama tahu dan memutar bola matanya.
"Eh, Andien jomlo, kan? Kenapa kalian nggak pacaran aja? Tante mah setuju banget kalo Andien sama Segara." Wanita cantik bergaun biru dengan hiasan payet itu tersenyum sambil menatap keduanya.
"Segara udah punya calon sendiri, Mah. " Putra pertama Anika itu tertawa. "Nanti kalau dia mau sama aku, aku kenalin deh ke Mama."
Mendengar hal tersebut, mata Anika langsung berbinar, tetapi kemudian cemberut. "Ah, mama nih, suka parno sama pilihan kamu." Ibu Segara kemudian mengibaskan tangannya dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Andien menatap Segara dengan sedih dan langsung merubah ekspresinya begitu lelaki itu menatapnya. Segara sepertinya habis bercukur, dagu lancipnya itu terlihat dengan jelas. Andien selalu merasa minder bila bersebelahan dengan Segara. Kulit lelaki itu jelas lebih cerah darinya. Walaupun sekarang ia tampak lebih cokelat, mungkin karena Segara sering di luar ruangan.
"Tante masih belum move on dari Reny, ya?" Gadis itu melemparkan tatapan simpati pada Segara.
"Hu um, mana aku dulu belain Reny mati-matian depan mama. Ternyata hasilnya zonk," kata Segara sambil mengangkat bahu.
'Ya, terus kenapa nggak milih aku?' Andien membatin. "Terus yang sekarang gimana? Mata duitan, nggak?"
Gadis itu menggodanya."Sialan!" Segara tertawa mendengar ucapan Andien. "Nggak, sih! Aku sekarang lebih hati-hati."
Membicarakan hal ini membuat lelaki itu memikirkan Dahlia, sedang apa ya gadis itu. Ia sungguh tidak sabar untuk segera kembali ke Surabaya dan menemuinya untuk menyatakan cinta.
Membayang mata bening gadis itu menatapnya, bibir manisnya yang merah alami tersenyum kepadanya, serta tingkah polosnya membuat Segara makin tak sabar. Sayangnya, gadis itu belum membalas telepon ataupun pesannya sama sekali hari ini. Sedang apa sesungguhnya Dahlia.
"Loh, Pak Samuel sama Ci Jessica ada di sini juga?" Andien tiba-tiba berseru saat melihat pasangan yang dikenalnya.
Segara mengikuti arah pandang Andien dan menemukan Samuel dengan Jessica, serta putri-putri mereka. Ia langsung mengernyit tidak suka saat memandang lelaki itu.
"Iya, Tante Jess masih adik ibuku. Jadi Valerie masih keponakannya juga, sama kayak aku." Segara memberikan sedikit penjelasan.
"Perusahaan Pak Samuel itu yang supply kebutuhan IT di kantorku. Aku sering ketemu, nggak ngerti kalo masih sodara ama kamu." Gadis itu menjelaskan bagaimana ia bisa mengenal Samuel.
"Malu juga aku, sodaraan sama Samuel. Kalau nggak karena menghormati Tante Jess dan anak-anak mereka, sudah lama aku singkirkan laki-laki pecundang macam dia." Segara menatap Samuel dengan pandangan marah.
*
Dear all my lovely readers,
Alhamdulillah, besok sudah idul fitri. Saya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1442 H, taqaballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Mohon maaf lahir dan batin.
Lets pray for Palestine. Semoga Allah memberikan kekuatan dan perlindungan pada saudara-saudara kita di sana.
Dont forget to vote if you like this story and leave a comment.
Thank you,
Kanaya Aprilia.
12/5/21
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)
Genç Kız EdebiyatıSudah Terbit di CABACA. Tayang setiap hari senin. Beberapa part sudah dihapus untuk keperluan penerbitan. #1 Indonesia 21/06/2021 #1 Kota 04/09/2021 #11 metropopindonesia 11/06/2021 Start maret 2021 - may 2021 Hidup adalah pilihan. Bahkan untuk Dahl...